KABAR BAIK VOL.131/2016 ? Ia tak berdoa bagi dunia

10 Mei 2016 | Kabar Baik

KABAR BAIK HARI INI, 10 MEI 2016

Yohanes 17:1 – 11
Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.

Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.

Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu.

Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.

Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Renungan

Kabar Baik hari ini memuat doa yang sangat indah, sarat makna dan menunjukkan betapa dekat nan mesra hubungan Yesus dengan BapaNya.

Saking indahnya, adalah amat sulit untuk dipilah mana yang menjadi benang merah dibandingkan dengan yang lainnya.

Namun demikian ada satu hal yang amat menarik bagiku yaitu pada saat Yesus mengucapkan hal ini:

Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu

Yesus tidak mendoakan dunia.

Kenapa hal ini bisa terjadi?

Aku punya kawan, ia ibu dua orang anak.?Anak pertamanya baru saja masuk ke sekolah dasar, sama seperti anakku.

Sebelum bersekolah, anaknya, anggap saja Tuti namanya, amatlah manis, tak bertingkah malah cenderung pendiam.

Tiga bulan disekolahkan, menurut penuturan ibunya, perangainya berubah. Ia jadi banyak tingkah, suka usil dan ini yang paling menjengkelkan, setiap dilarang selalu melanggar. Kalau agak sedikit dikerasi melawan sambil berteriak, ?Why not??

?Mungkin kebawa pengaruh teman-temannya, kayak kita dulu waktu kecil?? aku menenangkannya. Awalnya ia tak percaya, tapi setelah berkonsultasi dengan guru si anak, ia setuju dengan penuturanku.

Bayangan dunia dan kita dalam hubungannya dengan karya penyelamatan Allah barangkali kurang lebihnya sama dengan ceritaku di atas.

Kita adalah si anak yang semula manis dan pendiam, tapi ketika masuk ke dalam ?dunia?, ke dalam lingkungan sekolah, kita terpengaruh berbagai macam hal termasuk hal-hal yang tak terlalu menyenangkan hati orang tua kita.

Jika Yesus tidak mendoakan dunia, itu adalah lumrah karena itu bukan milikNya. Kitalah milikNya.

Sama seperti si ibu, kawanku tadi. Ia was-was dan penuh perhatian pada anaknya, tapi tak terlalu mempedulikan sekolah dan kawan-kawan anaknya karena mereka bukan miliknya.

Namun sejatinya, bukan berarti lantas Yesus tak peduli pada dunia. Justru melalui kita, anak-anakNya, kepunyaanNya, kita ditantang untuk tidak hanya berdoa tapi juga berkontribusi bagi dunia dan membuat penggalan doa Bapa Kami, ?Di bumi seperti di dalam surga? mewujud nyata dalam setiap langkah kita.

Caranya? Aku mengistilahnnya sebagai ?mudah yang tak mudah?.?Hidup yang berlandaskan Kasih Allah dalam masyarakat, menjadi teladan bagi hal-hal yang benar, peduli pada yang menderita meski tak berarti kita harus menyingkir dari lingkungan yang kaya raya.

Dua ribu tahun silam Yesus berdoa kepada Bapa supaya kemuliaan Sang Bapa tampak atas diri para murid dan kita, maka mari kita juga tak berhenti berdoa dan berusaha supaya kemuliaan Bapa tampak di dalam dunia melalui keberadaan kita, orang-orang yang percaya!

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.