KABAR BAIK VOL. 343/2016 ? Kehendak bebas

8 Des 2016 | Kabar Baik

KABAR BAIK HARI INI, 8 DESEMBER 2016

Lukas 1:26 – 38
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”

Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.

Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”

Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”

Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”

Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Renungan

Di Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda ini, apa yang bisa kita pelajari dari sosok Maria?

Aku punya beberapa kawan yang hingga kini, setelah beberapa tahun menikah, belum juga dikaruniai keturunan. Berbagai macam cara, sejauh yang diijinkan Gereja Katolik, sudah dilakukan dan diusahakan tapi tak kunjung membuahkan hasil. Mereka terus memohon dan meminta serta berusaha hingga entah kapan…

Aku juga punya beberapa kawan dan untuk kalangan yang ini jumlahnya lebih banyak dan sepertinya kian banyak. Mereka menikah, sudah beberapa tahun dan belum juga berketurunan karena memang mereka menghendaki demikian. Berbagai macam cara mereka lakukan tanpa berpikir apakah cara itu diijinkan atau tidak oleh Gereja Katolik, pokoknya, “Jangan sampai jadi lah!”

“Lho, kenapa?” tanyaku.
“Repot! Ngurus anak! Anak itu monster kecil, literally! Nggak bebas lagi! Seumur hidup loe ngurus anak-anak loe kan, Don?” begitu katanya beberapa hari sebelum pamit untuk pergi pesiar keliling dunia beberapa bulan bersama suaminya.

Seorang kawan lain… beberapa tahun lalu menggugurkan kandungannya dan untuk yang satu ini aku tak bisa membahas, terlalu perih dan pedih untuk mengangkatnya sebagai satu cerita di sini.

Dari cerita tentang dua kalangan kawan dan satu kawan lainnya di atas aku berkaca bahwa sejauh Tuhan bisa menjadikan, manusia adalah pihak yang bisa menggunakan kemauan dan kehendak bebasnya untuk membuat apa yang ditawarkan Tuhan itu terjadi atau tidak terjadi. Bukan karena kuasa Tuhan yang lemah tapi karena Ia memberi kesempatan kepada kita untuk menggunakan sebaik-baiknya hal yang Ia ciptakan dan tempatkan dalam diri kita: kehendak bebas.

Dan Maria, Ibu Yesus, telah menggunakan kehendak bebasnya ke arah yang paling mulia dari segala manusia yang telah, sedang dan akan pernah ada. Ia menyerahkan kehendak bebasnya itu untuk jadi seturut dengan kehendak Bapanya.

Seperti yang Maria katakan dengan tulus di akhir Kabar Baik hari ini, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Mari kita tunduk merenung dan mendoakan ibu kita masing-masing. Ia yang telah memberikan kehendak bebasnya, ia yang telah melupakan mimpi-mimpi indah ala sinetron tentang perempuan yang bahagia dalam ukuran dunia. Ia yang rela menanggung beban selama mengandung. Ia yang rela menanggung kita, anak-anaknya.

Oh ya, teman-teman, aku membuat survey/angket ?Kabar Baik?. Aku memerlukan feedback/saran/kritik terhadap serial Kabar Baik yang kuterbitkan setiap hari tahun ini. Silakan dilihat di sini. Terima kasih ya!

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.