KABAR BAIK VOL.138/2016 ? Kenapa kamu begitu yakin Yesus itu seorang pemimpin?

17 Mei 2016 | Kabar Baik

KABAR BAIK HARI INI, 17 MEI 2016

Markus 9:30 – 37
Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.”

Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.

Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?”

Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.

Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.”

Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:

“Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.”

Renungan

Pernahkah ada yang berpikir sepertiku, kenapa setiap ada pemilihan pejabat selalu ramai orang berebut untuk dipilih?

Apa enaknya jadi pejabat? Bukankah tugas seorang pejabat adalah melayani bawahannya? Bukankah mereka juga punya keluarga dan kadang bisnis yang harus diperhatikan?

Kenapa berkorban begitu besar?

Aku hanya berharap semoga mereka memang punya niat tulus untuk melayani sama seperti yang dikatakan Yesus hari ini,

“Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.”

Pemimpin yang dikehendaki Yesus adalah pemimpin yang melayani semua yang dipimpinnya. Pemimpin yang tidak mendahulukan kepentingan pribadinya tapi justru menempatkan diri sebagai yang terakhir setelah memastikan semua anggota kelompok yang dipimpinnya kenyang.

Tapi mari mencoba jujur, adakah pemimpin yang seperti itu??Dan mari mencoba lebih jujur lagi dan berani bertanya, apakah Yesus adalah pemimpin yang seperti itu?

Bolehkah aku berkata tidak??Yesus bukanlah pemimpin!

Kalau Yesus adalah pemimpin yang melayani anggota kelompokNya, kalau Ia mendahulukan semua kepentingan ?rakyat?-Nya, kenapa tak semua orang sakit yang mengerumuniNya disembuhkan dari penyakit?

Kenapa Ia hanya memilih satu atau dua orang saja untuk disembuhkan dan dibangkitkan dari mati?

Kenapa pula sampai ada orang sakit yang berjuang keras hanya demi menemuiNya dengan jalan diturunkan dari atap baru kemudian disembuhkan? Kenapa Ia tak memilih keluar rumah dan melayani satu per satu umatNya?

Kenapa Ia memilih untuk pindah ke perahu yang lebih lapang ketimbang satu perahu dengan orang-orang yang mengejarNya untuk minta disembuhkan atau setidaknya disentuhNya?

Kenapa Ia terkesan ?tebang pilih? dan ?jaga jarak?? Apakah Ia adalah pemimpin sejati? Apakah Ia seorang pemimpin?

Lama aku bergumul untuk mencari jawab atas pertanyaan-pertanyaan ini. Aku harus mampu mengalahkan argumenku sendiri dan aku dicerahkan setelah membaca bagian akhir Kabar Baik hari ini.
Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.”

Aku menemukan jawaban di situ.

Intinya adalah mandat.
Setiap pemimpin, berada di posisi itu karena menerima mandat dari yang memilihnya.?Presiden menerima mandat dari rakyat maka Yesus menerima mandat dari Allah, BapaNya.

Anak dalam kisah yang ditulis Markus ini adalah simbol bahwa seorang pemimpin harus memperhatikan bahkan hingga bagian terkecil dari rakyat yang dipimpinnya.

Tapi Yesus juga menyertakan ?Bapa? sebagai pihak yang memberi mandat untuk memperhatikan mereka semua termasuk anak itu.

Seorang pemimpin yang baik adalah orang yang menjalankan mandat sepenuh-penuhnya. Ia tak bisa menyimpang sedikitpun dari mandat tersebut.

Lalu apa mandat yang diberikan Bapa kepada Yesus??Jelas, menyebarkan Kabar Baik bagi manusia melalui para muridNya dan menjadi juru selamat dengan jalan mengorbankan diriNya untuk menjadi silih dosa kita.

Hal itu kita temui di bagian awal Kabar Baik ini:

Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit

Jika waktu itu Yesus memilih untuk menolong semua orang yang ada di satu tempat, waktuNya yang terbatas barangkali tidak akan sempat untuk menyebarkan Kabar Baik ke seantero negeri. Jika terjadi demikian, apa yang digariskan BapaNya tak akan terlaksana dan barangkali Ia tak?kan sempat untuk sampai ke Yerusalem untuk dipermuliakan di atas salib suciNya.

Jadi?
Ketika kita merasa tak dilayani baik oleh pemerintah maupun Tuhan, jangan baper, bawa perasaan! Kita pasti dilayani oleh pemimpin sesuai mandat yang diberikan kepada Yang menunjuk Ia untuk menjadi pemimpin!

Berdoa saja semoga pelayanan yang Ia berikan sesuai dengan yang kita kehendaki.?Jika tidak atau lama bener belum juga kita terima layananNya, kenapa kita tidak mulai melayani orang lain, sesamamu?

Yuk!

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.