Kabar Baik VOL. 180/2016 ? Takut? Jalani dan hadapi dalam pasrah

28 Jun 2016 | Kabar Baik

Kabar Baik hari ini, 28 Juni 2016

Matius 8:23 – 27
Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.

Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.

Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.”

Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.

Dan heranlah orang-orang itu, katanya: “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”

Renungan

Takut dan ketakutan itu belenggu. Beberapa orang berpikir Tuhan adalah candu untuk kita mampu lepas dari belenggu itu.

Ambil contoh soal kanker.
Kebanyakan orang ngeri dengan kanker karena ia mematikan. Tapi aku punya teman yang tak takut sama sekali, tak hanya dengan kanker tapi juga penyakit-penyakit kronis lainnya.

?Karena Tuhan besertaku, Don! Dia pasti? pasti nggak akan kasih aku penyakit-penyakit itu, apalagi kanker! Semua kalah oleh Tuhanku!?

Aku mengamininya karena memang kuasaNya tak terbatas. Tapi aku takut kawanku itu sedang dimabuk candu. Candu yang dihisap berlabel Tuhan untuk menghasilkan halusinasi level dewa justru untuk mengatasi rasa takutnya yang sebenarnya justru setinggi Gunung Fuji di Jepang sana.

Meski belenggu, takut itu manusiawi.?Semua orang mengalami rasa takut, sesuci apapun kamu, sekebal apapun tubuhmu.

Yesus sendiri pernah mengalami rasa takut nan akut saat hendak menyerahkan diri di Getsmani. Ia bisa membayangkan akan seberapa menyakitkan penderitaanNya dan bahkan sampai mengalami hematidrosis atau berkeringat darah!

Coba cari di Lukas 22:39 – 46…

Bingung, kan?
Masa Orang yang bilang ?Jangan takut!? pada Kabar Baik ini ehhh, Dia sendiri malah ketakutan?! Tuhan macam apa Dia?

Eitsss, tunggu bos? jangan keburu emosi dulu.

Begini, aku menafsir, lawan dari takut bukanlah berani. Lawan dari takut adalah pasrah tapi terus menjalani, menghadapi!

Takut adalah state, untuk menghilangkan harus melakukan sesuatu yaitu jalani dan hadapi.

Ibaratnya pesawat terbang, takut adalah saat ia belum tinggal landas. Untuk mengatasi itu, pesawat lalu bergerak pelan, melaju, mengencang, makin kencang sebelum akhirnya tinggal landas, terbang meninggalkan bumi.

Bayangkan kalau pesawat tak bergerak, ia tetap ada di tanah landasan.

Sebesar apapun beranimu, kalau kamu tak bergerak apalah guna beranimu?

Itu pula yang terjadi pada para murid. Kabar Baik hari ini merekam ketakutan, tapi mereka tak berhenti karena takut itu. Mereka terus bergerak dalam kepasrahan meski kadang rasa takut juga masih muncul-tenggelam.

Ingat berapa murid yang hadir di kaki salib Yesus? Hanya Yohanes yang lain lari kocar-kacir. Tapi begitu semua reda, para murid yang lari itu kembali berkumpul, berkomunitas, menggereja turun-temurun hingga kini, hingga akhir jaman nanti.

Yesus pun demikian. Takut, berkeringat darah, tapi Ia tak melarikan diri dari tugasNya. Ia lawan rasa takutNya dengan pasrah.

Yesus pasrah pada BapaNya dan meski masih ketakutan, Ia menghadapi, menjalani sengsaraNya.

Jadi kalian takut menghadapi ancaman-ancaman hidup??Wajar! Lumrah! Lawan takutmu dengan pasrah dan terus bergerak menghadapi dan menjalani.

Ngomong-omong, apa dan bagaimana pasrah itu sendiri??Apakah pasrah berarti loyo atau menerima apapun yang akan kita terima di depan?

Bukan! Definisi pasrah ada di paragraf paling awal Kabar Baik ini,

Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.

Biarkan Yesus masuk dalam perahu hidup kita, ikuti Dia dan hadapi!

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.