Kabar Baik VOL. 215/2016 ? Yakin Tuhan mampu mengatasi masalah kita?

2 Agu 2016 | Kabar Baik

Kabar Baik hari ini, 2 Agustus 2016

Matius 14:22 – 36
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.

Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.

Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.

Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut.

Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”

Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.”

Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.

Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!”

Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”

Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.

Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”

Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret.

Ketika Yesus dikenal oleh orang-orang di tempat itu, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah itu. Maka semua orang yang sakit dibawa kepada-Nya.

Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

Renungan

Dalam hidup, kadang seseorang jatuh ditimpa masalah bukan karena ia tak percaya diri, bukan pula karena ia tak mampu, tapi lebih karena ia tak percaya bahwa Tuhan akan memampukan kita untuk mengatasi masalah itu!

Kabar Baik hari ini adalah contoh terbaik untuk melukiskannya.

Yesus datang ke para murid dengan cara unik: berjalan di atas air. Mereka ketakutan tapi Petrus memberanikan diri untuk berjalan setelah Yesus berkata, “Datanglah!”. Tapi sayang, ketika sedang mulai bergerak, angin bertiup kencang, ia ketakutan lalu hampir tenggelam.

Ia hilang percaya pada Yesus padahal baru saja Ia memberikan garansi keselamatan melalui satu kata singkat, “Datanglah!”

Ia tak percaya bahwa ketika Tuhan menyuruh kita datang maka jalan yang akan kita tempuh untuk kita datang telah dibuatNya aman terlebih dahulu. Ia juga tak lagi percaya pada Gurunya yang telah menaklukkan air untuk dibuatnya berjalan seolah Ia tak mampu menaklukkan angin yang tiupannya menakutkan.
Ketika aku berpikir dan memutuskan pindah ke Australia, 2008 silam, sedikit banyak aku menggunakan Kabar Baik ini sebagai landasan semangat dan berpikir.

Waktu itu aku yang sudah dalam comfort zone tak tahu sama sekali akan bekerja apa, akan dapat pekerjaan atau enggak, akan sekuat apa menahan rindu kepada orang tua, adik dan terutama sekali kawan-kawanku di Jogja.

Aku lantas memohon bimbingan secara khusus dari Tuhan selama enam bulan untuk memutuskan apakah aku akan pindah ke Australia atau tetap tinggal di Jogja dan memboyong Joyce ke kota tempat kuhabiskan masa remaja dan awal dewasaku itu.

Ketika akhirnya memutuskan pergi, meski tak tahu akan seperti apa tapi aku yakin bahwa Tuhan selalu besertaku. Dalam tulisan yang kutulis dan kuunggah sekitar tiga jam sebelum pergi ke Australia, keyakinan itu kutulis dalam kiasan: Aku melihat sinar dan aku menuju ke sana! lalu pergilah aku…

Dalam kehidupan sehari-hari di sini tak jarang angin kencang meniup dan aku bukannya superman yang mampu bertegar diri. Aku tak ubahnya seperti Petrus juga sering ketakutan dan kadang jatuh dalam ketidakyakinan apakah Tuhan mampu?

Ketika aku diberhentikan dari pekerjaan karena jasaku tak lagi dibutuhkan, ketika aku menghadapi masalah dengan banyak rekan kerjaku, ketika aku dihadapkan pada banyak kenyataan yang tak sesuai harapan dan tak bisa kuceritakan detailnya di sini, aku nyaris tenggelam… tapi aku bersyukur aku bisa bersikap seperti Petrus, meminta tolong Tuhan karena kita tak yakin masih mampu berjalan!

Banyak orang di luar sana memilih untuk minta tolong pada penolong-penolong lain yang belum tentu sebagus pertolongan yang Tuhan berikan. Minta tolong pada kuasa-kuasa duniawi, jalan pintas atau bahkan pada hal-hal yang menyaru atau memalsukan diri seolah mereka Tuhan dan kita berharap padanya, bukan padaNya!

Sebarluaskan!

1 Komentar

  1. Halo mas Donny,

    Jujur saja, blog mas baru saya temukan setelah nonton DOES eps. 291 (CMIIW), sebelumnya cuma pernah beberapa kali liat logotype mas Donny yang DV itu :D dan hari ini saya membaca postingan ini. Ndilalahe kok sedang merasakan keresahan yang hampir sama dengan yang mas Donny ceritakan di postingan ini . Setidaknya lewat tulisan ini muncul lagi keyakinan saya soal percaya akan pertolongan Tuhan dan memberikan pencerahan soal apa yang akan saya jalani di depan.

    Matur nuwun mas Donny atas tulisannya :)

    salam,
    @edoxedo

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.