Kabar Baik VOL. 300/2016 ? Keselamatan diusahakan sejak kita masih hidup, bukan setelah mati!

26 Okt 2016 | Kabar Baik

Kabar Baik hari ini, 26 Oktober 2016

Lukas 13:22 – 30
Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.

Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?”

Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.

Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.

Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.

Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!

Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.

Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.

Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir.”

Renungan

Lebih dari 2000 warga Saigon menyemut di depan kantor Kedutaan Amerika Serikat di Saigon pada April 1975. Mereka berebut masuk supaya bisa diangkut keluar dari sana bersama warga Amerika Serikat yang diultimatum untuk keluar dari negeri dalam kurun waktu 24 jam karena pasukan utara yang selama ini dimusuhi terus meringsek ke selatan.

Tak semua dari mereka akhirnya terangkat karena batasan waktu meski duta besar Amerika Serikat, Graham Martin, ngotot bahwa ia tak akan pulang sebelum seluruh orang-orang Vietnam itu diangkut terlebih dahulu.

Salah satu tentara terakhir yang akhirnya menunggang helikopter pergi hanya beberapa menit sebelum batas waktu 24 jam berakhir bersaksi bahwa warga Saigon yang tak terangkut itu tertunduk lesu, bergerak pulang bersiap menghadapi pemerintahan utara yang kental bau komunis dan penindasannya.

Keselamatan yang dibicarakan Yesus dalam Kabar Baik hari ini kira-kira juga senada dengan kisah pilu di atas. Meski pintuNya masih terbuka, ada begitu banyak orang menyemut berebut masuk hingga akhirnya waktu juga yang membatasi; waktu Si Empunya rumah menyuruh para penjaga menutup pintu rapat-rapat dan tak lagi mempedulikan mereka yang ada di balik sana…

Lalu apakah batasan waktu itu? Batasan itu adalah waktu hidup kita, sejak sekarang hingga nanti saat kita mati. Lho bukankah keselamatan itu perkara kehidupan setelah mati?

Tentu tidak! Keselamatan harus diusahakan sejak kita hidup karena Kerajaan Allah harus didatangkan sejak ada di muka bumi ini, dan jika keselamatan itu baru diurus setelah mati, apa yang bisa kita kerjakan untuk mengusahakannya karena kita sudah tak bisa bergerak lagi?

Kuncinya persis seperti yang kutulis dalam renungan Kabar Baik kemarin tentang bagaimana hidup harus menjadi biji sesawi dan ragi yang bertunas dan memberikan pengaruh baik bagi sekeliling kita.

Apa yang kita perbuat sepanjang hidup pada akhirnya menjadi kunci pembuka pintu tanpa mengharuskan Si Empuya Rumah berkata, “Aku tidak tahu darimana kamu datang!” karena Ia tahu selama hidup kita selalu mengusahakan Kerajaan Allah di sekeliling dan di hati kita, karena Ia tahu AnakNya mengenal kita.

Hal itu lebih berharga dari sekadar bukti bahwa kita pernah dibaptis, bukti bahwa selama hidup kita tak pernah absen pergi ke gereja dan berziarah?kemana-mana…

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.