Kabar Baik hari ini, 27 Juni 2016
Matius 8:18 – 22
Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.
Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.”
Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.”
Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
Renungan
Aku tertarik menanggapi percakapan Ahli Taurat dengan Yesus dalam Kabar Baik singkat yang adalah penggalan dari Kabar Baik sebelumnya.
Si Ahli Taurat mengungkapkan keinginannya “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” lalu Yesus menjawab, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
Sayang Matius tidak merekam apa reaksi Si Ahli Taurat itu, tapi kalau aku jadi dia waktu itu, diberi jawaban sesingkat itu respon spontanku adalah, ?Maksud Loe?????
Hahaha, jawaban Yesus memang bersayap dan kuyakin Ahli Taurat tak mengerti betul apa yang jadi maksudNya.
Dan sejatinya akupun juga tak tahu apa pastinya. Tapi karena aku yang punya blog ini, biarlah aku memberikan tafsir pada kalian. Setuju atau tidak? Seperti biasa, terserah kalian?
Bagiku, ucapan Yesus ke Ahli Taurat itu dalam bahasa sehari-hari kuartikan begini,
?Kamu yakin akan ikut aku? Bahkan hewan petualang sekelas serigala dan burung pun punya tempat singgah dan istirahat, tapi Aku tak pernah berhenti untuk sekadar meletakkan kepalaKu. Aku akan terus-menerus mengarungi jaman. Kalau kamu mau ikut denganKu, maukah kamu juga mengarungi hidup di jamanmu masing-masing tanpa kenal lelah dan tetap setia kepadaKu??
Mengikuti Yesus pada kenyataannya memang tak kenal waktu dan tak tebang pilih. Setia padaNya berarti setia dalam setiap perkara, besar atau kecil.
Contoh konkritnya begini?
Suatu malam kita diudang bertemu klien di hotel berbintang. Tak jelas dalam rangka apa tapi mereka mengirim pesan, ?Datang, Pak! Kita ada durian runtuh buat Bapak!?
Tak tahunya kita ditawari tidur dengan wanita PSK. Begitu buka kamar, seorang wanita muda berbodi sintal langsung memeluk, merayu?.
Sebagai seorang Katolik, kita menolak ajakan itu dan berhasil. Bersicepat kita pergi meninggalkan hotel.
Karena jalan pulang macet dan perut lapar, kita lantas memutuskan untuk makan malam karena kalau sampai rumah, istri sudah tidur, tak enak kalau harus membangunkan hanya untuk makan malam, kan?
Sesampainya di restoran, lapangan parkir penuh. Tinggal dua tempat tersisa tapi bertuliskan tanda ?Disabled People? yang artinya orang yang tak berkebutuhan khusus tidak boleh parkir di situ.
Tapi karena sudah terlalu lapar dan hari kian larut, kita akhirnya memaksa diri parkir di situ meski untuk itu ia telah melanggar aturan sekaligus memangkas hak kaum berkebutuhan khusus.
Menurutku, mengikuti Yesus tidak bisa seperti itu. Kenapa? Ia sendiri bilang, tak ada tempat untuk meletakkan kepalaNya? kita harus tetap tegak, awake dan konsisten dalam mengikutiNya pada setiap perkara, besar kecil, remeh maupun temeh!
Kamu siap? Kalian siap? Semoga tulisanku ini tak membuat kalian jadi berubah pikiran…
0 Komentar