Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
(Lukas 19:10)
Kalau selama ini kita mendengar tentang bagaimana Zakheus menerima Yesus di rumahnya dan membuat orang bersungut-sungut, hari ini aku tertarik untuk merenung bagaimana ia bertemu Yesus.
Zakheus adalah kepala pemungut cukai. Ia kaya dan bertubuh pendek tapi keingintahuannya pada Yesus luar biasa tinggi.
Lukas menulis secara detail bagaimana Zakheus berusaha. Ia berlari mendahului orang banyak, memanjat pohon ara demi melihat Yesus.
Zakheus sadar akan kelemahannya dan mau mencari solusi.
Karena merasa pendek, ia memanjat pohon. Supaya pohonnya tak keduluan dipanjat orang lain, ia berlari mendahului orang lain.
Hal ini tentu semakin meneguhkan kita bahwa ikut Tuhan itu tak hanya beretorika.
Pun tak cukup hanya dengan mengenal Dia melalui ?pohon ara? yang kerap jadi lambang tentang kitab dan agama , tapi juga bagaimana kita mau melepaskan keduniawian kita seperti halnya Zakheus yang mau memberikan setengah harta miliknya untuk orang lain dan mengembalikan hasil perasan empat kali lipat pada yang diperas.
Mengenal Dia melalui ?pohon ara?, seperti yang dilakukan Zakheus hanyalah awalan untuk lebih dekat denganNya.
Apalah gunanya kita tak pernah absen ikut misa kalau tubuh dan darah Kristus yang kita santap tak tampak pada saat kita berlaku kasar dan semena-mena terhadap pembantu rumah tangga di rumah?
Apa perlunya kita ?beredar? di komunitas-komunitas kategorial/bina iman kalau kita tetap tak berani melepaskan jerat cinta semu dari wanita/pria idaman lain dan menelantarkan pasangan serta keluarga?
Sekali lagi, berhentilah hanya dalam batasan retorika, bekerja dan berkaryalah lebih dalam?
Sydney, 21 November 2017
0 Komentar