Nggak tahu sekarang, tapi dulu, 1993 – 1996, perayaan ulang tahun siswa di SMA Kolese De Britto Yogyakarta, biasanya berlangsung amat meriah, saking meriahnya jadi terlalu ?meriah?.
20 Desember 1993, aku merayakan ulang tahun ke-16.?Waktu itu aku duduk di bangku kelas 1 SMA dan sejak pagi aku sudah ketakutan karena aku tahu bagaimana kawan-kawan sekelasku akan merayakan ulang tahunku.
Begitu bel tanda usai pelajaran berbunyi, teman-teman mencengkeram lenganku lalu membawaku keluar.
Di tepi lapangan sepakbola, tiba-tiba cengkeraman dilepas, sesaat kemudian air sember besar tumpah ke wajahku.
Belum sempat ambil nafas, genggaman demi genggaman pasir ditumpahkan ke rambutku tak lama kemudian seember air tumpah lagi kali ini bau pesing? aku tak tertarik membahas darimana air dan bau itu berasal mula di sini.
Lalu gandum, lalu kecap dan banyak yang lain. Di akhir acara, kawan-kawan berbaris menyalamiku, ?Selamat ulang tahun, Dab!?
Sejak saat itu, setiap perayaan ulang tahunku berikutnya selalu diisi dengan ritual seperti itu, dan aku juga jadi tertarik untuk melakukan yang sama terhadap kawan-kawanku yang berulang tahun.
Ketika aku membangun usaha bersama kawan-kawan, karena kami se-almamater di De Britto juga, tradisi itu sempat berulang.
Ada kolega berulang tahun, at least disiram air dan tepung sudah biasa.
Lalu kalau tak salah ingat adalah 2003, saat salah seorang kolega lain berulang tahun dan dirayakan seperti ?biasa? tiba-tiba tak dinyana, kolega lain berucap satu hal yang kemudian mengubah tradisi perayaan ulang tahun selanjutnya. Begini katanya, ?Sudahlah, nggak usah begini lagi selanjutnya. Kayak anak kecil saja. Gojek kere!?
Ya, gojek kere adalah istilah yang tepat. Tentu tidak diasosiasikan dengan status ekonomi, tapi ?kere? di sini lebih diletakkan pada ?kere? mentalitas dan ?kere? pada kreativitas dalam meluapkan kebahagiaan karena seseorang berulang tahun.
Sejak saat itu, ketika ada yang berulang tahun, kami cukup menyalaminya lalu paling minta traktir sambil dibawa cengegesan, kalau ditraktir kita berterima kasih, kalau tidak ya tetep diucapi selamat ulang tahun.
Beberapa hari yang lalu aku menemukan video ini.
Cukup terkejut dengan judulnya, VIDEO BRIMOB & TNI SERANG POLRES BLITAR 11 Mei 2016 – LENGKAP KRONOLOGIS. Pada bagian awal, isinya sangat mengerikan.
Ada pot-pot tanaman yang dipecah, orang-orang yang ditarik paksa bahkan ada suara tembakan beberapa kali meski diarahkan ke udara.
Tpi ketika kutonton hingga akhir, ternyata itu semua adalah settingan untuk merayakan ulang tahun Pak Kapolres.
Entah kenapa, setelah menonton, aku ingat apa yang kualami dan lakukan dulu?.
Tentu yang mereka lakukan bukan gojek kere karena mereka adalah penegak hukum dan bukannya kere.
Mungkin sekadar melampiaskan kreativitas yang belum ternamai?
Mungkin.
0 Komentar