KABAR BAIK VOL.60/2016 ? Saat Ia berpaling…

29 Feb 2016 | Kabar Baik

KABAR BAIK HARI INI, 28 FEBRUARI 2016

Lukas 4:24 – 30
Dan kata-Nya lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.

Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.

Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu.”

Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.

Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

RENUNGAN

Yesus, dalam Kabar Baik hari ini, membawa kisah Nabi Elia dan Elisa sebagai tanda bahwa Ia tak akan membuat mukjizat di tempat itu, tempat asalNya.

Orang-orang tidak terima dan marah. Mereka menghalau Yesus, membawaNya ke tepian kota dan hendak mencelakakanNya.

Aku jatuh dalam permenungan?
Kubayangkan tak semua orang yang ada di situ marah meski barangkali sebagian besar memang demikian.

Pasti ada sebagian kecil dari mereka yang datang ke tempat itu untuk benar-benar minta kesembuhan atas dirinya melalui mukjizat yang sering ia dengar diadakan Yesus di tempat lain.

?Ah, di tempat lain aja Yesus mau membuat mukjizat, di sini pasti mau! Kita kan sohiban dengan Maria, IbuNya, pasti Yesus mau bantu lah!?

Lalu ketika semuanya terjadi dan Yesus pergi tanpa memberikan satu mukjizat pun, di tengah hati yang remuk nan hancur, mereka memilih tidak mengikuti kawan-kawannya untuk menyerangNya. Mereka pasrah…

Kawan-kawan, kita harus siap kalau Yesus memilih untuk menolong orang lain yang bahkan dari bangsa lain, dari yang beragama lain, berkeyakinan lain malah mereka yang sama sekali tak yakin akan adanya Tuhan.

Bisa jadi Ia sedang hendak menyadarkan orang-orang yang mengaku sebagai muridNya melalui apa yang hendak Ia tunjukkan terhadap kaum-kaum tersebut.

Bisakah?
Kenapa tidak? Kalau memang kehendakNya, apa yang bisa menghalang-halangi?

Lho tapi kan Ia terikat janji bahwa Ia menitipkan umat dan jemaatnya pada Petrus dan penerusnya.

Benar! Apa yang salah dan apa hubungannya dengan ketidakmauanNya untuk menolong kita?

Justru kalau kita mengaku sebagai muridNya yang setia, kesetiaan itu tetap akan sama tak peduli sikapNya terhadap kita.

Justru itulah yang membedakan kita dengan mereka yang marah terhadap Yesus yang dalam Kabar Baik ini. Kalau semua itu benar-benar terjadi, kita percaya bahwa kemauan kita bukanlah kehendak yang Ia tetapkan.

Bunda Maria adalah teladan terbaik dalam menghadapi situasi seperti ini, ?Fiat voluntas tuam — terjadilah padaku menurut kehendakMu!?

Sekali lagi, pasrah…

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.