Kabar Baik VOL. 289/2016 ? Ngeri-ngeri sedap

15 Okt 2016 | Kabar Baik

Kabar Baik hari ini, 15 Oktober 2016

Lukas 12:8 – 12
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah.

Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.

Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.

Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu.

Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.”

Renungan

Mengakui Yesus di muka orang lain itu ‘ngeri-ngeri sedap’!

Di kawasan konflik antar-agama sana, mengakuiNya bisa-bisa berujung maut dan jasad kita tak berkepala…

Di kawasan dimana agama ‘Yesus’ jadi minoritas, mengakuiNya bisa-bisa karier mentok tak naik pangkat atau ketika akhirnya kita jadi naik pangkat, akan ada banyak suara menuntut diturunkan hanya gara-gara kita murid Yesus.

Bagaimana dengan di negara-negara barat yang katanya “Kristen semua”? Sama saja!

Masa iya, Don?
Yup! Di kawasan-kawasan konflik, Yesus ‘disudutkan’ karena bertentangan dengan paham kepercayaan yang jadi mayoritas di situ, di negara-negara barat, Yesus ‘disudutkan’ karena dianggap tak rasional, bertentangan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah lama jadi ‘Tuhan’ bagi kaum yang menyebut dirinya maju…

Haruskah kita merasa kecil hati?
Tentu tidak. Minder dianggap kolot karena beragama berarti mengikuti kemauan Si Jahat yang memang memiliki tujuan demikian dibalik segala macam ‘intimidasi’-nya.

Kita ini harusnya bersyukur karena Yesus memberi kita roh penghibur, Roh Kudus namanya. Entah kenapa disebut penghibur, mungkin ketika memberi nama demikian, Yesus sudah tahu bahwa untuk mengakui diriNya di hadapan sesama itu memang penuh tantangan dan kadang tekanan sehingga perlu dihibur, hiburan.

Tapi namanya juga hiburan, kita berhak untuk merasa terhibur, atau merasa biasa saja. Seperti layaknya kita mengonsumsi acara stand up comedy. Kita boleh tertawa terbahak-bahak tapi boleh juga diam beku karena tak menganggap model komedi seperti itu lucu…

Lalu apa tujuannya kita terhibur oleh Roh Kudus? Supaya kita semakin berani mengakui Yesus di hadapan sesama kita.

Di kawasan konflik, supaya kita tak takut mati.

Di kawasan dimana kita jadi minoritas roh penghibur berguna supaya kita lepas dari keragu-raguan akan Yesus sehingga tetap fokus untuk memberikan yang terbaik bagi sesama dan lingkungan karena melalui hal-hal seperti itu, orang-orang yang semula mencibir, menentang dan menganggap kita kolot karena percaya pada akhirnya akan terbukakan matanya bahwa karya Ilahi melalui Yesus dalam penghiburan Roh Kudus itu nyata dan kuat akarnya.

Buktinya? Kita! Meski diolok-olok, digencet bahkan dilawan, hal itu tak jadi penghalang untuk kita lebih mantap lagi berkarya di dalam namaNya.

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.