Hari ini enam tahun silam, blog ini kubuka dan sejak saat itu aku menandainya sebagai hari yang layak kurayakan setiap tahunnya.
Aku sendiri bingung akan kutulisi apa hari ini karena hampir setiap tahun pada tanggal ini aku menuliskan banyak hal tentang blog.
Tapi tadi pagi, waktu sedang di atas toilet, tiba-tiba aku teringat apa yang dituliskan Ableh, kawan lamaku di linimasa twittter tentangku. Begini katanya,
Simak blognya @dv77, tulisannya jujur dan tulus.
Aku tahu Ableh, ia sohib kentalku. Ketika bicara demikian ia benar-benar mengatakannya dari lubuk hati yang paling dalam. Masalahnya, apakah aku telah benar-benar jujur dan tulus dalam menulis seperti yang ditulisnya? Atau aku baru benar-benar tampak seperti orang jujur yang tulus dalam merangkai kata?
Ah, biarlah dua hal itu kujadikan permenungan selama setahun ke depan.
bisakah jujur sejujur-jujurnya?
I doubt it :D
kejujuran itu punya frame juga kok seperti foto berbingkai.. dan bingkainya adalah batas ketidakjujuran itu sendiri :)
ho oh, jujur dan tulus, dan banyak yang tidak bisa menerima hal itu, hingga telinga menjadi merah :)
meski yang bikin merah telinga tak selamanya jujur dan tulus yo mas :)