Kabar Baik VOL. 246/2016 ? Menjadi total, menjadi radikal

2 Sep 2016 | Kabar Baik

Kabar Baik hari ini, 2 September 2016

Lukas 5:33 – 39
Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: “Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum.”

Jawab Yesus kepada mereka: “Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka?

Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”

Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: “Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu.

Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur.

Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.

Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik.”

Renungan

Yesus memulai muatan baru, gerakan baru, anggur baru.?Barangsiapa yang ingin mengikutinya, ia harus berubah dan perubahan itu total, radikal.

Kabar Baik hari ini menunjukkan hal itu.?Anggur baru akan membuat kantong anggur lama koyak. Baju lama yang sobek, tak kan sanggup menahan tambalan dari kain yang baru.

Loh Don! Radikal? Bahaya dong nanti dikira teroris?
No! Bukan radikal yang mengalami perusakan makna seperti itu. Radikal dalam arti sesungguhnya yaitu berubah secara mendasar. Nah, karena poros perubahan kita adalah Yesus, menjadi radikal adalah mengikuti jalanNya, mengikuti KasihNya sebagai satu hal yang paling utama.

Salah satu sosok terbaik yang bisa menjadi contoh dalam hal ini adalah Paulus. Paulus ketika masih menjadi Saul adalah penindas umat kristiani. Ia dijamah Tuhan, dibuat buta beberapa saat. Hal itu membuatnya berubah dan perubahannya radikal. Yang tadinya menindas umat, ia tak hanya berhenti untuk menindas, ia menyebarkan Kabar Baik ke wilayah-wilayah yang tak tersentuh oleh para rasul Yesus.

Radikal itu tidak mengubah hal yang minus menjadi netral. Radikal itu mengubah hal minus, melewati titik netral lalu berubah menjadi positif.

Radikal itu juga berarti tidak menerima kompromi seperti layaknya seorang pejabat yang memutuskan untuk tidak berkorupsi sejak dalam pikir. Pejabat seperti ini, mereka akan menganggap bahwa tugas di kantor adalah berpikir dan berbuat untuk urusan kantor bukan pribadi.

Ia akan merasa telah korupsi meski itu hanya karena tiba-tiba ia membuka handphone lalu membalas pesan dari teman di WA atau update status di social media.

“Ah, keterlaluan sih kalau itu! Itu bukan korupsi! Korupsi itu kalau nyolong duit!”

Tidak keterlaluan dan menurutku itupun bisa kita anggap sebagai korupsi!

“Sok suci loe, Don! Loe juga sering kan ngeblog, WA, dan facebook waktu jam kerja?!”

Ya, iya. Tapi kan bukan berarti bahwa karena aku melakukan hal itu maka aku tak boleh mengatakan kebenaran? Lagipula, kalau hanya orang suci yang boleh bicara aturan secara total, tak ada seorang pun di dunia ini yang boleh berkata-kata benar. Kenapa? Kedagingan adalah goda terbesar selama kita masih hidup hingga ke nafas terakhir kita nanti.

Sejatinya, keradikalan dan ketotalan untuk mengikuti Tuhan itu tak kan bisa dicapai manusia jika kita mengandalkan diri kita sendiri.

Sekuat apapun dan segigih serta sesuci apapun kita, kantung anggur yang kita miliki tak kan pernah sanggup menadahi semua anggur baru. Justru dengan merendahkan diri di hadapan Allah dan mengakui bahwa kita tak mampu tapi tetap berusaha, maka Ia sendiri yang akan menyempurnakan kita.

Persoalannya, maukah kamu, maukah kita untuk berusaha??Kalau mau, peringatan kuberikan kepadamu saat ini juga, jangan baca Kabar Baik ini saat jam kerja!

Apa yang jadi milik kaisar biarlah jadi milik kaisar. Apa yang jadi milik perusahaan tempatmu bekerja, berikanlah yang terbaik kepada mereka. Ingat, kita harus total, radikal!

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.