Gugus sepuluh – lagu-lagu paling kerap kudengar 2016

13 Des 2016 | Gugus Sepuluh

Ini adalah salah satu dari rangkaian catatan akhir tahun 2016 yang kuberi nama Gugus Sepuluh.
Semacam kaleidoskop kalau jaman TVRI dulu. Aku menyusunnya berdasarkan hal-hal yang menurutku menarik (untuk diriku sendiri) dengan menguguskannya per-sepuluh atau yang di media lain biasa dikenal sebagai ‘top sepuluh’ atau ‘top ten’. Selamat menikmati!

 

#10 Yang Terlewatkan

Artis : Sheila on 7
Album : Menentukan Arah

Sebagai seorang SheilaGank, sebutan untuk penggemar musik yang dibawakan oleh band pop asal Yogyakarta, Sheila on 7, menyematkan setidaknya satu album dalam playlist adalah keharusan. Tahun ini aku banyak mendengarkan lagu ini yang tak hanya bagus dari sisi musik?(karakter gitar Erros yang akustik nan garing pada bagian interlude) serta tema lagu yang unik tapi juga karakter bermusik yang tampak amat dewasa?dari Duta, Eross, Brian dan Adam. Kadang tak terbayang para pemain musik yang memainkan lagu ini adalah juga yang menyanyikan hits-hits ABG macam Kita, JAP dan Pede 16 tahun silam. Well done!

#9 Unknown Caller

Artis: U2
Album: No Line on the Horizon

Selain Sheila on 7, U2 juga selalu ada di list. Tahun ini aku banyak memutar lagu Unkown Caller yang menurutku amat megah. Ada unsur etniknya di bagian depan (aku selalu membayangkan kalau unsur etnik lagu ini diganti gamelan jawa atau bali pasti bakal lebih kaya lagi ya!), French Horn yang dimainkan oleh Richard Watkins lalu diimbuhi melodi gitar The Edge yang panjang di bagian akhir lagu dan menurutku adalah isian gitar terbaik dari semua lagu U2 yang pernah ada.

#8 Soekamti Day

Artis: Endank Soekamti
Album: Soekamti Day

Ide untuk memasukkan suara para kru yang turut bernyanyi bisa diwujudkan secara brilian di lagu ini memberikan aksen yang tak murah bagi lagu milik rombongan band punk asal Jogja. Lagu yang juga dijadikan judul tur dan pertunjukan Endank Soekamti ini menawarkan semaraknya semangat. Aku paling suka bagian ini, “Ayo ngoompool kelooarga di sokamti dhae” ya… bener-bener pake “ooo” bukannya “u” dan pakai ‘dhae‘ bukannya ‘day‘. Jogja banget!

#7 Another Saturday Night

?Artis: Cat Stevens/Jusuf Islam
Album: ???

Dari sekian banyak lagu Cat Stevens (kini Jusuf Islam) yang kudengar tahun ini, lagu ini adalah yang paling sering kudengar. Semua lagu dari Cat/Jusuf kusuka tapi khusus lagu ini, aku suka bagaimana ia menanyikan penggalan “Now how I wish I had someone to talk to”. Oh ya, aslinya lagu ini adalah milik Sam Cooke diambil dari album Ain’t That Good News (1963).

#6 Riverina

Artis: The Temper Trap
Album: Thick as Thieves

Dari dulu aku suka pada nama ‘Rina‘ meski aku tak pernah berpacaran dengan orang yang bernama sama. Lagu Riverina yang dinyanyikan Doughy Mandagi (vokalis band The Temper Trap yang berdarah Manado) bertekstur energik, dibumbui distorsi gitar dan synth serta beat yang dibangun kuat. Aku suka pada rima yang dibangun pada bagian chorus: Oh, Riverina, I was calling to ya.

#5 Miracle Drug

Artis: U2
Album: How to dismantle an atomic bomb

Salah satu lagu U2 yang kusuka setelah era ‘Pop‘ di dekade 90an adalah Miracle Drug. Lirik yang kuat, emosi gitar The Edge yang kentara meski sederhana dan suara falsetto-nya yang seolah berkata bahwa U2 tanpa Bono sebagai vokalis (bukan pencipta lagu) adalah U2 yang akan tetap baik-baik saja.

#4 Ebony and Ivory

Artis: Paul McCartney dan Stevie Wonder
Album: Tug of War

Ini lagu lama yang kusuka kembali setelah menonton video klip di atas, saat Paul McCartney diminta bernyanyi di depan Presiden Obama di Gedung Putih, 2010. Secara tema, lagu ini juga masih amat relevan, tentang perbedaan antar manusia yang terjadi dimana-mana. Dalam bahasa yang lebih santai mungkin pesannya lebih pada, “Apa gak malu sama piano dimana tuts putih (ivory) bisa berdampingan dengan tuts hitam (ebony) dan bekerja sama membentuk satu melodi nan harmoni.” Kamu? Malu?

#3 Golden Slumbers

Artis: The Beatles
Album: Abbey Road

Sebenarnya susah untuk memention lagu mana yang terbaik dari ‘side B’ album Abbey Road yang ngetop dengan cover foto dimana keempat anggota Beatles menyebrang di zebra cross di Abbey Road.?Semua lagu di side B seperti putus tiada henti menyuarakan pesan yang terkait. Tapi Golden Slumber (in your eyes) kupilih jadi intinya. Lagu ini amat melodius. Saranku, jangan didengarkan lagu ini saja tapi dalam rangkaian medley Carry That Weight dan The End, niscaya kamu akan tahu kenapa aku memilih lagu ini berada dalam gugusan ini!

#2 So Much Sky

Artis: The Temper Trap
Album: Thick as Thieves

Yang pertama aku suka pilihan judulnya, “So much sky“. Lagu ini bercerita tentang keindahan alam dan seolah jadi sindiran bagi kehidupan urban yang tak memiliki ‘banyak’ langit karena terhalang bangunan tinggi yang menjulang. Lagu ini konon dibuat saat Doughy Mandagi sedang melancong ke Gunung Kilimanjaro di Afrika bersama sang bassist, Jonathon Aherne. Oh ya, sound bass Jonathon di lagu ini nendang banget!

#1 Blackbird

Artis: The Beatles
Album: The Beatles

Tahun ini aku banyak mendengarkan The Beatles tapi Blackbird adalah yang paling sering kudengar. Lagunya sederhana, bertema lirik yang juga sederhana, seperti lulabi yang sambil lalu tapi melodi yang muncul di tengah kesederhanaan itu justru yang membuat lagu ini kuat.

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.