Kabar Baik VOL. 216/2016 ? Lebih baik jadi anjing!

3 Agu 2016 | Kabar Baik

Kabar Baik hari ini, 3 Agustus 2016

Matius 15:21 – 28
Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.

Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.”

Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.”

Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”

Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku.”

Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”

Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”

Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Renungan

Membaca Kabar Baik hari ini aku jadi ingat almarhumah Mama dan Pluto, anjingku yang juga sudah tiada beberapa tahun silam.

Dulu waktu masih tinggal di Indonesia, setiap datang dari Jogja, Mama menyiapkan hidangan santap makan spesial untukku.

Mama memang senang masak dan masakannya selalu enak, tapi kadang aku pulang ketika perut sudah kenyang. Daripada terbuang ke tempat sampah dan itu akan menyakitinya, aku sering diam-diam membuang makanan itu sedikit demi sedikit ke bawah meja dimana Pluto dengan ekor pendeknya yang terkibas-kibas menantikan remah-remah makanan untuk dimakan.

Awal-awalnya tak ketahuan, tapi lama-lama Mama tahu juga karena setiap habis makan, Pluto lantas mendatanginya dan menjilat-jilat kaki Mama sebagai tanda terima kasih atas makanan yang enak.

Suatu waktu aku pulang lagi dari Jogja dan terkejut karena tak ada hidangan di atas meja. Aku tanya Mama, “Ma? Kok tumben nggak masak?”

Mama menjawab ringan, “Udah tadi dan udah dihabisin Pluto…” Ia tertawa, aku malu dibuatnya.

Posisi berada di atas meja makan seperti yang ditukas dalam Kabar Baik hari ini kadang justru membuat kita lupa bersyukur.

Apalagi ketika kita merasa sudah ‘kenyang’ lantas tak mengindahkan lagi roti-roti hidup yang dibawaNya.

Kita sudah sibuk dengan duniawi, bekerja mengejar uang, berjaya dan berpesta mengumbar kenikmatan. Ke gereja ya seperlunya kalau bisa cukup saat Natal dan Paskah saja, “Yang penting gw nggak pindah agama, di KTP tetep Katolik dan udah dibaptis, Bro!”

Padahal sejatinya identitas itu tak pernah bisa menyelamatkan! Iman kepadaNya dan hidup sebaik mungkin untuk menjadi saluran berkat bagi sesama adalah kunci! Orang-orang seperti itu adalah orang yang menerima dengan lahap roti-rotiNya karena bukankah ada dibilang bahwa melakukan kehendakNya adalah makanan bagi kita?

Kalau hanya jadi pajangan KTP dan Katolik Napas (Natal Paskah) apalagi tak berguna bagi sesama, lebih baik untuk tidak duduk di meja saja. Lebih baik berdoa supaya kita diubah menjadi seekor anjing yang hanya menerima remah-remah roti di bawah meja tapi mensyukurinya selayaknya ia menerima roti hingga ia diselamatkan, seperti yang terjadi pada wanita dalam Kabar Baik hari ini.

Bukan begitu, Njing? Eh….

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.