Kabar Baik Hari ini, 22 Mei 2016
Yohanes 16:12 – 15
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”
Renungan
Hari ini diperingati sebagai Hari Raya Tri Tunggal Maha Kudus.
Persoalan terbesar dari hal ini yang sering muncul tiada lain adalah pada diri manusia sendiri. Keterbatasan kita dalam menelaah dan mengerti lah yang menjadi pangkal masalahnya.
Sama halnya yang digambarkan St Agustinus melalui seorang anak kecil yang ditemuinya di pinggir pantai yang mencoba memasukkan seluruh pasir ke dalam gelas kecil. Semua terbatas, memiliki keterbatasan.
Kalau kita tak terbatas, tentu tak akan ada pergunjingan di sana-sini tentang ?Oh, Tuhan kalian ada tiga ya?? atau ?Oh, Tuhanmu bisa beranak?? dan, ?Hmmm menarik ya Tuhanmu berwujud burung merpati?!?
Kalau kita tak terbatas, kita juga pasti tidak akan menyerah untuk tetap mengimaniNya saat pacar yang beda agama memaksa memilih ?diriku atau agamamu, Mas?? Lalu kita malu-malu dan sembunyi-sembunyi memilih dirinya dan agamanya yang mungkin lebih mudah dipahami dan ditelaah?
Jadi kamu sudah mengerti, Don? Kamu lebih mengerti dari mereka dan kami?
Tidak juga!
Sampai mati pun, bahkan kalau setelah mati aku diberi kehidupan tujuh kali lagi, aku tetap tak?kan mengerti kalau Tuhan sendiri tak membuatku mengerti!
Tapi setidaknya aku bersyukur. Ketidaktahuan dan keterbatasan pengetahuanku akan Dia membuktikan betapa kerdilnya aku dan betapa besarnya Allah itu!
Kenapa? Kalau aku bisa tahu semuanya tentang dia, pilihannya hanya dua: Dia yang kita tahu itu bukan tuhan atau kita yang sok tahu tentang Tuhan karena kebesaranNya yang tak terperi, tak terbendung, Maha!
Oleh karena itu Gereja Katolik menempatkan Allah Tri Tunggal Maha Kudus sebagai misteri agung, sebagai sesuatu yang tak?kan terselami selama Ia sendiri tak mengijinkan kita untuk mendalamiNya!
Jadi?
Untuk apa adu urat! Kalau dikata-i ?Tuhanmu ada tiga?? atau ?Tuhanmu beranak dan Tuhanmu burung dara?? Ya cuekin aja! Disenyumin aja?.
Tak ada yang lebih baik untuk dilakukan selain melakukan yang terbaik dalam hidup sehari-hari melalui karya nyata. Seberapa berguna kita bagi sesama itu lebih berarti dalam menjadi saksi akan Allah melalui diri kita daripada membalas debat yang sampai lehermu disembelih juga tak?kan terselesaikan jua!
Selalu tersampaikan dengan penyajian kata yg mudah dipahami :) Jujur, dulu waktu kecil, saya pernah berpikir demikian mas Donny, tapi lama kelamaan, bocah kecil itu berpikir, ah untuk apa, yg terpenting dia baik terhadap sy, sy baik dengannya, hidup damai, itu sudah lebih dari cukup untuk disyukuri :)