KABAR BAIK VOL.75/2016 ? Yesus dan Megawati

15 Mar 2016 | Kabar Baik

KABAR BAIK HARI INI, 15 MARET 2016

Yohanes 8:21 – 28
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: “Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.”

Maka kata orang-orang Yahudi itu: “Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?”

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.

Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.”

Maka kata mereka kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka: “Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?

Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia.”

Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa.

Maka kata Yesus: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.

Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”

Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.

Renungan

Entah kenapa ketika membaca Kabar Baik hari ini, yang terbersit pertama kali di benak adalah Megawati.

Megawati? Ya! Yang Sukarnoputri, Presiden V Republik Indonesia yang anak Bung Karno itu!

Kenapa?
Yesus dalam Kabar Baik hari ini bicara tentang Bapa yang mengutusNya dan hubunganNya dengan Bapa dan dunia.

…akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia.

Sementara Megawati membawa Nawacita dan Trisakti, ajaran-ajaran Bung Karno yang selalu ditonjolkannya dalam setiap perjuangan politiknya terutama kampanye-kampanyenya.

Apakah bisa diperbandingkan, Yesus dengan Megawati? Ya jelas tidak? tapi kalian santai dulu lah, tetap baca renunganku hingga akhir?

Yesus mengosongkan diriNya sendiri, merendahkan diri di hadapan Bapa dan membiarkan BapaNya yang bekerja atas diriNya.

…dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.

Sementara Megawati?
Membaca perjuangannya dulu diringkus Orde Baru melalui peristiwa penyergapan kantor PDI pada tahun 1997 disusul reformasi, terbit rasa soliderku kepadanya, pada Megawati.

Waktu alm. Papa akhirnya masuk dan mendaftarkan diri sebagai kader PDI-P, langkah itu kuapresiasi, dan cintaku pada Megawati lebih dan lebih lagi.

Tapi ketika akhirnya Megawati menjadi presiden, melihat hasil kerjanya dalam periode waktu yang singkat, aku jatuh dalam kecewa.

Akankah ia benar-benar bekerja sesuai dan seturut kehendak bapaknya, Bung Karno?

Sementara Yesus dalam Kabar Baik hari ini bicara

?Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.?

Apakah bisa diperbandingkan? Yesus dan Meg?. Ssstttt? nantilah, baca dulu lanjutannya!

Apalagi ketika Megawati menolak beberapa kali undangan Presiden ke-enam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang menggantikannya, kecewaku makin kelam terhadap Mbak Mega. Dimana sosok kenegaraannya? Apakah ia marah karena pernah ditelikung SBY?

Dimana ?bau? Bung Karno-nya? Apakah Bung Karno juga menolak ketika diundang oleh lawan-lawan politiknya sekalipun?

Tapi segala kekecewaanku terhadap Mega lebur dalam tekad dan niatnya mendukung Jokowi dalam Pilpres 2014 silam.

Mataku sampai berkaca-kaca melihatnya berorasi di media bahwa pilihannya mendukung ?Si Kurus? (panggilan akrabnya ke Jokowi) adalah tulus dan demi Indonesia Raya.

Apalagi saat Jokowi akhirnya benar-benar terpilih menjadi presiden, aku semakin merasa tak pernah menyesal untuk loyal pada PDI-P, Si Moncong Putih nan suci!

Tapi hari-hari ini, aku ketar-ketir juga.?Ahok masuk jalur independen dan konon beberapa oknum PDI-P menyerukan isu melawan deparpolisasi dan calon gubernur independen.

Semoga tidak demikian.?Karena seperti halnya orang-orang Yahudi yang ada di sekeliling Yesus yang tak mengerti tentangNya, mereka berseru, ?Siapakah Engkau??

Jangan sampai kalau orang-orang Jakarta bersatu padu mendukung Ahok dan Mbak Mega berorasi mendukung cagub besutannya yang bukan Ahok dan serentak orang-orang Jakarta berseru, ?Siapa elu??

Kan rempong jadinya!

Don! Tetap nggak bisa diperbandingkan antara Yesus dan Megawati.
Ya emberrrr? lagipula siapa suruh kalian membaca renungan sepanjang ini?

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.