Kabar Baik VOL. 254/2016 ? Pohon baik, orang baik

11 Sep 2016 | Kabar Baik

Kabar Baik hari ini, 10 September 2016

Lukas 6:43 – 49
“Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.

Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.

Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.”

“Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?

Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya?Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan?, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.

Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.”

Renungan

Sekitar lima belas tahun silam, di komunitas persekutuan doa, ada seorang cewek bilang padaku, “Aku nggak suka sama kamu, Koh Donny. Omonganmu itu kasar dan banyak pisuhannya (kata-kata joroknya)!” Selain setiap hari menuliskan Kabar Baik, aku memang dikenal juga sebagai orang yang agak susah untuk tidak misuh. Aku tidak bangga dengan hal itu dan aku sejak lama berusaha keras menguranginya.

Tapi sekitar empat tahun setelahnya, kakak si cewek tadi, ia cewek juga, mendadak sakit dan teman yang jarak tempat tinggalnya tak jauh dari kost-nya adalah aku. Jam 11 malam aku datang lalu mengangkutnya ke rumah sakit.

Waktu itu orangtuanya belum bisa datang dari kota tempat asalnya dan hanya ada aku, maka tinggalah di kamar tempat ia dirawat hingga sekitar jam tiga dinihari. Lalu orang tuanya datang bersama adiknya, ya si cewek itu.

Ketika aku hendak pamit pulang, orang tuanya merangkul dan mengucapkan terima kasih. Lalu si cewek itu mengantarku hingga ke mulut gang. “Koh, aku minta maaf kalau dulu pernah salah mengira kamu.”

Aku hanya diam. Aku tersenyum. Pikiran usilku berkata, “Gampang banget kamu terkecoh! Dulu kamu terkecoh dengan kata-kata pisuhanku, siapa tahu malam ini kamu terkecoh karena aku tampak baik seperti dewa penolong kakakmu? Padahal…. hahahaha!”

Ada lagi kenalan lama.
Dia seorang pelayan Tuhan. Ucapan-ucapannya dalam pengajaran, semangat dan kata-kata dalam doa dan nyanyian di persekutuan doa mengesankan, penuh kuasa, entah kuasa apa. Orang yang melihat dan mendengarnya akan mudah jatuh cinta. Ia ada di posisi teratas dalam list para ibu-ibu yang sedang mencarikan jodoh anak gadisnya.

Tapi tak lama sesudah itu, reputasinya memudar. Ia ternyata kerap main kasar ke pacarnya. Yang lebih parah dari itu, ia meniduri pacarnya bahkan sejak sang pacar masih duduk di bangku SMP.

Dua kisah di atas terkait dengan bagian-bagian awal Kabar Baik hari ini.?Pohon yang baik tak kan berbuah tak baik, sedangkan semak berduri tak kan berbuah ara, tak juga anggur.

Tapi aku lebih tertarik membahas bagian akhir dari Kabar Baik hari ini.?Yesus membawa konteks tentang orang baik ke dalam perumpamaan pondasi rumah yang kokoh dan pondasi rumah yang didirikan di atas tanah berpasir.

Artinya? Menurutku, sekali lagi ini menurutku… apapun asal pohonmu, selama kamu datang kepadaNya, mendengarkan perkataanNya dan melakukan perintahNya, kamu adalah orang baik.

Sehalus apapun tutur kata dan kelakukanmu, kalau kamu hanya melakukan itu sebagai impresi, kamu menegaskan asal pohonmu.

Sekotor apapun mulutmu, kalau kamu melakukan hal yang baik, kamu juga belum bisa sepenuhnya baik karena orang yang baik adalah orang yang menjalankan firmanNya dan Kabar Baik hari ini bilang supaya kita tak mengeluarkan perbendaharaan yang jahat.

Maka? Doakanlah saya supaya kebiasaan misuh saya mendapati penuntasannya…

Sebarluaskan!

1 Komentar

  1. IMHO : kita dibenarkan oleh suatu kebenaran mutlak yg berlaku universal.
    Kata2 kotor blm tentu bermaksud kotor, spt di jawa timur..JANCUK seringkali dipakai sbg panggilan keakraban dlm pergaulan, padajal arti kata JANCUK katanya sama dengan FUCK kl di barat.
    Begitu juga kl kita maki2 orang bule dgn makian ASU…ga akan buat mrk marah..karena ga tau apa maksudnya.
    Jadi makian adalah bukan suatu yg sifatnya universal atau absolut.
    Akan tetapi mau makian atau kata2 yg halus…kalau diucapkan dgn ungkapan rasa emosi yg negatif…itu yg tdk benar.
    Jadi yg sy highlight adalah RASA yg dimunculkan

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.