Kabar Baik VOL. 255/2016 – Jangan-jangan kitalah yang sedang meninggalkan kawanan?

11 Sep 2016 | Kabar Baik

Kabar Baik hari ini, 11 September 2016

Lukas 15:1 – 10
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.

Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.”

Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:

“Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?

Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,

dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.

Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”

“Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?

Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.

Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”

Renungan

Aku sangat memahami apa yang ada dalam pikiran orang-orang Farisi yang bersungut-sungut melihat Yesus mau makan dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa lainnya.

Mereka berpikir, “Kenapa Yesus malah mengurus orang-orang yang seperti itu? Bukankah mereka itu pendosa?”

Sementara itu, di sisi para pemungut cukai, yang bertobat mungkin ada. Tapi kuyakin ada pula yang pada awalnya berpikir untuk memanfaatkan Yesus karena Ia mau makan bersama mereka.

Seolah mereka mendapatkan legitimasi bahwa tersesat dalam kedosaan itu tak mengapa toh Tuhan itu baik.

Benar. Yesus memang seorang gembala yang baik.
Gembala yang tak berpikir 1 melawan 99, 2 melawan 98, 45 melawan 55 yang lainnya. Ia berpikir tentang keutuhan. Ia tak peduli siapapun yang hilang harus dicari, siapapun yang sudah ketemu tak kan diusirnya lagi.
BagiNya, melakukan pencarian terhadap satu yang hilang bukan karena kurang cintanya pada yang 99 yang telah ditemukan lebih dulu. Ia berusaha mencari agar supaya kalangannya utuh, tak boleh ada yang hilang satupun.

Jadi, misalnya kita ada di bagian yang terdiri dari 99 anak domba yang telah diselamatkan, lalu kita ada yang lain yang awalnya pendosa besar tapi hidupnya jadi amat berbeda karena pertobatan. Tak perlulah kita iri, apalagi berkecil hati.

Bersoraklah karena pertobatan itu. Kalau kita belum bisa memberikan salut dan selamat pada mereka yang kembali, berhentilah berpikir bahwa dirimu telah diselamatkan, jangan-jangan kamu malah sedang menjauh dari kawanan…

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.