Kabar Baik VOL.145/2016 ? Meninggalkan, menerima

24 Mei 2016 | Kabar Baik

Kabar Baik Hari ini, 24 Mei 2016

Markus 10:28 – 31
Berkatalah Petrus kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!”

Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.

Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Renungan

Saat orang-orang lebih banyak tertarik pada bagian akhir Kabar Baik hari ini yang mengupas tentang yang terakhir dan yang terdahulu, perhatianku malah tertuju pada hal lain.

Coba kalian perhatikan pada bagian ini:

Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,

Lalu bandingkan dengan satu ayat tepat di bawahnya,

orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.

Jadi, apa sebenarnya yang hilang ketika kita memutuskan untuk meninggalkan rumah dan mengajarkan Injil kalau lantas saudara-saudara, orang tua, anak dan ladang kembali kita terima padahal barusan kita tinggalkan?

Aku membaca Kabar Baik hari ini dengan caraku sendiri.

Mengabarkan Injil secara tidak langsung adalah meninggalkan hal-hal dan tabiat-tabiat lama kita. Jadi, mengabarkan injil di keluarga tidak melulu berarti kita meninggalkan secara lahiriah tapi meninggalkan hal-hal buruk, kebiasaan dan tabiat lama yang mungkin sudah mengakar dalam diri dan keluarga kita.

Dengan demikian, lumrah kalau Yesus bilang bahwa kita akan menerima seratus kali lipat dari saudara laki-laki dan perempuan, ibu, anak. Bukan berarti ibu kita jadi seratus banyaknya, anak kita jadi ratusan dan saudara kita juga demikian, tapi apa yang didapat dari penginjilan yang kita lakukan adalah pemulihan dalam keluarga itu sendiri!

Contohnya adalah perselisihan dalam keluarga.?Ada begitu banyak perpecahan dalam keluarga yang terjadi karena urusan berebut warisan. Tak jarang, ujung-ujungnya adalah pemutusan hubungan kekeluargaan kakak-adik dan ini adalah hal yang amat mengenaskan.

Menerima Yesus dan Kabar Baik-Nya adalah berani meninggalkan hubungan tak baik tersebut, termasuk di dalamnya, berani mengoreksi apa yang selama ini membuat semuanya jadi tak baik!

Tentu perlu keteguhan, kesabaran tapi dengan restu Tuhan melalui kuasa Roh KudusNya, semua bisa diperbaiki dan upahnya? Kita diberi kelipatan kebahagiaan melalui keluarga kita sendiri.

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.