KABAR BAIK VOL.21/2016 ? Kalau nggak pastor, nggak sreg!

21 Jan 2016 | Kabar Baik

KABAR BAIK HARI INI, 21 JANUARI 2016

Markus 3:7-12
Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.

Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya.

Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: “Engkaulah Anak Allah.” Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.

RENUNGAN

Salah satu ciri khas yang tak buruk dari kelompok bina iman/kategorial Katolik Indonesia dimanapun berada adalah kegemaran mereka untuk mengundang pastor bicara memberikan renungan.

Kalau bukan pastor, tidak sreg. Makin sering mereka mengundang pastor, makin bahagia dan banggalah mereka…

Malah pernah dalam sebuah pertemuan, seorang bapak yang mengurus sebuah kelompok bina iman kategorial di komunitas katolik Indonesia di Sydney dengan bangga mengungkapkan bahwa sejak tahun 1979? bayangkan, seribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan? tak pernah sekalipun pertemuan di kelompoknya diadakan tanpa adanya pembicara seorang pastor!

?Kalau nggak ada pastor, kami lebih memilih untuk tidak berkumpul!??Top abis kan!

Nah, ada satu cerita menarik, suatu waktu dulu ketika berkomunitas di Jogja. Aku memberikan referensi pada kawanku yang bertugas menjadi seksi koordinator pengajaran untuk menghubungi seorang pastor yang menurutku punya talenta memberikan renungan yang bagus.

Tak lama kawan tadi mengontak. Lalu segera sesudahnya ia menghubungiku.

?Pastor yang kamu ajukan itu bikin bete!?
?Loh kok bisa??

?Kutanya, ?Romo, kapan bisa mengisi di persekutuan doa kami?? ehhh jawabnya itu lho..?
?Gimana..gimana??

?Dia bilang, ?Saya nggak harus bicara di kumpulanmu! Kamu dapat nomer kontak saya dari mana???

Waduh, aku jadi nggak enak dengan si romo, aku pun menelponnya.??Donny, kenapa kamu berikan nomer saya ke temanmu? Saya nggak kenal!? Wah gawat, pikirku.

?Saya itu ditugaskan provinsial untuk ngurusi hal lain dan saya fokus di situ, Don!?

Setelah meminta maaf dan kututup telpon, perasaanku jadi canggung. Antara marah, kesal ke Pastor itu, tapi juga mencoba mengerti apa yang ia katakan.

Dan kupikir, apa yang dirasakan orang-orang sakit yang berusaha mendekati Yesus hari ini kurang lebih demikian.

Datang jauh-jauh dari tempatnya masing-masing membawa harapan, ?Aku mau disembuhkan Yesus!? berbekal cerita-cerita menakjubkan tentang mukjizat yang dilakukannya, tapi sesampainya di danau, Yesus malah memilih berperahu sendiri dengan alasan supaya tak terhimpit orang-orang yang minta disembuhkan tadi.

Tentu ini menarik, kenapa Yesus terkesan sombong, jaga jarak, dan pilih-pilih dalam menyembuhkan orang dan membuat mukjizat?

Sebagai orang yang lantas mengimani Yesus berikut karya-karyaNya yang terjadi setelah peristiwa hari ini, kita tahu bahwa menyembuhkan orang sakit, mengubah air menjadi anggur, membuat kenyang lima ribu orang dengan modal lima roti dan dua ikan serta banyak mukjizat lainnya bukanlah satu-satunya tujuanNya hadir di dunia ini.

Yesus datang untuk sesuatu yang lebih besar yaitu menyelamatkan seluruh manusia melalui karya agungNya di kayu salib. Penolakannya terhadap permintaan orang-orang yang datang minta disembuhkan harus kita baca sebagai usahanya untuk lebih fokus pada karya agung tersebut.

Ia berkejar-kejaran dengan waktu karena saat itu seperti kutulis di renungan sebelumnya, orang-orang Farisi mulai bersekongkol dengan pengikut Herodes untuk membunuhNya. Dan karena Ia adalah Tuhan, tentu Ia tahu kapan waktu terbaik untuk melakukan segalanya.

Nah, jadi kawan-kawan, mulai sekarang kalau ada pastor yang menolak ketika diminta untuk mengisi renungan di komunitas kalian jangan langsung cemberut dan balik badan. Seorang pastor yang baik pasti memberikan alasan kenapa ia tak bisa menerima permintaan tersebut.

Tapi sebaliknya, ketika kalian sudah berusaha menghubungi pastor untuk minta mengisi renungan tapi ia selalu menolak, bolehlah berpesan padanya untuk sekali-kali hadir. Bagaimanapun juga dari si pastor, kehadirannya akan berguna untuk refreshing, rehat sejenak dari tugas utamanya. Di sisi umat, kita juga senang karena sekali lagi, sebagai umat katolik indonesia dimanapun berada, bertemu pastor itu bukankah sesuatu yang menyenangkan?

Hehehe…

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.