KABAR BAIK HARI INI, 5 MEI 2016
Lukas 24: 46 – 53
Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.”
Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.
Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.
Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.
Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.
Renungan
Air muka Agus Widjojo berubah saat Najwa Shihab, dalam akhir acara Mata Najwa beberapa minggu lalu bertanya, ?Anda sudah memaafkan pembunuh ayah Anda, Pak??
Agus adalah putra dari Mayjend (Anumerta) Sutoyo Siswomihardjo, pahlawan revolusi yang terbunuh dalam operasi senyap 1 Oktober 1965 dinihari atau yang dikenal dengan sebutan G-30S dan oleh Orde Baru dulu diembel-embeli sebagai G-30S/PKI.
Dengan nada suara yang mantap meski tekanannya berbeda dari penjelasan-penjelasan yang ia berikan sebelumnya, letnan jenderal (purnawirawan) itu menjawab, ?Memaafkan sudah. (Bahkan) lebih komprehensif hingga sedalam-dalamnya (oleh karena itu) saya menggunakan kata ikhlas, mengikhlaskan. Sebagai anak, saya juga ada rasa penasaran siapa yang membunuh dan kenapa ayah saya dibunuh, tapi saya ikhlaskan itu supaya bangsa ini bisa move on!?
Ia diangkat menjadi?Ketua Panitia Pengarah Simposium Tragedi 65, simposium yang memfokuskan diri pada penelitian dan penyelesaian tragedi pembunuhan massal terhadap mereka yang dicap ?PKI?, partai terlarang yang kerap dituduh mengorganisir G-30S, yang meringkus dan membunuh Sutoyo, bapaknya sendiri. Cara yang ditempuhnya adalah rekonsiliasi, berdamai dengan diri sendiri lalu dengan orang-orang lain yang berkaitan dengan peristiwa tersebut
Aku tak tahu apa agama yang dipeluk Agus dan bagiku itu tidak penting, karena menuruku, dan ini yang paling penting, Agus adalah contoh dari apa yang dikatakan Yesus hari ini.
Sebelum naik ke surga, Ia berkata pada murid-muridNya agar menyiarkan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa bagi seluruh bangsa.
Ia mengikhlaskan, memaafkan demi sebuah rekonsiliasi lalu mengajak bangsa untuk ‘move on’ dari tragedi gelap itu.
Mengampuni kesalahan orang lain dan bertobat atas kesalahan yang kita perbuat membutuhkan rasa ikhlas. Keberadaan rasa ikhlas muncul dengan sendirinya ketika kita berani merendahkan diri.
Keikhlasan dan perendahan diri yang diterbitkan tidak lantas membuat seorang jadi hina dina, justru sebaliknya, ia akan dipulihkan lalu dipermuliakan.
Dan tak ada contoh terbesar dari hal itu selain apa yang dilakukan Yesus Kristus.
Ia merendahkan diri di hadapan Bapa, Ia ikhlas ketika harus menderita, disalib lalu wafat bukan karena kesalahan yang Ia perbuat, tapi kelemahan yang kita punya dan dosa yang kita lakukan. Ia melakukan rekonsiliasi?antara kita dengan Tuhan, BapaNya.
Alhasil, Ia dipulihkan, dibangkitkan, dipermuliakan dan hari ini diperingati sebagai hari diangkatNya Ia ke surga.
Selamat Hari Kenaikan Yesus ke Surga.
Mari semakin rendah diri, ikhlas supaya kelak kita juga dipermuliakan dan diangkat ke surga…
0 Komentar