KABAR BAIK HARI INI, 15 JANUARI 2016
Markus 2:1-12
Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.
Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?”
Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu:
“Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: “Yang begini belum pernah kita lihat.”
RENUNGAN
Sebagai seorang pecinta grup band asal Irlandia, U2, aku iri pada kawanku, sebut saja Jun.
Ia adalah salah sedikit dari orang Indonesia yang pernah berfoto dengan Bono, sang vokalis yang legend itu.
Suatu waktu aku bertanya, bagaimana kok dia bisa berfoto bareng Bono? Kalau tak salah waktu itu adalah tahun 2009, setahun sebelum akhirnya aku menyaksikan konser U2 namun tetap gagal berfoto bersama Bono.
Ternyata usaha yang dilakukan Jun itu bukan usaha sehar-lam (sehari-semalam) tapi upaya bertahun-tahun yang tak hanya diongkosi waktu tapi juga uang dan tenaga.
Ia menonton konser U2 lebih dari 16 kali padahal ia berdomisili di Indonesia dan sekalipun Bono, The Edge, Adam dan Larry Mullen Jr. belum pernah konser di Tanah Air. Artinya, Jun harus mengeluarkan uang tak sedikit untuk membeli tiket pesawat, membayar uang hotel, tiket konser, mengantri di depan gate stadion sekian lama dan banyak usaha lainnya.
Apakah itu berarti kalau kalian atau aku bisa menonton 17 kali maka aku pasti bisa foto bareng Bono?
Belum tentu juga! Si Jun ini mengikuti banyak milist tentang U2, ia bersahabat dengan banyak penggemar U2 dari seluruh penjuru dunia, termasuk mereka yang bekerja di sekitar U2.
Apa pentingnya? Apa bedanya?
Begini…
Suatu waktu di Amerika, saat mengantri masuk ke pintu stadion menjelang konser, ia melihat seorang kru U2 yang ia kenal bersama Bono. Ia memanggil kru tersebut.
Sang kru menoleh…dan Bono ikut menoleh. Kesempatan itu diambilnya. Ia memanggil nama Bono dan berteriak-teriak bilang kalau ia berasal dari Indonesia, puluhan ribu kilometer jaraknya dari tempat itu.
Bono lalu berdiskusi dengan bodyguardnya dan juga kru yang adalah teman si Jun. Tak lama kemudian si Jun disuruh naik pagar pembatas dan jepret, ia berfoto bersama Bono!
Usaha yang luar biasa, kan?
Sama halnya dengan si lumpuh yang dituliskan dalam kabar baik hari ini, dibuat berjalan hari ini oleh Yesus.
Bayangkan, ia lumpuh, ia harus ditandu, ngotot mendatangi Yesus untuk minta disembuhkan. Tapi apa daya, yang mengerumuni rumah tempat Yesus berdiam puluhan mungkin ratusan jumlahnya.
Si lumpuh tak kehilangan akal juga tak kehilangan orang-orang yang membantu di sekelilingnya. Ia dinaikkan ke atap, padahal resikonya tinggi, kalau terjatuh? Dari atap, orang-orang menjebol genteng lalu menurunkan si lumpuh menggunakan tilam yang juga tak kalah resikonya.
Hal ini membuat Yesus iba dan jatuh kasihan. Awalnya Ia memaafkan dosa si orang itu karena Yesus melihat usahanya, imannya yang luar biasa.
Tapi karena Yesus ingin menunjukkan kuasaNya ke depan imam taurat, Ia tak hanya mengampuni dosa tapi langsung membuatnya bisa berjalan saat itu juga!
Moral of the story dari kabar baik ini, berusahalah semaksimal mungkin tanpa pernah mengenal batas hingga jatuh kasihan dan iba dari Tuhan melihat usaha kita lalu setidaknya dosa-dosa kita diampuni.
Syukur-syukur kalau menyembuhkan kita ada dalam rencanaNya atau setidaknya Ia sedang ingin menunjukkan kuasaNya melalui kesembuhan maka dibuatnya kita sembuh saat itu juga?.
Jangan menyerah! Jangan menyerah!
Hidup ini sendiri hakikatnya adalah sebuah anugerah
Tuhan pastikan menunjukkan
Kebesaran dan kuasaNya
bagi hambaNya yang sabar dan tak mengenal putus asa.
Begitu kata D?Masiv. Kalian?
0 Komentar