Haruskah kita percaya pada ?Patung Bunda Maria menangis di Sri Lanka??

24 Apr 2019 | Cetusan

Saat Gereja Notre Dame di Paris terbakar hebat beberapa hari lalu, tak lama kemudian beredar berita bahwa salib yang tergantung di dalam Gereja itu utuh tak terbakar.?

Beberapa pihak lantas mengaitkan hal tersebut sebagai ?mukjizat? karena seharusnya secara nalar salib tersebut meleleh dan terbakar.

In Gold We Trust

Beberapa hari kemudian, kawanku yang mengaku diri sebagai atheist (tak bertuhan) di wall Facebooknya menanggapi? peristiwa itu dengan satu hal yang menggelikan. ?In Gold we trust!? Ungkapan itu adalah plesetan dari ?In God We Trust? semboyan Bangsa Amerika.?

Apa pasal? Ia menyertakan sebuah skrinsyut dari Twitter yang menjelaskan bahwa salib itu jelas tak terbakar karena titik leleh emas adalah 1064 derajat celcius sementara suhu kayu terbakar adalah 600 derajat celcius.

Jika mau memperpanjang, aku sebenarnya bisa saja merespon tulisan satir kawanku tadi dengan mengatakan bahwa barangkali saat dibangun dulu, Tuhan memang membisikkan pesan kepada perancang supaya memasang salib emas karena Ia tahu pada 2019 gereja akan terbakar. Bisa juga kan? Siapa tahu!

Nggak tahu!

Hari minggu kemarin, saat dunia sedang merayakan Paskah, kita kembali dikejutkan dengan peristiwa ledakan bom di Sri Langka. Tiga gereja dan empat hotel dibom dan memakan korban lebih dari 320 jiwa, 45 diantaranya adalah anak-anak.

Saat orang-orang sedang berduka, tiba-tiba muncul video viral yang memperlihatkan kerumunan orang mengambil foto dan video dari sebuah patung Bunda Maria. Caption dari video itu mengisyaratkan bahwa patung itu terdapat di Sri Lanka dan tangisan patung itu karena Bunda Maria bersedih atas peristiwa pemboman yang terjadi.

Seorang kawan lantas bertanya kepadaku, ?Mas DV, bagaimana pendapatmu tentang patung Bunda Maria yang menangis itu? Benar atau tidak??

Spontan aku menjawab, ?Nggak tahu??

?Kok nggak tahu??

Karena memang aku nggak harus dan nggak bisa tahu semuanya! Aku juga tidak hadir di ruangan tempat patung Bunda Maria itu jadi tak tahu apakah patung itu benar-benar mengeluarkan air dari pelupuk matanya atau tidak.

Dalam ketidaktahuanku aku hanya bisa menebak bahwa kemungkinan hanya ada dua: benar atau tidak.

Benar karena kuasa Tuhan tak terbatas. Mungkin saja peristiwa di Sri Langka itu mendatangkan keprihatinan yang luar biasa di Surga sehingga dari sana Tuhan mengijinkan mukjizat terjadi. Patung Bunda Maria menangis.. Masuk akal? Tidak! Tapi akal tidak pernah ditakdirkan untuk cukup dimasuki kuasa Tuhan seluruhnya!

Tapi bisa pula bahwa patung itu sejatinya tak menangis atau katakanlah mengeluarkan air barangkali ada alasan-alasan teknis yang bisa dijelaskan dengan akal sehat. Bisa jadi!

Alasan untuk tidak memviralkan

Aku lantas menyarankan kawanku tadi untuk tak perlu mengupas fenomena itu lebih lanjut apalagi sampai mem-viral-kannya.

Kenapa?
Pertama, kurang ada gunanya. Dengan atau tanpa adanya patung Bunda Maria menangis, peristiwa yang terjadi itu sudah sangat memilukan. Tak perlu justifikasi lebih untuk menyatakan hal tersebut.

Kedua, maraknya video yang viral itu malah memantik polemik baru tentang keaslian video. Padahal seperti kutulis di atas, tak ada yang tahu. Kalau ternyata palsu, maka berapa banyak dari mereka yang sudah ikut memviralkan berita bohong?

Ketiga, pergunjingan seperti ini dan seperti saat beberapa orang menanggapi tidakterbakarnya salib emas di Notre Dame takutnya membengkokkan pola pikir kita di masa mendatang. Ketika hal-hal luar biasa terjadi dan mengagetkan, insting kita tak lagi menanggapi dengan ?apa yang harus kita lakukan dan petik sebagai pelajaran? tapi dengan mencari ?hal-hal mistis apa yang mengiringi?.?

Nggak salah sih karena hidup tak terbangun dari hal-hal yang kasat mata saja. Tapi apa salahnya untuk lebih fokus pada hal-hal yang perlu dikerjakan terlebih dulu dengan segera ketimbang mempergunjingkan hal-hal yang sejatinya tak memerlukan perhatian kita secara berlebihan?

Mari berdoa untuk arwah korban dan keluargayang ditinggalkan. Juga untuk perdamaian dunia sehingga peristiwa yang terjadi di Sri Lanka mingu lalu tak terulang lagi.

Sebarluaskan!

2 Komentar

  1. Mantap Don, aku pun berpikir tidak perlu kita memviralkan video Maria menangis itu. Yang pasti aku merinding dan berdoa. Kalau misalnya video itu tidak benar? Tuhan tetap akan menerima doaku kan? ;)

    Imelda

    Balas
    • Betul. yang penting berdoa. Amin!

      Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.