• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Foto sebelum makan, doa sebelum makan

26 September 2013 9 Komentar

Ketika kamera, koneksi internet dan aplikasi-aplikasinya seolah tak bisa dipisahkan dari telepon genggam, memotret makanan lalu mengunggahnya ke social media adalah suatu yang jamak dilakukan. Saking umumnya, ketika kita tak melakukan ?ritual? itu tapi ?update status? dengan ?Lagi makan beef steak.. so yummy!? misalnya, orang segera menimpali, ?Kok ga ada picnya?? atau, ?No pic, hoax!? Wahh!

Hal seperti itu sebenarnya tak hanya terjadi di Indonesia saja, di sini juga pun juga.

Sepasang muda-mudi di rumah makan. Setelah sekian lama menunggu, makanan yang dipesannya pun datang. Alih-alih mengambil pisau dan garpu untuk mulai memakan, ia mengambil telepon genggamnya, menghidupkan lalu membidik obyek makanan itu dan menjepretnya.

Selesai menjepret, ia masih tetap sibuk dengan gadgetnya. Jarinya tampak ketak-ketik di layar sentuh lalu kubayangkan foto itu telah menyebar di social media dengan caption menyertainya, ?Geezzzz.. so yummy.? Baru sesudahnya ia makan dengan lahap sambil sesekali tetap memperhatikan gadget menunggu komentar kawan-kawan di social media atas fotonya yang baru tadi.

…apakah guliran jaman ini sudah terlampau cepat?

Jaman terus bergulir dan tradisi-tradisi lama terus digulung oleh hal-hal baru yang trendy. Orang menunggu makanan datang kini jadi tampak sunyi karena masing-masing membunuh waktu dengan aktif ber-gadget. Makanan datang, bergadget lagi. Bahkan ketika makan, mata pun sesekali masih curi-curi pada layar gadget.

Adakah kalian rindu melihat orang berdoa sebelum makan? Dengan mulut tampak mengucap ?Bismillah? atau bagi yang Katholik membuat tanda salib??Seorang kawan berujar, Ah, doa kan ungkapan syukur, membagikan foto makanan ke social media itu juga ungkapan syukur tak ada bedanya.

O well, ketika memotret sudah dianggap doa gara-gara pembandingan salah kaprah terhadap pamer foto yang dianggap sebagai pengejawantahan rasa syukur, sepertinya kita harus sedikit menengok ke dalam dan bertanya apakah guliran jaman ini sudah terlampau cepat atau kita yang semakin pandai mengikis tipis perbedaan dan membohongi hati nurani sendiri atas hal-hal yang sejatinya prinsipil itu?

*sedang menunggu trend memotret jamban setelah boker dan membagikannya ke social media sebagai upaya untuk membagi rasa syukur karena makanan yang disantap kemarin telah diproses secara optimal dan sempurna hingga menjadi tinja.?Anyone? :)

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: Cetusan

Tentang Donny Verdian

DV, Superblogger Indonesia. Ngeblog sejak Februari 2002, bertahan hingga kini. Baca profil selengkapnya di sini

Reader Interactions

Komentar

  1. pety puri mengatakan

    27 September 2013 pada 10:26 am

    “nb” di tiga baris terakhir agak merusak suasana ya Om :p

    Selayaknya anak muda (yang alay, mungkin?), kadang saya juga motret makanan dulu sebelum makan. Tujuannya nanti sih untuk dimuat di blog, bukan cuma untuk pamer di socmed :D

    Balas
    • DV mengatakan

      3 Oktober 2013 pada 11:42 am

      jadi blog bukan socmedmu? :)

      Balas
  2. Made Wirautama mengatakan

    27 September 2013 pada 11:33 am

    waduh, itu paragraf terakhir yang dicetak miring kok bikin saya nyengir ya…

    Balas
    • DV mengatakan

      3 Oktober 2013 pada 11:42 am

      berarti kamu masih normal, Bli! ayo foto jambanmu! :)

      Balas
  3. Helda mengatakan

    27 September 2013 pada 1:20 pm

    Lapor, aku masih berdoa sebelum poto-poto makanan dan lalu memakannya, Om. Setelah habis, kadang dipoto juga. :P

    Balas
    • DV mengatakan

      3 Oktober 2013 pada 11:41 am

      aku malah pengen moto kamu yang sedang berdoa :)

      Balas
  4. Lia Maria Agnes mengatakan

    28 September 2013 pada 11:15 am

    Aku selalu doa sebelum makan kok Mas, bukan malah foto-upload-komen2an :D

    Balas
    • DV mengatakan

      3 Oktober 2013 pada 11:41 am

      wah, bagus ituh!

      Balas
  5. riris ernaeni mengatakan

    5 Februari 2015 pada 9:41 pm

    Tulisanmu..tetap sederhana tapi tetap jeli. Judul tulisanmu yang ini sampai tak capture untuk ku cari di google :) karena ga sanggup baca di telepon jadulku.

    Terkadang, jujur aku mikir apa manfaatnya mengupload photo-photo makanan itu (kecuali untuk tulisan di blog, aku masih bisa menganggapnya sebagai rekomendasi) tapi kalau cuma diupload dan komentarnya cuma “yummy..” saya jadi mikir ini jadi ajang pamer :D

    Tapi ya wis laah..hak orang untuk melakukan apa saja yang menyenangkan hati selama tidak mengganggu orang lain. Yang sedikit terganggu tentunya mereka yang tidak bisa menjamah meja restoran yang tentu saja tidak terjangkau uang mereka, bukan? cuma bisa menelan ludah…kasihan. :(

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT