Empat hal pembeda domba pemalas dan domba yang berinisiatif

3 Feb 2018 | Kabar Baik

?karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
(Markus 6:34)

Ketika sebagian orang menganggap masturbasi adalah satu kewajaran, salah seorang kawanku yang rendah hati mengakui diri sebagai orang yang merasa begitu kotor dan berdosa karena belum bisa lepas dari kebiasaan masturbasi.

?Aku bingung, Mas! Pengen berhenti tapi susah? Kalau enggak masturbasi kepala pusing. Kalau enggak masturbasi pengennya ?begituan? dengan pacarku? itu kan malah lebih berdosa lagi??

Aku kagum padanya. Terus terang, dulu aku juga kerap jatuh dalam godaan masturbasi.

Ia lantas membaca buku, berkonsultasi dengan pastor dan berkumpul dengan kawan-kawan yang seumuran dan memiliki tekad yang sama untuk keluar dari dosa masturbasinya.

Suatu waktu lama sesudahnya aku bertanya kepadanya, ?Gimana? Masih masturbasi?? Ia tersenyum. ?Masih, tapi sudah semakin terkurangi?.?

Bagiku, gambaran Markus tentang orang-orang yang mendatangi Yesus bagai domba tanpa gembala itu salah satunya ada dalam diri kawanku tadi.

Mereka sebagaimana kawanku memiliki perilaku ?unik?. Beberapa keunikan yang patut kita jadikan pelajaran barangkali adalah seperti poin-poin di bawah ini.

#1 Sadar diri

Tak sepeti domba-domba lain yang terlalu sibuk merumput, kawanku dan manusia-manusia dalam lukisan Markus itu adalah ?domba? yang sadar diri ketika tak memiliki gembala.

Kawanku sadar meski dalam hidup masa kini masturbasi sering dianggap solusi ?wajar? untuk menghindari zinah, ia tahu bahwa pemikiran itu adalah salah. Tak pernah ada satu bentuk kedosaan bisa dihilangkan dengan berbuat dosa lain.

Ia mencari jalan lain?

#2 Inisiatif

Kebanyakan domba tak memiliki inisiatif. Ketika gembalanya pergi, bisanya cuma mengembik seolah dengan embikannya, gembala akan datang dengan sendirinya. Kawanan domba yang dilukiskan Markus adalah kawanan yang berinisiatif. Mereka tak mengembik saja, mereka pergi mendatangi Yesus, Sang Gembala.

Kawanku juga begitu. Meski masturbasi melenakan, Ia memiliki inisiatif untuk melakukan banyak hal demi lepas dari dosa itu. Membaca buku, berkumpul dengan kawan yang bervisi sama, berkonsultasi dengan pastor bahkan bercerita kepadaku adalah salah satu wujud inisiatifnya yang besar itu.

#3 Berkawanan

Iman memang perkara kita dengan Tuhan langsung tapi kawan-kawan yang ada di sekitar adalah mereka yang diutus Allah untuk menemani perjalanan kita di dunia ini.

Bayangkan jika manusia-manusia yang ditulis Markus itu tidak berkawan? Mungkin mereka akan lebih cepat putus asa untuk menemukan Yesus, mungkin mereka juga hilang arah. Tapi mereka berkawan. Mereka saling menyemangati dan saling berbagi informasi tentang arah tercepat menuju Sang Gembala.

Sama jua seperti kawanku. Ia berkawan dengan rekan-rekan se-visi untuk saling menyemangati dan memperingatkan bila motivasi mulai kendur dan keputusasaan menyergap begitu saja.

#4 Gerak cepat

Orang-orang dalam lukisan Markus itu adalah mereka yang bergerak cepat. Bayangkan, Yesus dan para murid naik perahu menuju ke tempat terpencil tapi orang-orang itu jalan kaki melalui jalan darat untuk mendahului tiba di tempat yang sama. Betapa cepat gerak mereka!

Kenapa sadar diri dan bertobat itu butuh gerak cepat? Karena kita tak pernah tahu kapan waktu kita habis dan tak lagi diijinkan untuk bergerak sama sekali. Jadi, segerakanlah untuk bertobat!

Sydney, 3 Februari 2018

Sebarluaskan!

1 Komentar

  1. Pemalas vs Inisiatif

    Saya sedang ?dipaksa beristirahat? karena sakit, sementara ada sebuah kasus yang urgent untuk diselesaikan.

    Apakah saya musti menunggu pulih atau tetap bergerak menyelesaikannya? Saya pilih yang kedua, bergerak dan menyelesaikannya.

    Dengan contoh yang ekstrim, tetap saja Mas DV inspiratif.

    Semoga penyelesaian kasus yang sedang saya kerjakan membawa kebaikan buat banyak pihak. Semoga saya masih diberi kesempatan untuk kembali sehat.

    Berkah dalem..
    Eko

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.