KABAR BAIK HARI INI, 9 MEI 2016
Yohanes 16:29 – 33
Kata murid-murid-Nya: “Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan.
Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.”
Jawab Yesus kepada mereka: “Percayakah kamu sekarang?
Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
Renungan
Apa yang dikatakan Yesus di bagian paling akhir Kabar Baik hari ini amatlah kuat, ?Aku telah mengalahkan dunia!?
Tapi hal itu sangat kontras dengan apa yang dikatakanNya pada frase sebelumnya, ?Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu?
Whatt??!!??
Ia bilang kita akan menderita dianiaya tapi di waktu sesudahnya Ia menyatakan kemenanganNya atas dunia?!?!
Akankah Dia sedang mengigau ketika mengatakan itu?
Bagaimana mungkin Ia mengklaim kemenangan sementara ada begitu banyak orang-orang yang mengimaniNya menderita hingga kehilangan nyawa di Timur Tengah sana?
Bagaimana mungkin Ia adalah jawara ketika ada begitu banyak orang-orang kristiani yang tetap saja menderita sakit-sakit keras, hidup di bawah garis kemiskinan, diperlakukan tidak adil oleh aturan negara?
Nggak.. Sama sekali nggak masuk akal!
Tapi kalau memang akal yang dijadikan pertimbangan, memang semua bisa jadi demikian.
Bagiku, kemenangan Yesus atas dunia harus dipandang sebagai kemenangan yang tidak dari takaran dunia.
Ia bukan kemenangan layaknya Ayrton Senna menang atas Alain Prost atau bagaimana Michael Douglas menjungkirbalikkan pasar taruhan dengan menghajar Mike Tyson di Tokyo.
KemenanganNya adalah kemenangan versiNya, versi BapaNya, yaitu kemenangan kasih!
Kemenangan yang telah mengalahkan dunia dari ketiadaan kasih, ketiadaan harapan.
Lalu bagaimana contoh kemenangan Kristus terhadap dunia?
Aku tertarik untuk mengumpulkan beberapa.
Pertama, kemenangan Kristus tampak ketika Ia bisa membungkam orang-orang Farisi yang hendak merajam si pelacur yang bertobat. Yesus meminta bagi yang merasa paling tidak berdosa untuk melemparkan batu untuk pertama kalinya. Mereka terdiam, Yesus menang!
Kedua, tentu kalian ingat bagaimana Ia membasuh kaki para muridNya. Yesus menjungkirbalikkan persepsi para murid bahwa Guru, apalagi orang yang mengaku sebagai Anak Allah justru seharusnya melayani dan bukannya dilayani.
Ketiga, camkan juga bagaimana saat Ia memberikan diriNya dibaptis oleh sepupunya, Yohanes Pembaptis. Ia sangat layak untuk justru membaptis Yohanes karena kuasa yang diberikan Bapa kepadaNya, tapi Ia memilih untuk dibaptis oleh Yohanes dengan air, sekali lagi, persepsi bagaimana seorang pemimpin seharusnya bersikap, ?dikocok ulang?.
Ada begitu banyak yang lain tapi yang menjadi puncak kemenanganNya adalah ketika Ia menyerahkan diri, didera lalu mati disalib.
Ia memberikan hal yang menurut dunia paling berharga yaitu nyawaNya, hidupNya.
Jadi, kalau kita di dunia mengalami penganiayaan, selama hal itu kita terima karena kepercayaan kita terhadap Yesus, jangan khawatir, kita justru sedang dimenangkan seperti Ia yang telah menang melawan dunia.
0 Komentar