Kabar Baik vol.1/2016 – Petunjuk Arah

1 Jan 2016 | Cetusan, Kabar Baik

Kabar baik hari ini, 1 Januari 2016.

Lukas 2: 16 – 21
Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

Renungan

Akhir tahun 1995, aku, Papa, Mama dan Chitra berlibur ke Bali melalui jalan darat dari Jogja.

Waktu itu GPS belum dipakai seluas sekarang. Modal kami hanya peta dan bertanya pada orang di sekitar saat kami bingung tak tahu arah.

Saat kami balik dari Bali Papa memutuskan untuk mengambil jalur selatan selepas Banyuwangi dan di depan kami adalah hutan belantara.

Sebelum masuk ke dalamnya, kami bertanya pada seorang bapak penjaga warung, arah menuju kota Jember yang akan jadi tempat istirahat kami malam itu.

?Nanti pokoknya ambil kanan terus…Sampai di bekas gardu baru ke kiri lalu sampeyan nemu selokan air lurus saja itu sudah deket Jember.?

Hampir dua jam kami melangkah penuh was-was di dalam belantara yang sunyi dan hanya satu dua kendaraan lewat berhimpit di jalan nan sempit.

Bagaimana kalau petunjuk si Bapak salah? Bagaimana kalau niatnya jahat? Bagaimana kalau kami yang salah mengintepretasikan petunjuknya?

Tapi satu per satu tanda yang diberikan si bapak tadi toh kami temui dan kelegaan kami memuncak saat kami melihat gapura kota Jember!

Aku membayangkan, dalam bacaan hari ini para gembala pun demikian. Mereka didatangi malaikat untuk pergi ke Betlehem karena di sana juru selamat dilahirkan.

Mungkin mereka berpikir, ?Kenapa Betlehem?? bagaimana kalau yang dikatakan malaikat itu bohong? bagaimana kalau ia adalah hantu jahat yang menyaru jadi malaikat?

Bemodal keyakinan (meski penuh was-was) mereka melangkah dan ketika akhirnya menemukan bayi Yesus, tak bisa lain bagi mereka untuk memuji dan memuliakan Tuhan seperti ditulis di atas, “Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.”

Teman, pernahkah kamu ragu pada penyertaan Tuhan? Bagaimana kalian percaya bahwa yang menyertai kalian adalah Tuhan?

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.