KABAR BAIK HARI INI, 10 DESEMBER 2016
Matius 17:10 – 13
Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?”
Jawab Yesus: “Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka.”
Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Renungan
Ketika Yesus berkata bahwa yang dimaksud Elia adalah Yohanes Pembaptis, para murid sadar dan seperti layaknya mobil polisi di film-film Hollywood, kesadaran mereka itu datangnya belakangan.
Aku kadang berpikir, di masa kini kalau tiba-tiba ada seorang nabi di masa lalu atau katakanlah Yohanes Pembaptis yang datang ke dunia ini untuk berpesan dengan menjelma sebagai seorang pengemis, akankah kita mengindahkan apa yang diteriakannya di perempatan lampu merah?
Adakah kita malah menutup kaca jendela mobil rapat-rapat hanya karena tak mau bau busuk mulutnya karena ludah kering masuk merasuk dan merusak ruangan mobil yang sudah disentor AC dan pengharum ruangan nan mahal?
Atau jangan kata nabi, katakanlah ada seorang benar yang memang diutus Tuhan untuk jadi pemimpin kita hanya sayangnya agamanya berbeda dari kita. Akankah kita mendengarkannya? Akankah kita percaya apa yang dikatakan dan lakukan? Atau kita akan menutup rapat-rapat pintu kesempatan hanya karena… hanya karena agamanya berbeda dari kita?
Ke lingkup yang lebih kecil, katakanlah ada seorang cowok yang mungkin tak terlalu ganteng tapi berkarisma, tinggi besar, cerdas dan baik hatinya serta pandai menulis, adakah kita mengacuhkannya hanya karena ia sudah beristri dan beranak dua? Padahal si cowok itu juga tak berniat melakukan apapun selain hanya ingin berteman?
Hidup ini sejatinya tak hanya butuh kepekaan. Hidup ini butuh pikiran dan mata hati yang tak majal yang mampu menembus dan melibas segala wujud batasan dan perbedaan serta kungkungan kondisi supaya kita makin mengerti apa yang dikehendaki Tuhan, apa yang dikatakanNya di tengah bisingnya arus jaman.
Setuju?
0 Komentar