KABAR BAIK VOL.123/2016 ? Bersaksi, dibunuh dan membunuh?

2 Mei 2016 | Kabar Baik

KABAR BAIK HARI INI, 2 MEI 2016

Yoh. 15:26-16:4a
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.”

“Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.

Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.

Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.

Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu.”

“Hal ini tidak Kukatakan kepadamu dari semula, karena selama ini Aku masih bersama-sama dengan kamu,

Renungan

Bersaksi atas kemuliaanNya adalah bukti dari kesetiaan kita terhadap Tuhan.

Kita mendengarkan firmanNya, bersatu denganNya melalui Ekaristi Suci tapi kalau kita tak bersaksi dalam hidup tentang diriNya, sia-sialah kita!

Kabar Baik hari ini menyatakan Yesus akan naik ke surga dan sebagai ganti, Bapa mengutus Roh Kudus. Ia akan menguatkan tapi semua tetap bergantung pada kita, apakah mau bersaksi atau tidak. Untuk itulah Yesus berkata, ?Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.?

Apa sih tantangan terbesar saat bersaksi tentang Tuhan?

Banyak.
Yesus bilang, kita bisa dikucilkan oleh karenanya kita bisa saja jadi kecewa terhadapNya karena pengucilan itu.

Tapi itu belum seberapa, kalau kita lihat dalam hidup para rasul (kecuali Yohanes yang meninggal karena tua), mereka menemui ajal dengan cara dibunuh.

Atau para martir modern yang kadang kita tak bisa percaya kenapa hal seperti itu masih bisa terjadi di abad modern ini, disembelih, disalib ditembak, ditenggelamkan, bahkan dibakar hingga mati oleh kaum-kaum yang justru menganggap diri mereka adalah wakil dari Allah.

Hal di atas tepat sama dengan apa yang lagi-lagi diungkap Yesus dalam Kabar Baik hari ini,

?…bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.?

Tapi bagaimana dengan kesaksian-kesaksian yang diberikan umat Allah di tempat-tempat yang jauh dari konflik? Akankah mereka atau kita ini aman-aman saja?

Atau sebaliknya, tetap menantang?

Bagiku, benar? tetap menantang!
Pembunuhan secara fisik barangkali tak terjadi, tapi pembunuhan karakter dan kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan tenang jamak terjadi!

Pernah dengar bagaimana ada seorang pegawai pemerintahan yang tak bisa naik pangkat semulus kualitas kerjanya yang bagus hanya karena agama yang berbeda dari ?kebanyakan??

Mungkin ini masalah sepele, ?Ah tinggal pindah agama!? atau ?Ah, tinggal baik-baikin bos-nya!?

Atau ketika kita melihat Ahok.
Aku tak bilang bahwa Ahok seratus persen benar, tapi aku mengamati dari caranya memimpin DKI, ia sedang berusaha untuk bersaksi tentang Tuhan.

Ia tak takut terhadap segala hal selama yang ia lakukan dianggapnya benar, adalah sebuah usaha untuk bersaksi bahwa bagi mereka yang berusaha mendekat kepadaNya, tak kan ada satupun yang sanggup melawan.

Ia keras terhadap pegawai negeri. Tak ragu untuk menghukum dan memecat mereka yang terbukti bersalah. Semata ingin menunjukkan bahwa segala macam hal yang dilakukan hanya demi kepentingan pribadi memanfaatkan jabatan publik adalah satu kesalahan bahkan dimata Allah.

Tapi kita lihat, ada begitu banyak usaha untuk ?membunuh? karakter Ahok lewat berbagai macam desakan, demonstrasi, intrik-intrik hukum dan politik mulai yang level ecek-ecek sampai ke tingkat dewa.

Uniknya, mereka semua yang berusaha ?membunuh? Ahok menganggap itu semua adalah kerja bagi Tuhan karena bagi mereka Ahok adalah kafir, lalim.

Pula tentang pernikahan sejenis waktu itu.
Di tengah maraknya dukungan, ada pula yang mencoba bersaksi bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan bentuk cinta yang dikodratkan Tuhan.

Sontak ada banyak yang melawan saksi-saksi tersebut. Mereka ?membunuh? justru dengan seolah membawa panji-panji kasih dan cinta seolah hal-hal yang mereka bawa itu adalah yang berasal dari Yang Benar.

Wah kalau begitu jadi absurd, Don!
Kita tak tahu siapa yang membunuh siapa sebenarnya?

Jangan-jangan kitalah yang membunuh mereka bukan mereka yang membunuh kita?

Nah, itupun jadi tantangan kita.
Maksudku, bersaksi tetaplah bersaksi, pantang untuk bersurut. Tapi kesaksian yang dibimbing oleh Roh Kudus adalah kesaksian yang tidak memaksa orang lain apalagi membunuh dalam arti sesungguhnya ataupun membunuh karakternya hanya demi supaya mereka mengindahkan kesaksian kita.

Kesaksian yang terberkati adalah kesaksian yang tak ragu untuk menyatakan kebenaran tapi sekaligus menghormati orang lain jika mereka tetap berkehendak untuk menjalani apa yang menurut mereka benar?

Kenapa? Kita bukan pengadil, kita hanya pembawa kabar…

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.