Fenomena Aldi Taher dan Ujian Kewaskitaan Kita…

10 Jul 2023 | Cetusan

Hal paling mengagumkan dari seorang Aldi Taher adalah bahwa ia mau mengorbankan dirinya untuk jadi sarana berkaca tentang banyak hal terkait bagaimana kita menempatkan diri dan hidup bersama dengan sesama. Semoga ini membuat kalian berhati-hati bahwa ketika kalian menertawakan tingkah Si Aldi, jangan-jangan kalian sedang menertawakan diri kalian sendiri.

Bagi yang semula berpikir bahwa menjadi golput dalam ajang kontestasi politik tahun depan adalah cara terbaik menyatakan sikap apatis, memilih Aldi Taher yang konon mengajukan diri sebagai caleg dari sebuah parpol adalah cara yang lebih baik lagi. 

Memilih Aldi adalah memilih yang bukan arus utama. Arus yang selama ini mengatasnamakan politik sebagai sesuatu yang harus serius, cerdas dan parlente dipatahkan begitu saja oleh Aldi. Kalau Anies Baswedan dianggap sebagai antitesis Jokowi, Aldi Taher adalah antitesis dari sebagian besar caleg yang foto-fotonya sekarang sedang marak beredar!

Melalui Aldi Taher, kita juga mendapatkan gambaran tentang betapa taat (atau takut) kita pada hal bernama: doa. Mungkin ada dari kita yang tidak patuh pada antrian, tidak patuh berkendara, tidak patuh dalam melaporkan pajak tapi… dalam hal berdoa kita taat! Lihat dalam pemunculannya, Aldi kerap tiba-tiba mengajak audiens untuk berdoa. Coba perhatikan apa reaksi audiens-nya?

Biasanya mereka kaget, tertawa cekikan sebentar tapi tak lama kemudian mereka menundukkan kepala dan larut dalam doa yang dibawakan Aldi terlepas apapun agama si audiens tadi! Secara gamblang, trik ini bisa diadopsi para MC yang susah menghadapi crowd, ajaklah berdoa niscaya semua akan turut serta (dan nanti sama-sama masuk surga, yekan!) Secara spiritual, kenyataan ini menjelaskan bahwa apapun urusannya, bawalah para pemangku urusan untuk bicara tentang Tuhan niscaya mereka akan taat (dan takut).

Aldi juga adalah simbol bahwa untuk diingat kita tidak perlu membawa karya yang orisinil! Comot sana dan sini, imbuhi dengan sedikit aksen lalu tawarkan! Ini tampak waktu Aldi membuat lagu spontan. Notasi dan irama lagunya sama saja tapi liriknya berubah-ubah.

Notasi dan iramanya pun mirip dengan lagu Gerimis Mengundang milik grup band asal Malaysia yang pernah tenar di Indonesia di era 90an, Slam. Lirik aslinya begini:

“Kusangkakan panas perpanjangan…” 

Oleh Aldi diubah menjadi

“[Nama entitas (bisa jadi orang, partai, mantan presiden ataupun mantan istri)]… i love you so much”

Materi itu dibawakan terus-menerus dan berulang-ulang. Nyebelin? Iya! Eneg? Iya! Tapi kamu bisa apa selain menerima dan larut dalam irama yang diorkestrasi Aldi?

Dan yang terakhir, Aldi membuat kita sadar diri bahwa kadang hanya karena seseorang dianggap bodoh, udik, kampungan, norak dan nggak logis maka semua bakat yang dimilikinya akan kita nilai lebih rendah dan layak ditertawakan daripada mereka yang tampak pintar, anak pejabat dan kaya.

Lihat bagaimana orang tertawa ngakak melihat gaya Aldi membawakan lagu-lagu Britpop seperti Coldplay, Oasis dan Radiohead (meskipun cuma Creep doang sih… ) Orang-orang tertawa geli melihat aksinya tanpa sadar bahwa musikalitas Aldi itu keren dan suaranya punya karakter! Coba bayangin kalau Aldi hadir sebagai figur yang diam, tampak cerdas dan dia lahir dari trah biru kekuasaan, mungkin orang-orang akan punya pendapat yang berbeda….

Jadi hati-hati pada ‘fenomena’ Aldi Taher ini. Gunakan kewaskitaan dan jangan terjerumus dengan menganggapnya sepele! Karena dari yang sepele biasanya muncul yang gede!

Sydney, 10 Juli 2023

Sebarluaskan!

1 Komentar

  1. Iyez, Bro….
    Saya sengaja mengunjungi Dhab Superblogger keren ini.
    Yang biasa sudah keren, nggak perlu mulai dari yang sepele.

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.