Kabar Baik Vol. 48/2017 – Salibmu? Dipanggul atau diletakkan begitu saja?

17 Feb 2017 | Kabar Baik

Kabar Baik Hari Ini, 17 Februari 2017

Markus 8:34 – 38, Markus 9:1
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.

Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus.”

Kata-Nya lagi kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa.”

Renungan

Bicara tentang salib, dalam konteks kekinian yang kuingat adalah tiga hal, tattoo (salib), kalung (salib) dan hidup.

Tattoo dan kalung sudah biasa tapi hidup? Maksudmu apa, Don?

Ya, hidup bagi orang katolik itu layaknya memanggul salib. Tentu tak secara harafiah karena kalau ada orang (entah katolik atau bukan) ada yang kepayahan memanggul salib di jalanan, diteriakin aja, “Bang! Butuh tumpangan nggak? Biar enteng salibnya!” Hahahahaha….

Memanggul salib diletakkan dalam arti spiritual dan hari ini Markus menuliskan dengan indah apa yang dikatakan Yesus bahwa memikul salib adalah menyangkal diri untuk mengikutiNya.

Menyangkal diri? Aduh, aneh-aneh banget sih! Gimana maksudNya?

Aku juga tak tahu persis tapi aku mencoba meraba-raba saja. Kalian percaya dan mengamini silakan, tidak juga gak papa, manasuka!

Menyangkal diri bagiku adalah merendahkan diri di hadapan Allah. Ketika gagal, ia menyerahkan kegagalannya kepada Tuhan. Ketika berhasil, ia tak jumawa karena keberhasilan datang dariNya.

Mengikuti Dia adalah tidak menomersatukan dunia! Lagi-lagi ini menurut versiku, versi ‘raba-raba’.

Ditawari uang panas? Tolak mentah-mentah! Disuguhi tontonan yang mengelus-elus syahwat? Tahan dan hindari! Dipanas-panasi untuk menggosipkan, menghasut hingga membunuh musuh? Maafkan!

Banyak yang mengira, memanggul salib hanyalah bagi mereka yang miskin. Benarkah?

Tentu tidak!
Orang paling kaya sedunia pun punya salib, masalahnya ia mau memanggul atau membiarkan begitu saja, menganggapnya ada atau mitos belaka! Panggulan salib bagi orang kaya adalah ketika ia berusaha keras untuk tak mau lekat pada harta yang dimilikinya karena ia tak mengikuti dunia. Ketika ia tak mau menggunakan derajat kekayaannya untuk melakukan hal-hal buruk terhadap sesamanya. Ketika ia mengembalikan semua itu sebagai berkat yang diterima dariNya sehingga ketika ada yang memerlukan, ia tak segan membantu meski untuk itu membuat dirinya tak terlalu kaya lagi.

Bagaimana dengan orang yang jatuh miskin karena ketahuan korupsi, apakah ia memanggul salib juga?

Lagi-lagi tergantung apakah ia mau memanggul salib atau meletakkannya begitu saja. Jatuh miskin karena korupsi adalah akibat dari tindakannya sendiri tapi karena Tuhan Maha Baik, ia diberi kesempatan untuk bertobat. Caranya? Panggul salib! Jalani hukuman kalau ada! Jadikan yang lalu sebagai pelajaran lalu mengusahakan yang terbaik dengan tidak korupsi lagi serta memohon bantuan Allah supaya Ia mengampuni sekaligus meringankan beban yang dipanggulnya.

Jadi, apa salibmu? Sudah seberapa lama kamu letakkan tanpa sentuhan? Sudah berapa lama kamu panggul dan kamu merasa letih-lelah? Datanglah kepadaNya, Ia berjanji akan melegakan. Lalu kalau sudah lega? Angkat terus, panggul terus, jalan terus hingga ke Golgota…

Salam Raba-raba!

Sebarluaskan!

1 Komentar

  1. ??.
    Sentilan yang bikin garuk2 kepala yang ga gatal..
    ?

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.