Kabar Baik Vol.72/2016 ? Yesus, Ahok dan beban primordialisme

12 Mar 2016 | Kabar Baik

Kabar Baik Hari ini, 12 Maret 2016

Yohanes 7:40 – 53
Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkata itu, berkata: “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.”

Yang lain berkata: “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata: “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!

Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.”

Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.

Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya.

Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak membawa-Nya?”

Jawab penjaga-penjaga itu: “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!”

Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: “Adakah kamu juga disesatkan?

Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi?

Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!”

Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka:

“Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?”

Jawab mereka: “Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.”

Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya,

Renungan

Dalam Kabar Baik hari ini, aku tertarik membaca pertanyaan Nikodemus, Imam Yahudi, seorang Farisi yang pernah pada suatu malam menemui Yesus untuk bertanya tentang kehidupan kekal.

“Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?”

Hal itu ditanyakan Nikodemus setelah kawan-kawannya bergunjing tentang kemungkinan seorang mesias yang lahir dari Galilea, sesuatu yang lantas berujung pada rencana penangkapan Yesus.

Pikiranku tertuju pada Jokowi dan Ahok.
Kedua orang itu bukan asli Betawi, tapi maju mencalonkan diri sebagai pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, tanah Betawi, 2012 silam lalu menang.

Lawan mencoba menggunakan isu primordialisme untuk menjatuhkan.

Bukan orang Betawi mau memimpin Betawi.

Mana ngerti?
Mana bisa?
Mau loe dipimpin orang yang bukan Betawi?

Giliran Ahok jadi Gubernur setelah Jokowi terpilih menjadi Presiden RI, ?dosa asalnya? berlipat banyaknya ketimbang hanya ?dia bukan betawi? saja.

Cina.
Sumatra.
Kristen.

Ya, lipat tiga dosa asal Si Ahok, dan saat sedang hendak maju lagi ke Pilkada 2017 nanti, lawan-lawannya pasti akan menggoreng isu-isu tersebut untuk mengoroki telinga masyarakat supaya tidak memilih Ahok.

?Loe mau dipimpin cina? Loe bisa dikadalin!?

?Loe mau dipimpin bukan orang betawi lagi? Ntar kayak Jokowi, cuma setaon lebih dikit udah menclok jadi presiden!?

?Loe mau dipimpin Kristen? KAPIRRR!!!!?

Tapi tentu Tuhan tak tinggal diam, masyarakat Jakarta juga bukan senarai orang-orang bodoh. Kalaupun Ahok sampai tak terpilih tentu dan semoga bukan karena ?dosa-dosa asalnya? tapi karena ada calon lain yang lebih baik dari kerja Si Ahok yang menurutku sudah luar biasa baiknya bahkan jika harus membandingkannya dengan Jokowi sekalipun!

Demikian pula dengan Yesus! Nikodemus secara halus ingin mencelikkan mata rekan-rekan Farisi nya bahwa asal-muasal kedaerahan bukan dasar kalian seseorang menghukum.

Seseorang bisa dihukum setelah ditelisik perbuatan dan didengar pendapatnya? Walaupun berasal dari Galilea tapi kalau perbuatan dan perkataanNya baik apalah arti tempat asal?

Tapi si bebal adalah bebal. Mereka tetap ngeyel bahwa sebenar apapun Yesus, kalau Ia berasal dari Galilea, Ia tidak dianggap nabi sekalipun apalagi Anak Allah!

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.