KABAR BAIK HARI INI, 20 APRIL 2016
Yohanes 12:44 – 50
Tetapi Yesus berseru kata-Nya: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.
Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.
Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku.”
Renungan
Adalah menarik membaca penggalan Kabar Baik ini,
Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
Dalam bahasa yang sederhana dan dalam cakupan pengertianku yang tak seberapa mengerti terlalu dalam tentang Kebenaran, aku memikirkan situasi Kabar Baik di atas seperti situasi rumah nenek di saat libur akhir tahun tiba.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ketujuh cucu dari tiga anaknya dikirim ke rumahnya untuk menghabiskan liburan.
Tapi tahun ini berbeda. Sejak tiga bulan sebelumnya, Sang Nenek memutuskan untuk mengubah fungsi gudang di belakang dapur sebagai tempat bermain.
Ia mengeluarkan barang-barang usang dari ruangan itu, mengecat ulang hingga tampak bersih, mengisinya dengan mainan dan alat-alat gambar, cat air serta beberapa lembar kertas gambar.
Para cucu tentu senang. Pagi saat mereka semua datang, Sang Nenek langsung menempatkan mereka semua di sana.
Sekitar dua jam sesudahnya, pembantu rumah tangga yang diutus Nenek untuk melihat situasi dalam ruang permainan datang melapor.
?Waduh Ndoro? ruangannya berantakan! Sudah saya beritahu supaya nggak dibikin berantakan tapi mereka membandel! Saya mana berani menegur lebih jauh!??
?Oh ya? Seberapa berantakannya??
?Itu Nak Banu melempar-lempar robot-robotan ke Neng Dinda. Trus Nak Joko malah sibuk mainan cat air ke dinding bukan ke kertas!?
Sang Nenek mengambil tindakan.?Ia mendatangi ruangan permainan.
?Joko, Banu, Dinda, Nia,Wati, Tuti dan Andri? mainan-mainan ini Nenek beli bukan untuk dilempar-lemparkan! Cat air ini juga bukan untuk melukis di tembok tapi untuk melukis di kertas gambar yang sudah Nenek beli di Toko Sumber Kawruh beberapa hari yang lalu!?
Ia tidak menghukum siapa yang telah melakukan kesalahan apa. Ia malah menyuruh pembantunya untuk membersihkan tembok dengan air dan menata rapi kembali mainan-mainan tadi.
Sebelum pergi, Sang Nenek melanjutkan, ?Kalau kalian nurut apa yang Nenek katakan, nanti sore saat kalian makan malam, kalian akan kuberi hadiah, tapi bagi yang tidak, besok pagi tidak boleh main di sini lagi tapi main di pekarangan luar!?
Sang Nenek lantas pergi melanjutkan pekerjaan-pekerjaan rutin yang harus dilakukan siang itu termasuk menyiapkan santap malam cucu-cucunya dan hadiah bagi yang menuruti apa yang jadi perintahnya tadi.
Waktu yang telah ditentukan tiba. Menjelang senja, Sang Nenek masuk ke dalam ruang baru tadi. Aku tak perlu melaporkan pada kalian ada berapa cucu yang menuruti perintah Sang Nenek dan ada berapa yang tidak tapi yang pasti Sang Nenek menggunakan apa yang diperintahkannya tadi pagi untuk memberikan hadiah dan hukuman bagi yang benar dan bagi yang terhukum?
Kita sudah sama-sama diberi kesempatan untuk mendengar apa yang menjadi perkataanNya sejak dua ribu silam.
Aku tak tahu sudah berapa jauh harimu berjalan, bisa jadi masih jam 10 pagi,bisa jadi sudah jam 4 sore yang artinya tak seberapa lama lagi, Sang Tuan datang. Ia telah menyiapkan tempat terindah sekaligus tempat terburuk bagi yang benar dan bagi yang tak benar. Mereka yang menjalankan aturan dan mereka yang tak mengindahkannya…
0 Komentar