KABAR BAIK HARI INI, 8 MEI 2016
Yohanes 17:20 – 26
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Renungan
Agustus 2013.
Paus Fransiskus dalam sebuah wawancara dengan media Amerika menuturkan bahwa mencari Tuhan itu tidak bisa melalui cara ?empirical eureka? atau kalau dalam terjemahan bebas versiku, dalam Bahasa Indonesia kita artikan sebagai titik temuan menurut bukti-bukti yang sifatnya empirik/riset, hasil penelitian.
Bapa Suci melanjutkan bahwa untuk menemukan Allah, St Ignasius mengajarkan untuk membuka simpul-simpul spiritual yang sifatnya berada jauh di atas hal-hal yang terkait empiris tadi.
Ada begitu banyak peneliti keilmuan yang berlomba-lomba mencari Tuhan. Mulai dari yang menerbitkan teori-teori keangkasaan, terbang ke angkasa mencari batas-batas untuk bertemu denganNya, hingga mencoba menemukan Tuhan melalui DNA yang ada dalam tubuh kita.
Padahal, menemukan Tuhan tidaklah sulit.
Seperti yang ditulis dalam Kabar Baik hari ini, Yesus ada di dalam diri kita sebagaimana Bapa ada di dalamNya.
Nah, berarti benar dong si ahli DNA tadi? Ia mencari Tuhan di dalam diri kita, mungkin mereka terinspirasi Kabar Baik hari ini!
Bisa jadi, kenapa tidak? Tapi lagi-lagi, mengutip apa yang diucapkan Bapa Suci di atas, tidak seperti itu cara menemukan Tuhan!
Tak perlu dana hingga jutaan dollar untuk membiayai para peneliti mencari Tuhan dalam berbagai skala dan semesta yang mereka pelajari.
Seperti kata St Ignasius, kita hanya perlu membuka kepekaan spiritualitas kita dan membiarkan diri kita menangkap gambaran-gambaran tentang Allah sendiri.
Memang tak?kan sempurna karena kemisterian Allah terlalu besar untuk bisa kita tangkap sedangkan kita terbatas oleh kemampuan dan waktu.
Tapi justru di sini semangatnya menjadi berbeda. Tak lagi bagaimana sebesar-besarnya mengungkap Allah dalam hidup kita, dalam diri kita, tapi lebih kepada bagaimana kita bisa menangkap keberadaan Allah melalui kejadian-kejadian yang paling kecil sekalipun dalam hidup kita, dalam diri kita karena Tuhan telah menyatakannya hari ini.
Seorang nenek yang berpapasan melemparkan senyum kepada kita, di situ kita merasakan kehangatan simbol kasih yang ada dalam dirinya. Siapa yang berkuasa atas kasih selain Allah sendiri? So, Allah ada di dalam si nenek itu.
Sepulang kerja kita lihat tukang becak mendengkur di atas becaknya. Baunya apek keringat tapi di situ kita melihat betapa Allah berkuasa atas dirinya karena lelah bekerja untuk anak-anak dan istrinya di rumah. Di situ, lagi-lagi kita melihat Tuhan yang tak kasat mata tapi kita tahu Ia bahkan tak sungkan untuk berada dalam diri ?Pak Becak? yang bau itu?
Atau yang mau lebih bau lagi, seorang gelandangan, borok di kakinya terbuka lebar, jalannya terseok. Tak satupun kata sanggup ia keluarkan, tapi tiba-tiba ia ada di depan kita. Jangan salah, Tuhan ada di dalamnya. Ia menantimu untuk mengulurkan bantuan tanpa diminta?
Jadi menemukan Tuhan? Semudah kita melihat sesama kita karena Ia berada di dalamnya!
0 Komentar