Indonesia, berilah kami alasan terbaik untuk kembali kepadamu!

7 Jul 2014 | Cetusan, Indonesia

Enam ribu lima ratus, meski bukan angka pasti, pemilih di New South Wales tercatat nyoblos di Pemilu Presiden (Pilpres) yang diselenggarakan pada Sabtu, 5 Juli 2014 kemarin. Terdapat kenaikan sebesar 100% dibandingkan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Legislatif (Pileg), April silam.

Uuuppss, maaf!
Aku harus berbohong pada kalian karena pada tulisan kamis silam aku telah berjanji akan nulis yang ?biasa-biasa? lagi di blog ini mulai Senin ini, tapi i can?t help myself, karena antusiasme para pemilih yang kulihat dan rasakan hari Sabtu kemarin itu luar biasa dan amat disayangkan kalau tak kuulas di sini, kan!?

Dua kali aku mengikuti Pemilu sejak kepindahanku ke Australia tahun 2008 silam tapi kemarin adalah yang paling ramai dibandingkan yang sebelum-sebelumnya!

Kalau yang dulu-dulu kita datang ke TPS bahkan nggak perlu antri untuk memilih, tapi kemarin, antriannya mengular mengingatkanku pada antrian orang mendapatkan iPhone seri terbaru di depan Apple Store di George St, Sydney.

Perlu waktu sekitar 45 menit untukku mengantri hingga akhirnya masuk ke bilik suara untuk mencoblos!

pilpres

Dari wall kawan-kawan sesama warga Indonesia yang tinggal di Australia, aku juga menemukan ada begitu banyak testimoni yang menarik bahkan kadang mengharukan terkait dengan Pilpres kemarin.

Ada banyak yang mengaku baru menggunakan hak pilihnya pertama kali sepanjang hidupnya padahal usianya sudah sekitar 35 tahun.

Ada setidaknya dua eks WNI yang sekarang telah menjadi warga negara Australia yang mengatakan bahwa hari sabtu kemarin adalah titik penyesalan kenapa dulu mereka memutuskan untuk menjadi warga negara Australia terlebih karena hadirnya sosok presiden yang benar-benar fenomenal itu…

Ada pula seorang kawan lain yang telah berdomisili di sini sejak 1998 dan kini mulai berpikir untuk kembali ke Indonesia kalau salah seorang capres terpilih dengan memasang status di Facebook, ?Indonesia, berilah kami alasan terbaik untuk kembali kepadamu!?

Aku mencoba meraba benang merah dari fenomena ini yaitu bahwa semua terjadi karena warga Indonesia yang tak tinggal di Tanah Air pun butuh perubahan di Republik dan inilah saatnya untuk urun suara!

?***

Oh ya, terkait dengan status di Facebook yang kurilis seperti di bawah ini aku ingin meluruskan satu hal.

Ada yang bilang bahwa aku telah berbohong menyampaikan hal tersebut karena toh proses perhitungan resmi KPU di Luar Negeri baru akan dimulai setelah tanggal 9 Juli nanti.

Kutegaskan hal itu memang benar karena info yang kudapatkan di atas berdasarkan pada exit poll, sebuah metode yang digunakan dengan jalan bertanya pada para pemilih ketika mereka usai menggunakan hak pilihnya di TPS.

Perkara hasil exit poll itu reflektif dengan hasil akhir nanti, itu bukan hal yang harus dipergunjingkan karena fungsi exit poll sendiri, dalam konteks kemarin, adalah untuk mem-boost up perolehan suara di Tanah Air yang baru akan mengadakan pemilihan rabu ini.

Aku juga ada ‘bingkisan’ untuk kalian dua buah video clip dari riuhnya pelaksanaan Pilpres kemarin. Yang pertama adalah karya kawanku, Thomas, yang juga membuat video deklarasi seperti kupublikasikan di tulisan ini, dan yang satu lagi adalah buatanku sendiri, merekam perjalanan proses pemilihan dari rumah hingga ke TPS.

Salam Du? eh Salam Damai untuk kita semua, PEACE!

Sebarluaskan!

2 Komentar

  1. itu yg video-bombing di ujung rekaman.. aduh..tampangnyaa…. hahahahahha..

    Balas
  2. exit poll
    satu ilmu baru yg skarang jd bahasan baru Mas

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.