Jalin Nusa Oceania

24 Jun 2016 | Cetusan

Setelah resmi dirilis 1 April 2016 silam, DokuDoku.ID akhirnya memiliki payung hukum setelah tiga pendiri dan pemiliknya, Teddy, Aku dan Kunto menandatangani akta pendirian perusahaan.

Hari yang bersejarah itu jatuh sehari setelah peringatan 100 hari meninggalnya Mama, 13 Juni 2016 terjadi di kantor notaris Mas Budi Untung yang juga adalah kakak angkatan kami di De Britto terpaut 19 tahun.

Jalin Nusa Oceania

Usai penandatangan akta perusahaan. Ki-ka: Mas Budi Untung, Kunto, Aku dan Teddy

Aku cukup deg-degan menghadapi momen itu.
Terakhir kali aku melakukan hal seperti itu adalah enam belas tahun silam saat bersama Valens, Riza, Wicak dan almarhum Iwan Santoso kami menandatangani akta pendirian CV Citraweb Nusa Infomedia.

Uniknya, kalau mau dianggap demikian, sesaat setelah Mas Budi membacakan keseluruhan isi draft dan sesaat sebelum kami menandatanganinya, Teddy meminta waktu untuk mengajak kami semua berdoa.

Jalin Nusa Oceania

Kunto memotret momen itu, aku menandatangani akta perusahaan

Jalin Nusa Oceania

Teddy tanda tangan…

Entah, sejak awal berdiskusi dengan Teddy berembug Dokudoku Februari silam, kami memang membiasakan diri berdoa. Aku ingat dua minggu sebelum Dokudoku diudarakan, 1 April 2016, kami mengadakan doa novena sembilan hari berturut-turut. Lalu ketika mengadakan event off-air yang pertama pertengahan April, pun kami mulai dengan novena yang sama panjangnya, sembilan hari.

Ini bukan soal kami sok suci, tapi lebih pada komitmen kami untuk sebisa mungkin melibatkan Tuhan di dalam setiap pengambilan keputusan dan jalannya perusahaan kami.

Usai tanda tangan, kami menuntaskan lapar menuju ke rumah makan Serangkai Lima penyaji masakan Babi Panggang Karo yang enaknya tiada tara!

Jalin Nusa Oceania

Rumah Makan Lima Serangkai / Serangkai Lima. Dulu aku sering banget makan di sini. Babi Panggang Karo-nya jawara!

Dari sana kami pergi ke sebuah coffee shop untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang pertama membahas langkah dan strategi untuk setahun mendatang.

Rapat kupimpin karena demikianlah permintaan Kunto dan Teddy. Kesempatan itu tak kusia-siakan untuk mempraktekkan strategi meeting yang biasa kupakai di sini; lama meeting kubuat 45 menit dengan 30 menit untuk beristirahat.

Kenapa kubuat seperti itu?
Realistisnya memang harus begitu. Empat puluh lima menit itu cukup untuk membuat otak panas dan menghasilkan. Di atas angka itu, kita sudah tak bisa lagi fokus dan pikiran malah bisa melompat ke sana-kemari tak keruan.

Jalin Nusa Oceania

Rapat Umum Pemegang Saham PT Jalin Nusa Oceania yang pertama…

Empat sesi terlewati dengan baik sementara hari menggelap. Kami santap malam di Mie Mendhes milik Mas Hanung, kakak angkatan di De Britto terpaut 15 tahun lalu melanjutkan meeting di hotel.

Jalin Nusa Oceania

Makan di Mie Mendes milik Mas Hanung (sebelahku)

Ini sebenarnya tak direncanakan tapi waktu yang sangat singkat (aku harus pulang ke Sydney hari Jumat sementara Teddy harus mengurus pekerjaan lain hari Rabu – Kamis), aku memutuskan untuk tak pulang Klaten dan menggelar meja diskusi di kamar hotel.

Sempat kami berkelakar, ?Edan ya kita! Kayak orang nikah saja. Paginya tanda tangan akta kesepakatan lalu malamnya menginap di hotel!?

?Iya, tapi kita cowok semua? Jijayyyy!?

Jalin Nusa Oceania

Malam pertama.. BERTIGA!!!

Pagi harinya, diskusi kami lanjutkan di meja makan sambil melahap sarapan.

Sesudah berkemas dari kamar, kami bablas ke Gua Maria Sendangsono.

Meeting lagi? Yup, tapi meeting spiritual karena di sana kami berdoa (ya, lagi-lagi berdoa) memohon kepada Tuhan supaya memberi petunjuk untuk laju perusahaan ini.

Jalin Nusa Oceania

Sendang sono…

Setelah santap siang di warung babi di Sedangsono, kami turun kembali ke Jogja. Merasa masih ada yang belum fix, lagi-lagi kami mampir ke warung kopi di pinggir jalan dan berdiskusi lagi sementara kondisi fisikku dan Teddy mulai menurun karena flu dan batuk.

Meeting marathon dua hari itu kami akhiri dengan makan di sate klathak Jalan Imogiri, ber-reuni dengan kawan-kawan De Britto angkatan 1996 hingga jam 11 malam dan pulang ke Klaten?

Lelah? Iya.
Semangat? Pantang lelah!

Oh ya kalian tahu nama perusahaan baruku bersama Teddy dan Kunto?

PT Jalin Nusa Oceania.

Kok bisa begitu namanya?
Menurut yang berhasil kurekam dari sambutan Teddy yang kami angkat sebagai CEO, saat kami mengadakan acara buka bersama dengan awak penulis DokuDoku.ID, dua hari sesudahnya, inilah yang kutangkap,

?Jalin itu berarti nantinya perusahaan ini tak hanya memiliki Dokudoku tapi juga bidang usaha lain yang saling berjalin, saling berhubungan.

Nusa, ya berarti Indonesia, Nusantara.

Oceania itu merujuk ke Pak DV karena beliau tinggal di Sydney, Australia. Siapa tahu suatu waktu nanti kami bisa ber-ekspansi ke Australia makanya batasannya bukan hanya nusa tapi juga oceania!?

Doakan kami ya supaya berbuah dan menjadi berkat bagi banyak manusia…

Sebarluaskan!

4 Komentar

  1. Selamat dan Sukses! konkretnya perusahaan ini bergerak dibidang apa, Bos?

    Balas
    • Macam-macam, tapi terkait keuangan

      Balas
  2. Selamat dan Sukses Donny, Teddy & Kunto! seperti untaian doa rosario yang tak terputus, semoga jalinan persahabatan kalian bisa menjadi berkat untuk sesama melalui PT Jalin Nusa Oceania. Tuhan memberkati, semesta merestui ????

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.