Kabar Baik hari ini, 29 Juli 2016
Yoh 11:19 – 27
Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya.
Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah.
Maka kata Marta kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.
Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.”
Kata Yesus kepada Marta: “Saudaramu akan bangkit.”
Kata Marta kepada-Nya: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.”
Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”
Jawab Marta: “Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.”
Renungan
Semalam empat (dari semula empat belas yang direncanakan) terpidana mati kasus narkoba di-dor lagi di Nusakambangan. Sikap Gereja Katolik jelas menolak hukuman mati meski sikap pemerintah juga tak kalah jelasnya, tetap akan melanjutkan eksekusi mati bagi semua yang telah diputus untuk mati.
Yang kupelajari, banyak dari para narapidana itu dalam proses menunggu eksekusi, mereka sadar diri dan mencari Tuhan. Bagiku, ketika mereka memang benar-benar mencari Tuhan, sejatinya adalah pemenuhan dari Kabar Baik hari ini.
Yesus bilang, “Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.”
Para terpidana yang memang benar-benar pernah melakukan salah (kubilang demikian karena beberapa di antaranya konon adalah salah tangkap atau dipaksa mengaku) adalah seorang yang pernah ‘mati’. Mereka menjauh dari Allah dan melakukan tindak kejahatan yang tidak hanya ditentang negara tapi juga Allah.
Tapi Allah bukanlah hukum negara.
Kalau presiden punya kuasa untuk menolak permohonan pengampunan (grasi) para terpidana, Allah adalah Kasih. Ia menghidupkan ‘orang mati’. Ia menyalakan harap saat yang lain berlomba-lomba meniupkan?angin kencang untuk memadamkannya.
Alhasil, orang-orang terpidana itupun mengalami kembali ‘hidup’ apapun agama dan keyakinan mereka.
Mereka kini telah mati secara ragawi. Timah panas menembus tubuh lalu lunglai dan ambruk di malam yang tak punya seri di sekujur wajahnya. Tapi seperti yang dibilang Yesus dalam Kabar Baik hari ini, kalau mereka memang benar-benar percaya kepadaNya, maka mereka tidak akan mati selama-lamanya.
Selamat pagi dan selamat mengawali akhir pekan yang indah. Kalian sedang mati atau sudah hidup lagi?
0 Komentar