Kabar Baik VOL. 238/2016 ? Kalau Tuhan mencintai kita, kenapa Ia datang diam-diam?

25 Agu 2016 | Kabar Baik

Kabar Baik hari ini, 25 Agustus 2016

Matius 24:42 – 51
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”

“Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:

Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”

Renungan

Aku ingat enam tahun silam, beberapa saat setelah anak pertamaku, Odilia, lahir, aku bilang pada Joyce bahwa aku akan mencoba untuk tidak tidur pada malam hari berjaga-jaga kalau Odilia nangis entah itu karena lapar maupun karena popok basah dan minta diganti.

“Tapi kalau kamu nggak tidur lalu kerjaan gimana?”

Oh iya juga, batinku.
Tapi namanya juga kena sindrom orang tua baru, aku tak mengindahkan omongan Joyce dan malam itu aku membawa laptop, cemilan dan kopi ke kamar untuk berjaga.

Niatan tinggal niatan belaka. Tak seberapa lama kemudian aku tertidur dan ketika keesokan paginya terbangun, Joyce tertawa menggodaku, “Katanya nggak tidur, baru sejam ditinggal tidur dan Odilia bangun kamu udah ngorok….Hahahaha…”

Aku malu, tak bisa menjawab apapun juga…

Kabar Baik hari ini meminta kita untuk berjaga-jaga, seperti halnya aku yang berniat untuk berjaga-jaga menunggu Odilia yang bangun karena lapar atau popok basah. “Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” begitu katanya.

Dalam konteks hidup, ‘berjaga-jaga’ bisa kita artikan sebagai selalu berbuat baik bagi sesama dan mencintai Allah dengan cara menghindari segala bentuk kedosaan baik dalam pikiran, kata-kata dan perbuatan.

Pertanyaannya sekarang, siapa yang bisa? ?Kamu?! Kalau yang merasa bisa sih banyak.

Siapa yang benar-benar siap untuk mati? Siap dalam artian tak pernah berbuat tak baik pada sesama dan setiap pikir, kata dan perbuatan sudah sebaik-baiknya baik untuk dipersembahkan bagi Allah. Ada?

Manusia tak pernah luput dari dosa dan itu adalah kodratnya. Oleh karena itu, kesiapan kita sebenarnya hanyalah keniscayaan belaka kecuali kita meminta tolong kepada Allah untuk membuat yang niscaya itu menjadi nyata. Sekuat-kuatnya kita untuk berjaga, suatu waktu kita akan terlena dan tertidur lelap seperti yang terjadi padaku dulu saat menunggu Odilia.

Eh btw, pernahkah kalian berpikir kenapa sih Tuhan datangnya diam-diam??Bukankah Ia mencintai kita? Kalau demikian, kenapa Ia tak memberitahukan saja kapan Ia datang supaya kita bersiap-siap?

Adakah yang bisa menjawab atau lebih baik kita diamkan sebagai satu bagian tak terpisahkan dari misteri ilahi yang tak kan terpecahkan oleh manusia?

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.