Jalan

5 Mar 2015 | Cetusan

blog_jalan

Hal penting yang sebisa mungkin tak kulewatkan pada setiap berangkat dan pulang kerja adalah berjalan kaki.

Dalam sehari untuk menuju ke kantor, dari rumah aku berjalan kaki ke stasiun sekitar 2.1 kilometer jaraknya. Pada sore harinya, ketika pulang kerja, aku juga menggunakan rute berjarak yang sama pula.

Menjaga hidup sehat barangkali tujuan sekundernya karena yang terutama sebenarnya adalah kenyataan bahwa walau hanya 15 menit sekali jalan, aku sangat memanfaatkan waktu singkat itu untuk melakukan banyak hal.

 

Mendengarkan musik

Kesibukan di kantor dan rumah membuat aku tak bisa mendengarkan musik secara seksama. Nah, dalam berjalan kaki, aku sering memanfaatkan waktu untuk mendengarkan musik melalui gadget yang terhubung dengan earphone.

Karena aku termasuk orang yang mencoba menikmati musik secara detail, waktu berjalan kaki adalah waktu yang tepat untuk melakukannya. Aku bisa benar-benar ?masuk? ke dalam lagu sementara kaki terus kuayun berjalan di pedestrian area. Kupikir, asal masih tak ?meleng? karena terlalu asyik dengan musik sepertinya tak jadi soal…

 

Udara segar, suasana alami

Udara di Australia bisa dibilang sangat bersih dan menyenangkan untuk dihirup. Tak ada bau asap knalpot yang berlebihan dan tak pernah pula ketemui bau bangkai di got pinggir jalan.

Demikian dari sisi polusi suara, bisa dibilang tidak ada suara bising seperti knalpot yang dimodifikasi atau kernet menjajakan kursi metromininya. Semua tenang bahkan suara kicau burung adalah hal yang biasa kudengar setiap hari.

Semua itu hanya bisa kudapati kalau aku berjalan kaki; sesuatu yang memperkaya hatiku dan menenangkan pikiranku untuk memulai hari.

 

Menyapa orang

Indonesia sering dibilang sebagai bangsa yang ramah, tapi entah kenapa aku justru merasakan keramahan itu di sini.

Terutama ketika berangkat kerja, aku sering berpapasan dengan orang yang sedang berolahraga, mengajak anjing piaraan jalan-jalan atau sama-sama berangkat kerja.

Kalau kita ingin cuek, tinggal tundukkan kepala, mereka akan mengerti. Tapi kalau kita menatap wajahnya sejak dari jauh lalu memberikan senyum, ketika berpapasan dan kita sapa ?Morning!? atau ?Have a good day!? mereka pun akan membalasnya.

Ini mungkin hal yang sepele tapi berinteraksi dengan orang terutama di jaman se modern ini dan saat hari masih pagi itu sangat menghangatkan hati?

 

Melamun

Aku perlu melamun meski sebentar dalam sehari. Kegiatan ini sepertinya sia-sia tapi bagiku tidak. Melamun bukan mengendapkan pikiran, bagiku ia lebih sebagai sebuah plesir bagi pikiran.

Melamun bisa apa saja. Lamunanku biasanya tergantung situasi hati.
Tapi yang paling sering kulakukan dalam melamun apalagi sambil mendengarkan musik adalah dengan membayangkan diriku menjadi artis yang manggung membawakan lagu yang sedang kudengarkan.

Ditingkahi dengan tangan yang berlagak memainkan gitar, kepala yang diangguk-anggukkan adalah sesuatu yang sangat kugemari.

Yang diperlukan cuma satu, cuek dan tak peduli apa yang orang pikir tentang diriku karena saat aku sedang memainkan peran menjadi artis, bukankah aku tidak sedang menjadi diriku sendiri?

 

Berdoa?

Alasan termudah untuk tak berdoa adalah karena tak punya waktu tapi itu sebenarnya juga adalah alasan ter-bullshit karena sejatinya kita tak pernah tak punya waktu.

Aku berdoa sambil berjalan kaki.
Ada sebuah gereja yang selalu kulewati dalam perjalanan dari rumah ke stasiun. Setiap pagi, saat melalui halamannya aku selalu menyentuhkan tangan pada dinding gereja lalu mengusapkan ujung jariku ke bibir untuk menciumnya lalu membuat tanda salib sambil menggumamkan sepenggal doa yang selalu kupanjatkan dalam beebrapa tahun belakangan ini, ?Tuhan, berkatilah aku dan jadikan aku berkat bagi sesamaku!?

Saat perjalanan malam/sorenya, melewati gereja yang sama aku berdoa dan berterimakasih atas segala yang terjadi pada hari ini.

Pada hari-hari beratku, aku bisa menghabiskan sisa waktu dari muka gereja sampai ke rumah hanya untuk berdoa dan mengeluh, kadang menangis meskipun ketika hampir sampai rumah, cepat-cepat kuusap air mataku. Malu pada rumput dan tanaman yang selalu kupangkas tiap akhir pekan :)

***

Tapi meski ada begitu banyak hal positif yang kudapat dari berjalan kaki, beberapa hal yang kucatat sebagai sesuatu yang tak terlalu asyik pernah dan kerap terjadi juga?

Yang paling kerap adalah berkeringat.
Meski aku bukan yang mudah berkeringat tapi jalan kaki dengan membawa beban tas punggung yang tak ringan karena berisi beraneka macam peralatan membuatku berkeringat.

Hal ini tentu tak terlalu menyenangkan karena membuat risih untuk beberapa saat lamanya. Tapi itu bukan yang paling tak mengasyikkan dari berjalan kaki.

Hal yang paling tak mengasyikkan dari berjalan kaki adalah kalau mendapati jasad hewan yang terlindas kendaraan!

Beberapa kali aku sering melihat jasad kucing, tupai, burung dan pernah sekali anjing tergeletak di pinggir jalan.

Orang-orang di sini sangatlah beradab. Biasanya ketika mereka sadar menabrak binatang, mereka akan turun dari mobil lalu meminggirkan jasadnya supaya tak hancur dilindas mobil lainnya.

Di sisi ?kehewanan? tentu baik, tapi yang tidak baik adalah, karena jasadnya dipinggirkan hal itu berarti dekat dengan jalur jalan kakiku.

Kalau keadaan jasadnya baik, tanpa luka yang terlalu menganga, tak masalah. Tapi pernah sekali waktu aku mendapati jasad kucing dalam keadaan sangat mengenaskan dengan kondisi kepala yang remuk dan mata masih terbelalak dan aku baru sadar ketika aku sudah sangat dekat? Boleh percaya, boleh pula tidak, aku perlu beberapa hari untuk mengembalikan mood-ku makan karena setiap hendak memasukkan makanan ke dalam mulut, aku teringat pada jasad kucing yang menakutkan itu?

Kamu suka jalan kaki juga?
Atau malas mengayunkan kaki lalu memilih naik becak atau motor dan mobil?

Sebarluaskan!

1 Komentar

  1. Keren Donny. Jalan kaki selain cara untuk sehat juga untuk merefresh pikiran dengan hirupan udara segar, mata yang bebas memandang dan sapaan alam raya yang sangat ramah. Andaikan udara Jakarta sebersih di tempat Donny alangkah nyamannya jalan kaki.

    Saya juga berdoa dulu kalo mau bepergian.
    Salam

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.