Kabar Baik hari ini, 5 Agustus 2016
Matius 16:24 – 28
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”
Renungan
Setiap pagi adalah perjuangan.
Aku harus bersigap berangkat mengejar bis ke stasiun kereta untuk sampai di kantor tepat waktu. Untuk itu aku harus bangun pagi, ke toilet, berganti baju merapikan diri, turun ke bawah menyiapkan makan siang, memasukkan ke dalam tas, menjinjingnya lalu pergi.
Mengikuti Yesus kita juga harus bersiap; menyangkal diri, memanggul salib lalu berangkat untuk mengikutiNya.
Tak bisakah kita tak usah menyangkal diri karena hal ini susah. Menyangkal diri adalah mengosongkan diri, merendahkan diri bahwa kita ini tak ada apa-apanya.
Tentu tidak bisa karena sama halnya dengan pergi bekerja bagaimana kalau kamu berangkat tanpa mengenakan baju dan merapikan diri? Telanjang bulat datang ke kantor, selain diketawain orang tentu atasan akan meminta kamu pulang saat itu juga, syukur-syukur nggak dapat omelan dan peringatan.
Tak bisakah kita meletakkan salib begitu saja lalu berlari mengikutiNya supaya lebih gampang terkejar?
Ya nggak bisa juga! Seperti halnya kamu ke kantor tanpa membawa tas laptop dan makan siang. Berat di punggung serta pundak, tapi karena kantor tak menyediakan laptop dan makan siang gratis, apa yang bisa kamu pakai untuk bekerja dan sanggupkah kamu bekerja tanpa asupan makanan?
Sudahlah!
Ikuti saja! Sangkal dirimu dan angkat salib.
Itu memang pengorbanan bahkan nyawa juga bisa melayang tapi setidaknya kita dapat salib dan dapat tempat di hatiNya.
Ketimbang mereka yang merasa sombong dan merasa tak punya beban dan tak ingin punya beban seolah dirinya pemenang sejatinya ketika mati, mereka sama sekali tak mendapatkan apa-apa, lebih rugi yang mana?
Jangan takut tersiksa karena menyangkal diri memang tak mudah karena Yesus juga demikian, Ia Anak Allah tapi mau turun ke bumi sebagai manusia..
Jangan merasa khawatir akan berat memanggul salib karena kekhawatiranmu itu sia-sia belaka… faktanya salib memang berat! Tapi sekali lagi, Yesus juga demikian, terjatuh-jatuh bahkan…
Jangan terburu-buru, karena secepat apapun kamu menyangkal diri dan memanggul salib, proses mengikuti Yesus itu tak diselesaikan dalam satu upacara seremoni keagamaan saja. Ia terus-menerus berkelanjutan dan berdinamika sepanjang hidup.
Tapi juga jangan memperlambat dan santai serta lalai karena kamu tak pernah tau sependek apa ‘panjang hidup’ mu itu…
0 Komentar