KABAR BAIK HARI INI, 29 JANUARI 2016
Markus 4:21 – 25
Lalu Yesus berkata kepada mereka: “Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.
Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
Lalu Ia berkata lagi: “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu.
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.”
RENUNGAN
Hanya karena agama yang berbeda, 21 orang Mesir penganut Kristen Koptik disembelih kepalanya di tepian Laut Mediterania pada 12 Februari 2015 setelah sebelumnya mereka diculik di Sirte, Libya pada 27 Desember 2014.
Tak lama kemudian, 21 Februari 2015, oleh Paus Tawadros II, Paus Gereja Koptik Ortodok ke-21 orang tersebut ditetapkan menjadi martir; mati karena mempertahankan iman mereka kepada Yesus.
Tapi yang paling menarik sebenarnya adalah, dari semua martir tersebut, ada satu orang berasal dari Chad (sumber lain berkata ia berasal dari Ghana), Afrika yang sebenarnya adalah non-kristen yang ikut diculik. Ketika ditanya oleh para teroris apakah ia percaya atau menolak Yesus, orang yang lantas diketahui bernama Matthew Ayairga tersebut menjawab ?Tuhan mereka adalah Tuhanku juga!? Tanpa ampun, ia ikut dibunuh bersama 20 orang lainnya.
Kabar Baik hari ini bicara tentang iman yang seharusnya tidak disembunyikan atau hanya ditampakkan dengan ?hidup segan mati tak hendak?. Yesus bilang iman harusnya ditunjukkan supaya menjadi terang bagi sekitarnya.
Dalam perumpamaan pelita, Ia berkata bahwa sebaiknya pelita itu tak dipasang di bawah gantang atau di bawah tempat tidur tapi digantung di atas kaki dian. Kaki dian atau dalam bahasa Ibraninya menorah adalah sebuah tiang bercabang terbuat dari emas yang dipasang di rumah ibadat Yahudi.
Dua puluh orang Kristen Koptik plus seorang yang lantas menjadi Kristen yang dibunuh itu adalah salah satu contoh terkini tentang bagaimana sebuah pelita iman ditunjukkan dan tidak disembunyikan. ?Berkat? dari peristiwa itu, iman umat Kristen Koptik bukannya pudar dan takut malah berapi-api karena melihat pengorbanan ke-21 martir tadi, karena melihat 21 pelita yang digantung di atas kaki dian!
Tapi tentu kita tak perlu menunggu sampai menghadapi masa-masa sengeri itu untuk menunjukkan iman, karena dalam keseharian pun, tantangan untuk menyembunyikan atau menampakkan iman itu nyata adanya.
Misalnya kita terlibat dalam sebuah bisnis, kita dihadapkan pada satu persimpangan untuk memutuskan apakah kita harus nilep uang hasil penggelapan pajak dari tahun sebelumnya atau memutuskan untuk melaporkan biaya yang harus kita bayarkan untuk negara.
Lalu kita akhirnya memilih untuk tak membayarkan uang tersebut dengan alasan yang terkesan manis sekalipun, ?Ngapain juga duit diserahkan negara, paling juga dikorup pejabat!? dan membagi-bagi uang ?haram? itu kepada para pemegang saham termasuk diri kita sendiri. Padahal seminggu sebelumnya, kita baru saja mendengar Kabar Baik di Gereja tentang bagaimana Hal Membayar Pajak yang oleh Yesus diangkat melalui cerita Kewajiban memberikan hak Kaisar dan hak Allah (Matius 22:21).
Bagiku orang seperti itu adalah orang yang telah menyembunyikan imannya bahkan mengingkarinya ketika dunia menawarkan satu hal yang seolah tak elok untuk kita tolak.
Harusnya kalau ia mengaku orang Kristen yang ?kenal? gereja dan ?paham? ayat, ia bisa menjadi terang bagi sekelilingnya.
Tentu keputusannya akan jadi keputusan yang tak populer karena siapa sih yang nggak ngiler dengan duit banyak yang sudah ada di depan mata? Tapi apa popularitas itu kita bawa sampai mati?
Dan kupikir penggalan terakhir Kabar Baik hari ini cukup bagus untuk menjawab persoalan ini.
Karena siapa yang mempunyai (iman), kepadanya akan diberi (berkat), tetapi siapa yang tidak mempunyai (iman), apapun juga (termasuk berkat) yang ada padanya akan diambil dari padanya?visa melalui KPK, bisa melalui hal-hal yang penuh derita yang lainnya…
0 Komentar