Hal menjijikkan dan ruang publik

16 Mei 2011 | Cetusan

Apa perlunya bersikap malu-malu untuk mengakui bahwa kita juga bisa melakukan hal-hal yang menjijikkan di muka umum? Sebisa mungkin sih dilakukan di tempat privat, tapi ketika ruang publik sudah semakin menyempitkan privasi kita, mau tak mau ngupil, misalnya, haruslah dilakukan saat itu juga. “Ketimbang tau-tau mampet hidung karena ada upil di lubang hidungmu? Piye jal?” tukas Gogor, temanku yang suka ngupil suatu waktu dulu!
Atau kentut.. Ah, ketimbang perut kembung kenyang angin dan bikin tidur serta makan jadi tak nyaman bukankah mending malu sejenak kentut di muka umum. Ditertawakan dan ditutupi hidung oleh mereka yang ada di dekatmu itu toh tak masalah karena mana yang lebih penting, jaga image atau jaga kesehatan?
Namun sungguhpun demikian, tentu ada cara yang bisa kita lakukan supaya hal-hal yang menjijikkan itu, ketika dilakukan di tempat umum, setidaknya tersamarkan atau kalau tak ketahuan sama sekali, bukankah lebih baik? :) Maka dari itu, hal-hal yang tampaknya remeh di bawah ini kutuliskan dan kupublikasikan di sini karena seremeh apapun itu, tak seorang dari kita yang tak pernah dan tak perlu melakukannya. Kalau yang tak mengakuinya, barangkali banyak :)? Simak deh!
 

Buang kotoran gigi.

Kata orang:
Ih, jorok apalagi kalau ambilnya pakai tangan! Kan bau! Trus pake salaman pula? Kan tangan yang dipakai salaman ya tangan yang sama dengan yang tadi dipakai buat ngambil kotoran giginya tadi?
Lalu, gimana dong!?
Tutup mulut dengan satu telapak tangan pura-pura seperti mikir, lalu diam-diam gerakkan lidahmu untuk menjangkau kotoran gigi yang menyelip tidak mengenakkan itu. Masih tak terjangkau, ambil tusuk gigi lalu pura-pura mainkan (gigit) … seperti yang banyak gangster Hongkong di film-film itu lakukan. Nah, saat kawan ngobrol lengah, ambil kesempatan! Mainkan dengan tangan untuk mengambil kotoran. Tantangannya? sekali ambil harus kena! Cara lainnya adalah minum air putih. Ketika teman nggak ngeliat, kumur-kumurkan untuk menggelontor kotoran gigi lalu telan.
 

Ngupil

Kata orang:
Asin tau! Bayangkan kalau tanganmu yang dipakai buat ngupil lalu dipakai untuk makan, bukankah apapun makanannya akan jadi lebih asin? Belum lagi kan jijik kalau ngeliat upilnya segede-gede kedelai berwarna hijau dan abu-abu gitu? Yaay!
Lalu, gimana dong!?
Ini susah! Tapi kan selalu ada cara penyelesaian dibalik segala kesusahan hehehe :) Garuk-garuklah hidung bagian luar kalian seperti sedang mengelus-elus hidung dari atas ke bawah dengan harapan si upil turun semakin ke bawah… Sembari garuk-garuk, sesekali usaplah juga bagian lubangnya, siapa tahu si upil sudah benar-benar turun…
Kalau ternyata malah nggak turun-turun dan mengganggu, cari kesempatan misalnya, ajak teman bicara untuk memperhatikan satu hal lain, “Eh loe liat deh, tuh orang lucu bener ya pakaiannya..?”
Nah, dia akan spontan bilang “Mana?” sambil menoleh ke arah yang kamu tunjuk. “Itu tuh!” Sembari berkata itu, cepat-cepatlah ambil upilmu lalu… buang!
Buang kemana? Di depanmu ada meja? Oleskan di bawah permukaannya!
“Hmmmm, nggak ada meja!”
“OK, kamu duduk di kursi?”
“Iya!”
“OK, buruan oleskan di bawah dudukan kursimu. Cepat, dia sudah hendak menoleh ke kamu lagi!”
 

Kotoran telinga

Kata orang:
Kalau upil itu asin, kalau kotoran telinga itu pahit, menjijikkan! (Emang pernah kamu rasain kok pahit?)
Lalu, gimana dong!?
Caranya… serisih dan segatal apapun itu jangan masukkan jari ke dalam telinga langsung di hadapan umum. Gunakan ujung telunjukmu untuk membuka-tutup katup telinga sehingga rasa risih itu hilang. Kalau belum hilang juga, usahakan duduk sambil posisikan kamu memangku pipi di sisi telinga yang sedang gatal itu dengan telapak tangan seperti sedang melamun ataupun berpikir. Ketika sedang dalam posisi demikian, pelan-pelan, masukkan jarimu untuk menghilangkan rasa risih ke dalam telinga. Atau kalau rambutmu panjang, tak perlu lama-lama lagi menunggu! Urai rambutmu dan pastikan ia menutupi gerakan yang akan kamu lakukan: masukkan jarimu ke telinga!
 

Sendawa

Kata orang:
Sendawa? Nggak menjijikkan kok! Itu kan pertanda kita kenyang, menghargai makanan yang kita makan.
Kata orang lain:
Menghargai makanan yang kita makan? Dengan cara mengeluarkan suara yang menjijikkan disertai bau yang berasal dari makanan yang barusan kamu makan? Begitu?!
Lalu, gimana dong!?
Sudah, tak perlu bertikai soal menjijikkan apa tidak, sendawa ya sendawa saja! Tapi untuk meredam rasa jijik sebagian orang, mari kita melakukannya dengan sedikit lebih bijak.
Cara yang tepat untuk bersendawa tanpa bikin ketahuan adalah, tutup mulut kamu ketika sendawa hendak datang. Sembari mulut tertutup, lapangkan kerongkongan dan dorong perut ke atas untuk bersendawa. Kalau menurutmu sendawa kalian akan kencang, tutup hidung sedikit supaya suara agak sedikit teredam. Kalau tak tertahankan dan tak terkontrol? Ya sudah mau gimana lagi!
 

Kentut

Kata orang:
Nggak papa! Wajar kok! Paling ya bau aja, aku bisa atasi dengan menutup hidungku. Simple.
Kata orang lain:
Wekssss.. menjijikkan! Gimana kalau aku pas makan? Masa aku makan sambil menikmati asupan gas yang keluar dari duburmu? Saluran pembuanganmu?
Lalu, gimana dong!?
Ketika kalian kentut, tutupi suara kentut itu dengan suara lain yang mampu kamu hasilkan dari sumber lain seperti misalnya batuk, bersin atau jatuhkan barang dan ketuk-ketukkan barang ke atas permukaan meja.
“Timingnya harus tepat dong, Don?” Benar! Harus tepat! Misal, kalian ingin menutupi suara kentut dengan suara batuk. Jangan sampai salah memperhitungkan kapan kentut datang dan kapan kalian harus batuk. Kalau salah bisa-bisa malah berurutan, kalian batuk lalu kentut.. ngga lucu kan?
Atau sebaliknya.. tiba2 muncul suara “Trottt” lalu kalian batuk… itu berarti kalian melakukan hal yang mubazir untuk menutupi hal yang memalukan itu :) Selain timing, soalan kedua adalah suara batukmu atau suara apapun yang kau hasilkan untuk menutupi kentutmu harus lebih kencang ketimbang suara kentutmu.
Jadi, maka dari itu tadi, kenalilah dulu perangai dirimu dalam kentut :)
Credit photo.

Sebarluaskan!

24 Komentar

  1. Klo masalah ngupil saya jago mas don… klo sendawa si gak bisa nahan pengennya keras.. dulu pernah lomba sendawa paling banyak dan paling keras bisa di traktir makan di kantin sekolah.. yahud kan? *Eh*

    Balas
  2. tolong dong solusi untuk masalah yang akut ini:
    garuk-garuk ketombe.
    mudah-mudahan saya dapat pencerahan :)

    Balas
    • Jangan pake kaos item. That’s it! :)

      Balas
      • ohhh sesuai dengan yang di iklan dunk :P
        takut pakai hitam? Tidak lagi! hahaha

        Balas
  3. saya kadang secara enggak sadar ngupil di depan umum… hihiii malu nih

    Balas
  4. wahahahaaha …. idemu ngge postingan iki lo don, top wis.

    Balas
  5. Kalo cuma lagi nongkrong sama temen se-gank si gak masalah. Yang penting jangan pas lagi sama cewek. :mrgreen:

    Balas
  6. Don!!!
    *ngakak baca postingan*

    Balas
  7. Donn…!!!
    Grrrr tumben postinganmu agak jorse today.
    Dan kok gw bisa dapat posisi ke-8 nih sebagai komentator? Dua jam lalu belum ada postingan gw cek :p………
    Korek gigi or hidung bisa diam2 dilakukan di kamar mandi. Tapi kalau sendawa, karena datangnya suka tak diundang ya mau tak mau memang harus sediakan tisu or sapu tangan, untuk menutup mulut. Eniwei, tadi pagi baru saja tetangga kubikelku sendawa dengan kuatnya…. hmmmpphh… mo protes kok gak enak juga, secara udah mamak2…. dan baru kenal pulak…

    Balas
  8. ha3. tips yang menarik. kalau lagi jalan ma orang yang belum kita kenal, hal2 itu emang masih mengganggu dan buat malu. tapi kalau saya jalan dengan pacar, misalnya, saking dekatnya hal2 kayak gitu udah biasa. alamiah. atau saya yg nggak punya malu? :D

    Balas
  9. hahahaha ada apa dengan hari ini???
    sejak tadi bw kok nemunya yang jijay bajay semua xixixi
    yang upil lah
    yang jigong lah
    adaaaaaaaaaa aja hahahaha

    Balas
  10. hehe … saya sering sekali melihat pemandangan seperti itu dilakukan juga oleh teman2 saya sendiri, mas don, terutama ngupil, bersendawa, dan meludah. rupanya itu kebiasaan sejak kecil dan ndak berubah meski sudah punya anak. repot juga ya kalau mesti menegurnya, hiks.

    Balas
  11. Heeeee ngupil itu nikmat banget lhooo! :lol:
    Solusinya ya, ngupillah di depan orang yang juga suka ngupil ato di depan orang yang cuek, atau ngupillah saat semua orang tak melihat ke kita. :lol:
    Sendawa juga nikmat! :D
    Mana bisa sendawa ditahan?

    Balas
  12. dari tulisan diatas yang paling sering saya lakukan di tempat umum adalah….. ngupil
    hehehehehe

    Balas
  13. Berbagai pengalamanmu ini akhirnya bisa kau jadikan tips yang menarik untuk ditulis ya, Su… Hihihi.

    Balas
  14. Bacanya sambil merinding hi..hi., bawah meja atau bawah kursi..kalau diperiksa bisa dapat berapa kilo upil kering ya..tambah merinding

    Balas
  15. hal yg sepele sebenernya
    tapi gak sopan kalo dilakukan didepan orang banyak :)
    tapi kalo berdua sama temen sih ok2 aja, haha

    Balas
  16. Hahahaha…Donny….idemu ada-ada aja

    Balas
  17. wakakakkakakaka…sungguh tips yang sangat berguna :D

    Balas
  18. tips-nya top markotop..
    btw, saya jadi ingat pernah batuk dan secara tidak sengaja (tidak diduga) keluar kentut, alhasil temen-temen yang kebetulan ada waktu pun ngakak :D

    Balas
  19. *bentar cengar-cengir dulu sebelum komen*
    Ok… rasanya kalau yang kamu tulis kesannya jorok, padahal alami :p Aku sih yakin kalo semua juga pernah mencoba berbagai cara agar bisa melakukan kebutuhan tersebut tanpa dicap jorok :D
    Nah yang terpikir olehku ada lagi tips penting kejadian yang sering dialami dan perlu disiasati agar tidak dicap memalukan dan jorok misalnya : kalau lagi gatal2 tapi yang gatal bagian selangkangan (nah loh… kisah nyata tohhh…!) sementara tidak ada toilet terdekat wkwkwkwk… susah-susah gampang tuh… tapi ada juga yang cuek bebek aja main garuk-garuk di depan orang *cengar-cengir lagi*

    Balas
  20. wakakaka…. bener banget om!
    tapi solusi2 itu kebanyakan emang udah aku praktekin… kecuali sendawa! tetep berpegang prinsip sendawa itu kenikmatan, jadi ga perlu ditutup2in… hihihi harus lepas

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.