Kabar Baik Vol.73/2016 ? Dan jangan berbuat dosa lagi

13 Mar 2016 | Kabar Baik

Kabar Baik Hari ini, 13 Maret 2016

Yohanes 8:1 – 11
tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.

Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.

Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.

Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.

Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”

Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.

Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”

Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.

Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.

Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”

Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Renungan

Banyak yang menggunakan perikop Kabar Baik hari ini sebagai tameng perilaku buruk kita. ?Yesus aja ngga ngehukum, kenapa kamu menghukum? Memangnya kamu Tuhan?? biasanya begitu?

Yesus memang tidak menghukum dan kita tak punya hak untuk mengadili barang seinci pun tapi sebagai pelaku salah, kita juga tak punya hak untuk membaca Kabar Baik ini sesuka kita, kita harus membaca keseluruhan bahwa meski tak menghukum, Yesus dengan tegas memerintahkan si perempuan itu untuk tidak berbuat dosa lagi mulai dari saat itu juga.

Meski tak diceritakan di Kabar Baik, aku tertarik untuk membayangkan? Jika si perempuan itu berpikiran sama dengan kita yang menggunakan ucapan Yesus sebagai tameng lalu ia berzina lagi, kedapatan oleh kaum Farisi lagi dan dibawa kembali ke Yesus, akankah Ia tidak menghukum lagi?

Bisa jadi demikian. Tapi bisa jadi ia tak kan bisa sampai dihadapkan ke muka Yesus karena sudah dirajam langsung oleh kaum Farisi!

Dalam hidup sehari-hari kita juga seperti itu. Karena keasyikan korupsi dan nyaman dengan tameng bahwa Yesus pasti memaafkan dan kita tak kan dihukum, tiba-tiba dicokok KPK dan diganjar hukuman berat, biasanya kita baru sadar bahwa penggalan akhir Kabar Baik ini adalah larangan Yesus untuk tidak melakukan kesalahan yang sama?.

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.