Kabar Baik VOL. 209/2016 ? Memilih mutiara berharga

27 Jul 2016 | Kabar Baik

Kabar Baik hari ini, 27 Juli 2016

Matius 13:44 – 46
“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.

Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.

Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.”

Renungan

Hidup itu perkara berani memilih dan berani memutuskan.?Beberapa orang mengira perkara ini hanya sekali seumur hidup.

“Begitu dibaptis kan kita sudah menerima Yesus, Don!” Betul! Kalau setelah dibaptis kamu nggak nyolong lagi, nggak selingkuh lagi, nggak masturbasi lagi, nggak bohong lagi dan nggak melakukan kesalahan-kesalahan lainnya lagi… kamu benar menerima Yesus. Tapi kalau tidak? Kamu hanya hidup dalam ilusi spiritualmu sendiri seolah kamu sudah ikut Dia!

Perkara memilih dan memutuskan itu terjadi setiap hari sepanjang hidup kita sampai mati. Mulai dari hal remeh-temeh sampai yang prinsipil, keputusan-keputusan yang kita ambil pada akhirnya nanti membuat sebuah gambaran besar apakah kita lebih memilih mutiara yang berharga atau memilih seluruh milik kita sendiri.

Kita sudah terbiasa bicara hal-hal prinsipil, jadi mari kita cari contoh hal remeh-temeh yang terkait Kabar Baik hari ini.

Setiap pagi di musim dingin, bangun dari tempat tidur untuk bekerja adalah hal amat sulit. Cuaca dingin dan tidur dibalik selimut adalah menyenangkan sedangkan untuk bangun aku harus berpikir cuaca dingin yang menggigil.

Keputusan untuk memilih bangun pagi adalah salah satu contoh keputusan untuk memilih ‘permata yang berharga’.

Bayangkan jika aku memutuskan untuk melanjutkan tidur alhasil aku tak bekerja. Karena aku tak bekerja, aku bisa diberhentikan dari pekerjaan. Kalau aku tak punya pekerjaan aku tak berpenghasilan. Kalau tak berpenghasilan lalu anak-anak dan istriku makan apa? Padahal aku sudah berjanji untuk setia dan mencintai istri serta keluargaku di hadapan Tuhan?

Dan itu semua hanya karena proses memilih dan memutuskan barang ‘sepele’ tentang bangun pagi atau melanjutkan tidur di bawah selimut dan kita happy.

Jadi, apa keputusanmu hari ini?
Selalu pertimbangkan dengan sadar, kerahkan akal budi serta jangan lupa memohon bimbingan Roh Kudus supaya Ia membantu kita dalam memutuskan mana yang mutiara berharga dan mana yang tidak lebih berharga. Itulah perjuangan hidup hingga kesudahannya nanti…

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.