KABAR BAIK VOL.45/2016 ? LGBT

14 Feb 2016 | Kabar Baik

KABAR BAIK HARI INI, 14 FEBRUARI 2016

Lukas 4:1 – 13
Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.

Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.

Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.”

Jawab Yesus kepadanya: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja.”

Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.

Kata Iblis kepada-Nya: “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.

Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.”

Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”

Yesus menjawabnya, kata-Nya: “Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.

RENUNGAN

Maaf kalau saya harus memulai renungan Kabar Baik hari ini justru dengan mengutarakan hal yang paling mencekam dari keseluruhannya.

Coba perhatikan penggalan akhir Kabar Baik hari ini, ?ia mundur daripadaNya dan menunggu waktu yang baik?

Ia, tertuju pada iblis, setelah merasa gagal mencobaiNya, mundur dan menunggu waktu yang baik untuk menyerangNya kembali.

Setahun lalu, isu LGBT naik setelah negara adidaya Amerika Serikat mengakui pernikahan sejenis. Gelombang penolakan dan persetujuan di seluruh dunia berkelindan satu dengan lainnya.

Sekitar sebulan lalu, isu LGBT muncul lagi. Bermula dari ungkapan seorang pejabat yang melarang LGBT masuk ke kampus, dilanjutkan dengan kecaman-kecaman pejabat lainnya dan semuanya sudah cukup menjadi bahan bakar untuk para oknum berlaku semena-mena terhadap kaum LGBT yang konyolnya seolah didiamkan oleh aparat keamanan.

Aku melihat dua gelombang yang terpisah setahun ini adalah wujud bagaimana iblis itu datang, mencobai, gagal, mengundurkan diri, menunggu saat baik untuk menyerang lagi dan terus-menerus seperti ini hingga akhir jaman.

Pada percobaan pertama tahun lalu, iblis menantang kesetiaan kita terhadap hukum gereja. Kita seolah ditabrakkan pada kenyataan bahwa pernikahan sejenis itu ditentang Gereja Katolik (Katekismus Gereja Katolik nomer 2396) tapi di sisi lain kita juga sadar, mereka saling mencinta, tak menyerang, bukan teroris, apa salahnya?

Yang paling menohok adalah ketika ada yang bersuara, ?Katanya agama cinta, kenapa tak merestui cinta??

Pada percobaan beberapa minggu lalu, Iblis datang lagi dan alih-alih mempersoalkan pertentangan kita terhadap pernikahan sejenis, ia menggunakan strategi baru untuk memancing kita supaya bertindak kasar dan cenderung destruktif terhadap kaum LGBT.

Gereja Katolik meski menentang konsep dan perbuatan homoseksual, Ia tidak mendeskriminasi apalagi memusuhi manusia-manusia kaum LGBT. Kita malah harus merangkul dan terus mendoakan mereka sebagai manusia yang diberi beban salib berat dalam hidupnya.

Kita tak tahu setelah iblis menjauh lalu datang lagi, strategi apa yang akan ia terapkan untuk mendekati, merangkul dan menghancurkan kita.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Jawabannya ada pada kutipan pertama Kabar Baik hari ini, ?penuh dengan Roh Kudus?.

Membiarkan diri kita dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus, menerima Tuhan dalam hidup, memutuskan keputusan-keputusan hidup berdasarkan hukum Tuhan adalah satu-satunya jalan untuk tetap mampu bertahan walau digoda hingga akhir jaman.

Iblis memang tak pernah jauh dari kita, tapi kita tahu Tuhan hanya sejauh doa dan jaraknya lebih dekat daripada nafas dan degup nadi kita…

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.