Ada dua ‘pada akhirnya’ yang harus kutulis di awal sini.
Pertama, pada akhirnya Lady Gaga tak jadi manggung di Indonesia, dan ‘pada akhirnya’ yang kedua, … pada akhirnya, aku merasa harus menulis tentang polemik konser Lady Gaga di sini, di blog ini.
Padahal, tarkait ‘pada akhirnya’ yang kedua, menulis tentang polemik itu di sini seperti menjerumuskanku ke dalam satu kebodohan dan membuatku jadi tampak ikutan bodoh. Tapi katakanlah kita sama-sama bodoh, biarlah kebodohanku berhadap-hadapan dengan kebodohan kalian, dan kita buktikan siapa yang jauh lebih bodoh, kebodohanku atau kebodohanmu!
“…menulis tentang polemik itu di sini seperti menjerumuskanku ke dalam satu kebodohan…”
Radikalisme? Agama adalah casingnya.
Tempo hari aku berdebat dengan salah seorang kawan lama di Facebook tentang Lady Gaga.?Ia sesama Kristen, tinggal di Indonesia dan ikut menentang konser Lady Gaga karena menurutnya artis Amerika itu telah menghina Yesus melalui lagu Judas.
Bagi yang belum tahu, Judas (Yudas Iskariyot) adalah sosok pengkhianat dalam kisah hidup Yesus. Ia salah satu murid kesayangan Yesus yang pada akhirnya menyerahkan Yesus kepada kaum Farisi hingga disalibkan dan Judas dikisahkan gantung diri karena penyesalan yang ‘salah jurusan’.
Nah, kawanku tadi berkata bahwa ‘para ababil (ABG Labil)’ yang kebanyakan datang ke konser Lady Gaga belum siap umur untuk mencerna lirik lagu Judas tersebut. Ia merasa ingin melindungi para ababil itu dari pengaruh buruk Lady Gaga.?Perdebatan akhirnya harus kuhentikan karena menurutku ia sudah semakin tak fokus atas adu argumen yang kami selenggarakan.
…radikalisme adalah inti persoalan yang sejati… agama hanyalah casingnya!
Tapi sejatinya aku bersyukur atas perdebatan bodoh itu.
Hal itu mencelikkan mataku bahwa radikalisme adalah inti persoalan yang sejati dan ia tidak exclusively milik sebuah agama saja. Agama hanyalah casingnya! Jadi, tak peduli apapun agamanya, selama otak si pelaku adalah seorang radikalis, hasilnya akan 11-12…alias kurang lebihnya sama dan itu terbukti dengan pendapatnya, cara berdebatnya dibandingkan dengan banyak ‘hardliners’ lainnya yang pernah kujumpai dari agama apapun.
Apakah Lady Gaga itu setan?
Katakanlah setan itu ada sebagai konsekuensi bahwa Tuhan pun eksis, aku percaya selamanya manusia tak bisa menjelma salah satu dari mereka seutuhnya. (kecuali Seseorang Itu, Mr You Know Who).
Manusia adalah medan pertempuran Setan dan Tuhan selama kehidupan ini diadakan, sehingga selama itu pula perubahan adalah sesuatu yang jamak, sejamak menang-kalahnya kedua kubu tersebut.
Orang berhak untuk berubah dan dianggap bisa berubah, apapun bentuk perubahannya.?Jadi, katakanlah Lady Gaga itu memiliki kuasa setan, ia toh manusia yang memiliki hak-hak yang kusebutkan di atas dan ia bukan setan itu sendiri!
“Orang berhak untuk berubah dan dianggap bisa berubah, apapun bentuk perubahannya.”
Kalau kalian percaya seorang penjahat bisa berubah menjadi baik, kita percaya itu adalah campur tangan Tuhan yang bekerja atas dirinya. Nah, kalau kita menafikan hak itu atas diri Lady Gaga, bukankah secara tidak langsung kita juga meremehkan kuasa Tuhan yang mampu mengubah hidup Lady Gaga.
Ini mungkin kalian anggap sebagai lelucon, tapi berpikirlah demikian… Andai, ya andai saja Tuhan telah menggariskan bahwa Lady Gaga jadi konser di Indonesia lalu Tuhan dengan caranya yang ajaib membuat si Lady tersentuh oleh betapa agamis dan sopannya bangsa timur bernama Indonesia itu lantas ia menjadi sosok yang agamis dan alim, apa kita mau kehilangan momentum itu? :)
Peduli Sesama itu harus tidak sama dengan kepo!
Sewaktu temanku tadi bilang bahwa ia ingin melindungi mental anak-anak ABG labil (ababil), aku membayangkan bahwa ia adalah seorang yang sudah hebat dan sekonyong-konyong ingin memberi perisai pada para ababil itu.
Alasannya sih bagus dan dalam tataran konsep seakan tanpa cela, tapi bukankah ketika kita ingin memberikan bantuan, kita juga perlu bertanya pada pihak yang hendak kita bantu, adakah mereka memang butuh bantuan itu atau tidak. Jadi, alih-alih ingin peduli pada sesama, bagiku, kawanku tadi adalah sosok yang kepo… sosok yang ingin tahu dan turut campur ke urusan orang lain.. parahnya lagi, urusan ini adalah urusan yang sangat abstrak, moralitas!
Lagipula kalau mau bantu orang sebenarnya jangan nanggung, Sob!
Kalau cuma memboikot Lady Gaga supaya tak manggung itu tak ada apa-apanya karena toh setiap orang bisa membaca lirik dan menikmati sajian musik Lady Gaga lewat berbagai media. Buktikan ke-superhero-an kalian itu lewat cara-cara yang mutakhir, misalnya mengembangkan teknologi yang memungkinkan orang untuk tak bisa mengakses apapun berbau Lady Gaga dimanapun.. itu baru jempolan! :)
Menghina agama?
Aku akan menjawab pertanyaan ini dalam konteks aku adalah seorang Kristiani yang percaya pada ajaran Gereja Katholik Roma.
Menurutku, apakah Lady Gaga itu menghina agama atau tidak, itu bukan urusanku. Murni itu adalah urusan Lady Gaga sendiri dengan Tuhan.
Kalau memang ditakdirkan hancur, agamaku toh akan hancur, nggak perlu nunggu Lady Gaga atau siapapun itu.?Tapi aku percaya agamaku adalah agama yang paling benar dan ‘diadakan’ oleh Tuhan seperti halnya (semoga) kalian percaya adalah demikian bagi agama masing-masing dari kalian.
“Kalau memang ditakdirkan hancur, agamaku toh akan hancur, nggak perlu nunggu Lady Gaga atau siapapun itu.”
Jadi, aku sama sekali tak khawatir kalaupun memang Lady Gaga itu ada untuk menghina dan menghancurkan agamaku, sekalipun karena semua kukembalikan, besar dan lebih kuat mana sih, Tuhan atau Lady Gaga?
Jadi, Lady Gaga menghina agama? Korupsi, aborsi, pemakaian alat kontrasepsi, pembunuhan, pemerkosaan, perusakan lingkungan hidup, perang.. itulah penghina agama sejatinya!
Ah sudahlah! Kusudahi tulisan tentang kebodohan ini. Aku tak mau untuk larut semakin bodoh, dan kalian jangan ikut-ikutan mau bodoh dengan mengisi kolom komentar di bawah ini!
Jangan!
waahh tampilan mobilenya baru neh mas ;)
ya Tuhan itu gak perlu disembah sama manusia kan. yg perlu itu manusia yg menyembah Tuhan.. jadi gak akan hancur agamaku karena Tuhan ku telah berjanji mensucikan agama yg aku anut sampai akhirnya kiamat nanti.. nah klo memang sudah begitu kiamat itu karena umat.. bukan karena gaga ;)
Setuju!
Tuhan tdk perlu dibela !!
Sip!
Apakah iman kalian kurang dari berat biji sesawi sehingga kalian takut Lady Gaga akan meruntuhkan iman kalian?
mungkin demikian! :)
Aku nggak peduli Lady Gaga batal/tidaknya konser di Indonesia..
pun nggak peduli liriknya menghujat Tuhan atau tidak…
pun nggak peduli dandanannya mawut atau tidak…
bagiku seni ya seni aja… kalaupun aku mendengar, paham dan mengerti arti lirik2 LG yg dianggap “sesat” itu, nggak ngaruh juga buatku… Aku punya agama, punya sikap tersendiri dalam caraku berdoa, dan itu urusanku dengan Tuhanku… nggak akan berubah ninggalin agamaku hanya karena lirik2 LG, atau artis siapapun lah..
Lhaaaa…. orang-orang dan kelompok yang mengatasnamakan agama itu, kok ya “bodohnya” meributkan konser LG atas nama moral dan tingginya/adiluhung-nya budaya Timur… jan-jane…. nek arep jujur sejujurnya, mereka ki jane berkutat pada masalah syahwat! tapi ya itu… terus “dibungkus, dikemas” dengan casing isu moral, menghujat agama, Tuhan dll…
Yg lebih eyecatching kan dandanannya LG yg seksi yg dicap “tidak sesuai dgn budaya Timur” itu.. mereka itu mudeng po arti liriknya LG? jujuuuur lhooo?!
paling-paling mereka itu juga bereaksi secara gegabah dan prematur atas sepotong-sepotong info tentang lirik lagu2nya LG, tentang gaya panggungnya, ttg baju seksinya dll…
Buka mata! coba cari link dangdut gokil di you tube… disitu terlihat jelas artis dangdut megal megol sampai membuka dada! bisa dipegang-pegang penonton bahkan lebih! di situ jelas2 anak kecil duduk jongkok ikutan nonton!
kenapa ormas dan kelompok yg mengatasnamakan agama itu tutup mata dalam hal ini, yg jelas2 terjadi di tanah air… ya barangkali mereka memang sudah kadung bodoh dan bebalnya membatu dengan fanatisme terhadap segala yg berbau Amerika/barat/Nasrani… lalu membabi buta berangasan menumpas segala-gala yang bikin gerah “ahklak” dan syahwat… alpa dengan bobroknya moral masyarakat terdekat!
nah..nah… aku ikutan bodoh ikutan komentar… wes ah…
salam!
lady gaga… sebenarnya mau dipendam untuk tidak menulisnya,.. akhirnya gagal juga terpaksa ditulis nih seperti dirimu… semoga sampai akhirnya akupun tahan untuk tidak menulis topik lady gaga..
Agama kalau mau hancur ya pasti akan hancur tidak perlu lady gaga sekalipun… nice…
Seakan akan lagu Lady Gaga belum pernah tersebar di Indonesia, sampai-sampai harus melindungi para ABG Labil yg nonton konser Lady Gaga dari lirik lagu Yudas.
ya memang radikalis agama itu akan menjurus ke tingkah laku yang konyol dan sok super hero, karena penyakit terbesar orang pintar agama adalah sok suci dan sok pintar..
ormas yang melarang-larang itu menurutku kurang kerjaan. kalau mau niat meluruskan moral, mbok demo soal pengangguran yang masih banyak, soal korupsi, soal ah … wis, akeh pokokmen kalau mereka mau buka mata. aku cuma miris saja, kok sekarang polisi kayaknya nggak punya nyali ya? duh, indonesia …
hihihi.. akhirnya ada juga yg gatel tangannya dan nulis di blog soal si Lady… aku dah gatel juga dari kemarin-kemarin tapi berhasil menahan diri, eh menahan jari-jemari hihihi… yo wis lah, semua uneg-unegku sudah tersirat dan tersurat dengan indah di tulisan ini, matur nuwun sudah menyuarakan sebuah kebodohan. semoga yg bodoh-bodoh itu tidak tambah bodoh. eh malah aku yang bodoh karena dah dilarang komen tetep komen hihihi
Saya tau banyak Lady Gaga sejak peristiwa ini mencuat, sebelumnya yang saya tau ya cuma “Bad Romance” aja.
Terima kasih buat Folisi Porno Indonesia yang telah “memaksa” saya mencari tahu lebih dalam apa itu Lady Gaga.
Saya kasih tau sebuah tempat yang banyak setannya ada di sebuah sudut di TPU Jeruk Purut, ada setan bule yang sering nongol ma anjingnya. Udah banyak kok saksi matanya :p
Siapa itu Lady Gaga?
*pertanyaan bodoh
Aku bodoh maka aku komentar di sini.
*bali nang kantor*
haha! orang-orang tolol ga punya eksistensi itu bisanya ya cuma nyela dan menganggap orang lain kafir, pengikut setan, bid’ah, endeswai-endesbrai. jauh lebih mudah nuduh ketimbang buktiin pake karya.
sori. males komentar. kontra produktif. mendingan berkarya, lupakan negara dan lady gaga dan orang-orang berpikiran sempit sesempit vagina 72 perawan di SYUUURga yang tak lekang waktu, lupakan pikiran cetek penjaga moral, lupakan kebodohan orang-orang yang terlalu lama dicekoki kebenaran versi golongannya sendiri, lupakan gonjang-ganjing konyol rebutan kapling nafkah dunia hiburan. it’s nothing but one fucking joke. i can do better and smarter than that.
Ada teman yg sudah nonton Lady Gaga di NY… Katanya Lady Gaga memang pakai Kutang aja pas di panggung, cuma dari kutangnya keluar percikan api dan efek listrik..trus kata teman saya, saya tdk horny sih liat seperti itu
alhamdulillah ada temen yg sama2 bodih dan akhirnya nulis juga tentang skandal Gaga, ahahahaha..
*berangkat ke bandara*
Posting yg bagus. Terima kasih sharingnya. Betul skali setan kayanya ga tertarik merasuk ke raga Lady Gaga, ngapain, kaya ga ada kerjaan lain, katanya. Setan tentunya lebih suka menjelma melalui uang, keserakahan, hawa nafsu duniawi. Lady Gaga juga terlampau kecil untuk bisa mengguncang ajaran Tuhan. Dalam Kristen, Yesus mengalami cacian dan hinaan selama hidupnya hingga wafatnya di kayu salib. Yesus mengajarkan dan memberikan semangat mengembangkan iman kepada Allah kepada murid2nya. Semangat dan iman itu hidup dan berkembang terus sampai sekarang. Penghinaan Lady Gaga terhadap Kristen? Hah emang ngaruh?
Ah..cape lah mikirin dia wong suka nyari sensasi gitu.
Sekali lagi terima kasih Donny untuk artikelnya.
Aku setuju Gaga (juga U2 dan kanca2 seniman manca) dicekal masuk Indonesia
dalam konteks pencurian devisa.
Harus ada regulasi kritis menyangkut penggondolan devisa oleh artis-artis asing yang kini makin membanjir datang ke Indonesia.
Mungkin ini ekspresi sama geramnya dengan jiran sebelah yang terjajah secara seni oleh pelaku seni dari Indonesia.
bener kita sebenernya tidak bisa langsung menilai orang dari cover luarnya saja.
…di negeri ini memang banyak hal yang pardoksal. Banyak yang menganggap Lady Gaga sebagai pemuja setan, tapi tak jarang perilaku mereka sendiri yang sering kesetanan…
Soal Lady Gaga. Aneh sekali oknum-oknum itu. Di suatu sudut di kepalaku, aku merasa oknum-oknum itu kurang setoran, dan yang bisa dilakukan di saat kecemburuan sosial terjadi ya begitu, protes dengan membawa-bawa apa yang bisa dikaitkan.