Jika engkau dibenci dunia karena Dia, ya lumrah! Dari dulu memang begitu…

19 Mei 2017 | Kabar Baik

Kabar Baik Hari Ini 19 Mei 2017

Yohanes 15:18 – 21
“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.

Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.

Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.

Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.

Renungan

Lewat pukul satu dinihari tadi malam aku menghapus dua postingan di dua komunitas online ‘keindonesiaan’ di Australia. Dalam pesan penutup di bawah ratusan komentar yang telah dibuat sebelumnya oleh mereka, aku menuliskan begini, “Hari sudah berganti. Kebencian hari ini biarlah hanya untuk hari ini.”

Di dua postingan itu ada begitu banyak orang membenci apa yang kawanku lakukan (dan beberapa gelintir menyerangku juga secara personal).

Apa salahnya? Karena kawanku memaafkan orang yang bersalah saat yang lain (termasuk diriku) masih sibuk menyalahkan orang tersebut.

Kalau kalian mengikuti, sejak dua hari lalu ada seorang pemilik warung masakan Indonesia yang jadi pembicaraan viral karena ia mengungkap pesan kebencian terhadap kelompok tertentu lewat akun Facebook-nya.

Ketika aku dan ribuan orang lainnya masih?menghujat dan memaki, kawanku tadi mendatangi warung dan memaafkan kesalahan si pemilik warung tersebut.

Pengalaman indah ini kutangkap lalu kuungkap dalam sebuah tulisan yang lantas kurilis di dua postingan dan akhirnya mendatangkan begitu banyak komentar bernada sinis nan negatif (meski banyak juga yang mensupport dan angkat topi untuk kawanku tadi) dan akhirnya kuhapus semalam.

Aku tak menyesal kenal dengan kawanku itu. Aku tak menyesal menuliskan semuanya meski aku tetap menyayangkan melihat gelora amarah orang-orang di dua postingan tersebut menganggap kawanku tadi berlaku sok suci, munafik, ‘berkawan dengan pemilik warung’ dan lain-lainnya.

Kenapa? Bagiku hal itu seperti sebuah tontonan melodramatis dimana hal sederhana bertajuk ‘memaafkan dan mengampuni’ menjadi olok-olok yang kolosal!

Kawanku dihujat karena ia memaafkan dan seperti yang Yesus bilang hari ini, “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu!”

Kawanku itu tentu bukan Yesus. Tapi ia mengingatkanku pada sosokNya. Yesus yang mengampuni pezinah yang hendak dihukum rajam oleh Farisi, Yesus yang mengampuni penarik pajak dan menjadikannya kawan, Yesus yang memaafkan para pelaku pembunuhan terhadapNya dengan berkata, “Mereka tak tahu apa yang mereka lakukan!”

Yesus bukan berasal dari dunia jadi setiap orang yang menjalankan ajaran-ajaranNya bukanlah ajaran dunia sehingga ketika ia bertabrakan dengan aturan-aturan dunia dan ia dipersalahkan bahkan dibenci? Ya lumrah saja, toh dari dulu memang begitu.

Bagi kalian yang ‘ketinggalan berita’ bisa menyimak dua tulisanku di sini:

Tentang kasus warung gado-gado di Sydney yang heboh itu…

Kisah Hendra, berkunjung ke Willis Canteen siang ini, makan dan memaafkannya!

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.