Kabar Baik hari ini, 21 Juni 2016
Matius 7:6, 7:12 – 14
“Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”
Renungan
Sejak semalam aku mencari referensi tafsir Kabar Baik hari ini.
Bagiku agak membingungkan menelaah ucapan Yesus di bawah:
Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”
Aku harus memadankan anjing dan babi itu dengan siapa? Apa? Orang-orang mana?
Lalu akhirnya aku berujung pada kesimpulan, jangan-jangan anjing dan babinya adalah diriku sendiri? Hahahaha?
Alih-alih berpikir tentang bagaimana cara untuk tidak memberikan barang kudus dan mutiara ke anjing dan babi, aku berpikir sebaliknya, menelisik hati dan bertanya, pernahkah aku berlaku seperti anjing dan babi yang menginjak-injak mutiara dan barang kudus dengan kaki lalu berbalik mengoyak ke mereka yang melemparkannya kepadaku?
Ternyata pernah, sering malah.
Misalnya begini? aku datang ke sebuah acara persekutuan doa. Seorang pembawa firman dengan berapi-api mengajarkan firman Tuhan.
Aku menerima dengan manis, manggut-manggut. Ketika si pewarta bilang, ?Ada amin, Saudara-saudara?? Aku tak perlu melongok kanan-kiri untuk mencari sosok ?amin? langsung menyambar keras-keras, ?Amin!?
Pokoknya gayaku meyakinkan sebagai orang yang relijiyes lah!
Ketika acara selesai, tak urung kudekati si pewarta seperti orang lain untuk mengucapkan terimakasih atas pewartaannya yang luar biasa!??Pengajaranmu benar-benar memperteguhku!?
Tapi begitu keluar dari ruangan, ngecheck handphone, ada pesan bilang bahwa serverku error. ?Asu!? spontan aku berkata demikian, melakukan panggilan telepon lalu mengatai ke pegawai server kenapa bisa error seolah tanpa ampun tanpa bisa menerima permintaan maaf dan pemakluman darinya.
Nah! Di situ aku merasa seperti anjing dan babi dalam Kabar Baik hari ini yang menginjak-injak mutiara dan barang kudus yang dilempar kepadaku.
Jadi, jangan mengharapkan menemui renungan menarik hari ini di sini. Karena alih-alih tahu bagaimana cara untuk tidak memberikan barang yang kudus dan mutiara ke anjing dan babi, aku malah masih terus merenung jangan-jangan akulah anjing dan babinya?
Menurut kalian gimana? Apakah aku masih seperti anjing dan babi??Kalau iya, berhentilah membaca Kabar Baik di blog ini mulai dari sekarang dan doakanlah saya supaya bisa bertransformasi menjadi manusia yang utuh.
0 Komentar