Idola Masa Lalu dan Idola Masa yang Akan Berlalu

23 Jun 2009 | Cetusan

Anggun C Sasmi

Anggun Cipta Sasmi.
Siapa yang tak menyukainya sejak dulu, sejak kira-kira sepertiga paruh akhir dekade 80-an lalu?
Demikian juga denganku. Aku sangat terpikat pada lincah gayanya, lengkingan suara dan pesona wajahnya.
Bahkan saking sukanya, setelah mendapatkan alamat fans club dari sebuah tabloid, akupun berkirim surat padanya.

“Apakabar Lady rocker!” demikian kalimat pertama dalam surat yang kutuliskan dulu…
Waktu itu aku masih kelas 4 SD dan harapan untuk mendapatkan surat balasan beserta fotonya adalah sesuatu yang kalau dirasa saat ini adalah satu hal yang barangkali berlebihan…

Seminggu terlewat dan dua minggu kemudian datanglah sepucuk surat yang pada punggung amplopnya tertulis “From: Anggun C Sasmi!”
Secarik surat balasan yang memikat dan…. ah, selembar foto diri lengkap tanda tangan di belakangnya membuatku riang ria sekaligus merengek pada Mama minta dibelikan photo frame untuk membingkainya.

Lima tahun yang lampau, enam belas tahun sesudah aku tak pernah bisa melepaskan pandang dari fotonya pada malam menjelang tidur, Anggun telah meng-internasional.
Ia tampak lebih anggun dari Anggun yang dulu. Tak ada lagi topi baret serta vest yang menjadi trade marknya dulu meski gigi gingsulnya itu ya masih dipelihara, tampaknya ia tahu betul bahwa itulah salah satu dari sekian daya tariknya.
Aku menemuinya di sebuah hotel terkemuka di Jogja bukan antara bintang yang didatangi penggemar tapi lebih pada antara seorang bintang yang perlu di-media-kan, tak lebih.

Sepulang dari situ, kolegaku bertanya,
“Kamu dulu katanya mengidolakannya?”
“Iya!” jawabku.
“Sekarang?” tanyanya.
“Ah, biasa! Aku lebih mengidolakan U2 seperti yang kau tahu!” jawabku.

Kalau mau mengatasnamakan kecantikan, Anggun adalah wanita yang nyaris sempurna untuk tetap diidolakan dengan tubuh yang menjulang, lekuk pinggang nan seksi, mata yang tajam, rambut yang aduhai panjang nan mengkilat serta warna kulit yang njawani nan temaram itu.
Soal suara juga boleh diadu! Hey jangan salah, sampai sekarang pun lagu Mimpi-nya masih menyisakan dua tempat di iPodku, satu yang versi lawas dan satu lagi yang versi barunya yang orkestra itu!

Tapi, berpikir soal pengidolaan sepertinya bukan menyoal bagus tidaknya, bukan pula soal cantik buruknya saja.
Pengidolaan lebih menyoal pada “sreg” nya, pada “resam” keseluruhan sang idola yang dipertemukan dengan suasana hati “pengidola” pada paruh periode tertentu.
Pengidolaan terhadap seseorang barangkali juga bisa terjadi karena keterbatasan pengetahuan terhadap orang-orang lainnya, selain yang diidolakan tentu saja. Bayangkan kalau waktu itu aku tidak terbatas tahu pada Anggun C Sasmi, Nicky Astria dan Deddy Dores, barangkali aku sudah mengidolakan “yang lain” dan barangkali “lebih” dari itu semua, bukan?

Yoga Prasetya

Yoga prasetya.
Pemuda Tuban, saat ini duduk di kelas 2 SMP yang merasa sangat bersyukur mengenal Facebook dan Internet.
Melalui perpaduan teknologi keduanya akhirnya ia bisa berkirim pesan pada seseorang yang bukunya ia beli dan kagumi sejak tiga tahun lalu.

Ia berkata-kata melalui tulisan seperti layaknya pemuda seusianya yang meledak-ledak penuh emosi.
Begini,


Dulu waktu ada pameran buku gramedia di tuban aku lht buku mas! tak lihat di sampulnya bagus judul, gambar, dll. ya tak beli?! critanya lucu waktu mw beli!


sore! aku ke pameran, dan ketemu buku mas, tp uangku kurang?????? jd nuku mas tak selempitkan/sembunyikan di bagian paling bawah! malamnya aku g bisa tdr krn penasaran mw bli bukunya! akhirnya bsk tiba dan plg sekolah aku kebut sepedaku ke pameran dan tak cari AKHIRNYA KETEMU JUGA! DA AKU SENANG SEKALI!

Ia mengagumiku karena bukuku, Detik-detik Menghempas, dan aku kagum dibuat oleh rasa kagumnya itu.
Meski kuyakin kekagumannya itu hanyalah akan seumur jagung karena ketika ia sudah lebih beranjak dewasa dan menemukan tempat tambatan pengidolaan yang lebih, ia akan hinggap ke sana dan menyisakan tapak-tapak saja padaku. Bukuku pun barangkali juga tak kan disentuhnya lagi dan menjadi satu dari kenangan masa kecilnya, seperti kenanganku terhadap Anggun Cipta Sasmi.

Barangkali, dalam hal ini kalian memandang skeptis terhadapku, terlalu berendah diri dan tidak memiliki keyakinan diri yang berlebih seperti biasanya…

Tapi ini bukan perkara itu! Dan, inipun bukan perkaraku sebenarnya!
Ini perkara pribadi si Yoga Prasetya yang coba kutransformasikan ke dalam sejarah masa laluku. Ini perkara karena aku telah lebih dahulu hidup ketimbang Yoga dan pernah merasakan apa yang ia rasakan saat ini terhadapku sama halnya yang pernah kurasakan antara aku terhadap Anggun Cipta Sasmi, idolaku dulu.

Yoga, seperti janjiku kepadamu, tulisan ini untukmu :)

Foto Anggun C Sasmi diambil dari sini., foto Yoga Prasetya di-capture dari halaman profil Facebooknya.

Sebarluaskan!

56 Komentar

  1. kekaguman seseorang akan diingat terus :mrgreen:
    blognya bagus banget mas . pengen deh

    Balas
    • Sengsu.. eh Tengkyu :)

      Balas
  2. wah, ada yang mengidolakan njenengan ya mas? menurutku wajar kok mas: idola, mengidolakan, dan diidolakan.
    ketiga hal itu sangatlah wajar dan manusiawi.

    Balas
    • Hehehehe, wajar sih wajar… aku nggak mengulas soal kewajarannya tapi soal, apa yang dialami si Yoga adalah apa yang kualami dulu :)

      Balas
  3. suiiittt suitttt
    kapan bikin jumpa fans pak :)

    Balas
    • Ealah, ya belum pantes tho Bu.. lha wong cuma ecek-ecek gini lho lha kok ndhadhak bikin ide jumpa fans aja.
      Tapi Anda jadi sekretaris fans club saya mau? Hahahah
      DV Community :))

      Balas
  4. mau ikutan DV fans club donk mas Don, eikeu fans lawas nih heheheu

    Balas
    • Halah! Yang ada malah aku yang jadi pengagum chickenstripsmu.
      Pakabar?:)
      Aku rindu blogmu yang dulu.. :)

      Balas
  5. Hmm…Hmm….
    fans saingan mulai bermunculan….
    *Mark David Chapman Mode:ON *

    Balas
    • Haiyah.. ini meneh melu-melu :) Hahahha!

      Balas
  6. Wah… jangan.. Ntar terjadi penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan Don. Waktu acara jumpa fans atau di community-mu malah aku yang promosiin aku sendiri wakakakakka… Aku sih senang-senang aja =)) =))
    *kabur*

    Balas
    • Halah.. lha emang yang lebih pantes punya fans itu kamu jhe…bukan akyu :)

      Balas
  7. beruntunglah mas yg punya idola. saya ini malah gak punya idola sama sekali. Semua saya perlakukan sama saja. suka saat melihat, habis itu ya sudah.
    untuk anggun, saya malah lebih suka dia yg sekarang. :)

    Balas
    • Heheh makasih kunjungannya, Mas :) Salam kenal

      Balas
  8. what? jadi itu bukumu tho Don…?
    aku sempat membaca sekilas buku itu di pameran beberapa waktu dulu. tapi, karena fokusku pada buku2 referensi penelitian, maka buku itu aku lihat sepintas saja…
    ouw… ternyata, aku salah besar!
    nanti aku coba mengais-ngaisnya lagi di pusat perkulakan buku di jogja. semoga masih ada…
    soal idola… aku setuju kalau itu memang sifatnya sementara. tapi, bila sang idola terus menelurkan karya tanpa henti, bisa jadi akan permanen…
    hmmm… antara DM dan DV siapa yg kuidolakan ya?
    *ditendang kangguru*

    Balas
    • Walah… mbandingin kok antara gunung dan rumput? Ya jelas nggak berimbang Uda :)

      Balas
  9. perkara fans memang kdg menyenangkan. tp bs jg bikin kesel lo…. hehe. kowe wis tau kenal fans sing nyebelin po rung? nek seleb sejati kudune wis tau ;) haha!

    Balas
    • Durung tau jhe, soale kowe yo ora terhitung sebagai fans sing bikin kesel sih hahahah!

      Balas
  10. Nama depannya Anggun C. Sasmi sama dengan nama depan saya, sayangnya beda nasib :mrgreen:

    Balas
    • Oh ya? :)

      Balas
  11. Ehm..ehm..foto plus tanda tangan ya mas, bungkus satu, ke Blacktown.. :p

    Balas
    • Halah, ini juga… ikut-ikut saja… mau foto dan tanda tangan? Ikut ke Castle Hill aja hahahah!

      Balas
    • Hehehe makasih… pake jacket biar nggak merinding.. kedinginan kan?

      Balas
  12. Woooh !! Jadi Donny Verdian itu sudah nulis buku to? Halah, paling postingan iki mbok gawe mung padune arep umuk nek wis nulis buku to? Hayo ngaku wae …. qiqiqiqi … (*diajar Donny nganggo gebuk kasur*)
    Yo wis, sesuk tak ngobrak-abrik Gramed, nggoleki “Detik-Detik Menghempas”. Mugo-mugo aku ora melu terhempas, ndhak lara …. :-D
    Aku tak ndaftar dadi fansmu Don.

    Balas
    • Halah… nyari buku saya di Gramedia udah ngga ada Bu :) Njenengan nek arep ndaftar dadi fansku kutolak soale akune malah isin :)

      Balas
  13. wah…nulis buku juga? hebat mas….keren… msh ada di toko buku kah ?

    Balas
    • Wah biasa aja Mas..:)
      Bukunya udah ngga dijual di toko buku lagi barangkali…

      Balas
  14. Yang mau kutanya, berapa anggota cewe manis yang mengejarmu di DVFC? Supaya bisa kubandingkan dengan DMFC hihihi.
    HHmmm aku udah tahu ttg Detik-detik Menghempas (Inget kamu koment soal gempa yang kutulis di blog), tapi belum punya. Musti cari di mana supaya bisa punya? (Syukur-syukur kalo ada tanda tangan sang penulis sekalian gitu).
    EM

    Balas
    • Wah, kamu kayak uda vizon, ya jelas ngga bisa diperbandingkan lah..:)
      Aku sendiri tak bisa menjawab tentang keberadaan bukuku itu, terakhir waktu aku masih tinggal di Jogja aku sudah tak bisa menemukan lagi di toko buku-toko buku karena habis. :)
      Aku sedang mengusahakan menulis ulang semuanya dalam versi online…
      Doakan saja …

      Balas
  15. Pengidolaan itu masalah sreg … eh kalo dipikir-pikir bener juga yaa hehehe …
    tapi maaf saya ndak mengidolakan sampeyan mas hihihi ..
    *jadi penasaran …
    omah emakne Zia yang di Wedi ada foto nya juga ndak Mas?

    Balas
    • wah, ketoke nggak ada Mas, aku nggak thruthusan mrono jhe saat itu :)

      Balas
  16. Aku dah jadi fansmu tho ..??
    Hehee,, malah melu-melu ..
    Ora Mas, ki tenanan :)

    Balas
    • Lha udah apa belum? Namaku udah ditattoo di lengan kananmu opo dhurung?
      Walah, aku malah ngajari kowe nggali :)

      Balas
  17. weh cah tuban yo… berarti ono 2 seng mengidolakan dirumu teko tuban mas… jiakakakak

    Balas
    • Lha kupikir Yoga kuwi panjenengan jhe :)

      Balas
  18. yang aku jadiin idola blog mu aja ya mas :D…hehehehe…cie cie…yang dapet fans :D

    Balas
    • Hahahaha, kamu ndak usah malu-malu kalau pengen mengidolakanku juga ndak papa kok :) Hahahaha!

      Balas
  19. hmmmm… ternyata mas donny sempat mengidolakan anggun, hehe …. dan ternyata berimbas pada mas donny yang ternyata juga punya fans tersendiri, hehe …. sebuah dinamika hidup yang menarik.

    Balas
    • Hehehe, wah kalo fansnya Pak Sawali pasti jauh lebih banyak sekali ya..:)

      Balas
  20. jia….udah nulis buku to mas…mantap bener..bagi bagi dong…

    Balas
    • Ah Mas, masi nubie kok saya itu

      Balas
  21. Aku ga tau apakah aku mengidolakanmu atau tidak.
    Yang jelas aku suka sekali dengan Web mu ini Don. Ide2 tulisan yang segar, cara bertuturmu yang lugas, mengalir bebas membuat web ini ngangeni untuk dikunjungi. Yaah..walaupun aku masih sering terkaget-kaget kalo nemu PISUHANmu!!

    Balas
    • Makasih, Riris untuk kejujuranmu hihihi…
      Btw, pisuhan adalah satu yang melekat dariku, barangkali tanpa pisuhan aku tak bisa sesegar ini hahaha

      Balas
  22. owalah..
    ternyata seorang penulis!
    sepertinya ketika itu saya masih belum mengerti musik (masih balita) ketika anggun c sasmi tenar..
    btw postingan ini manis sekali.. yoga pasti senang.. :)

    Balas
    • Bukan.. saya pengetik :)
      Nggak lah, Narpen.. aku masih sangat nubie untuk disebut sebagai penulis :)

      Balas
  23. wah.. tersesat kesini mas.. tp gak pa2 deh berlama-lama disini.. hehe
    salaman dulu mas.. :)
    idola dan yang diidolakan…
    seperti dejavu kah rasanya..? :D

    Balas
    • Hehehe, salam kenal juga..
      Dejavu? Apaan itu :)

      Balas
    • Makasih Pak hehehe

      Balas
  24. Nek ditatto sih dhurung.
    Mung aku ngerti sing jenenge Donny Verdian ki kowe,, hohoo …

    Balas
    • Hahahaha..:)
      Ok kita buktikan nanti nek ketemuan di Amplaz. Njajal aku mau lihat kamu bisa nebak aku apa nggak :)

      Balas
  25. Don,
    Ket ndhisik aku wis weruh bukumu kuwi. Wis nggoleki nang toko buku tapi urung ketemu. Dudu Malka yo sing nerbitke?
    Asli lho tulisanmu iki apik…
    Aku njaluk tandatanganmu yo nek bali February mengko :)

    Balas
    • Halah… tanda tangan, kayak apa saja :)

      Balas
  26. Don, aku tak tahu engkau pernah menulis buku, dimana carinya. Mau juga dong…
    Yoga, kalau ketemu bukunya Donny, titip satu ya…
    Saya percaya engkau juga punya bakat menulis Don, melihat isi blogmu ini, tulisanmu sering membuat orang ingin merenung, terlihat santai, namun dalam maknanya.

    Balas
    • Halah, ibu berlebihan lagi :)
      Saya ini masih dangkal, Bu…. makanya kalau ngeliat tangan saya belepotan jangan ragu menebak, saya memang lagi terus menggali :)
      Doakan saya…

      Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.